Datang lalu pergi

9 3 2
                                    

🌷HAPPY READING🌷

***

setelah Absen di hari pertama nya, keesokan hari nya Novi kembali kesekolah dengan keadaan yang belum sepenuh nya membaik, karena merasa bosan di rumah, ia pun lebih memilih berangkat ke sekolah, dari pada harus tidur - tiduran di rumah, sesampainya di sekolah, Novi yang biasanya Ceria dan Happy, kini berbanding sebaliknya, ia hanya murung di kelas dan sesekali sambil memejamkan mata nya, teman-teman yang menotice Novi yang berbeda dari biasanya, ia pun langsung menegurnya.

"Woy, lu kenapa dah diem-diem bae"
"demam lu? kok pucet?"

"nggak papa anjir, gw cuman nggak enak badan"

"terus lu kenapa masuk sekolah mending istirahat di rumah,"

"nggak-ah bosen gw di rumah"

"lah aneh lu mah, yudah lah GWS ya hehe"

ucap Naomi sambil menepuk pundak Novi.

***

setelah jam istirahat berakhir Novi pun kembali kekelas nya setelah ia memilih untuk beristirahat di UKS, pada jam istirahatnya.

"Syif, kayaknya gw udah ngga kuat deh, badan gw lemes banget,"

"yaudah-yaudah gw anterin lu pulang yah?"

"nggak, gw nggak mau pulang,"

"yaudah kalau gitu, nginep di rumah gw aja, kalau di rumah gw kan mendingan ada yang mantau lu"

"sorry ya kalau gw ngerepotin"

"nggak papa, santai aja nggak ngerepotin sama sekali."

Syifa tau apa yang Novi maksud, kenapa dia tidak ingin kembali ke rumah nya, makanya Syifa mengajak Novi menginap di rumah nya, Novi dan ibunya syifa pun sudah sangat dekat, jadi ia lebih baik untuk sementara ikut tinggal bersama Syifa dari pada harus kembali kerumah nya yang rasanya sudah seperti neraka, setelah izin pulang lebih cepat, Syifa dan Mitta menemani Novi pulang ke rumah Syifa.

***

di hari kamis, Novi sudah mulai kembali ke sekolah nya, Novi merasa tubuh nya saat ini lebih membaik dari pada sebelum nya walaupun masih sedikit lemas, tapi ia merasa sudah sedikit membaik dari sebelumnya, seteleh menyelesaikan matkul nya hari ini, Novi bergegas kembali ke rumah nya,
rasa-rasanya saat kembali kerumah, Novi seperti ada di dunia lain, entah apa yang Novi rasakan tapi perasaan nya selalu cemas dan tidak nyaman.

***

1 bulan pun berlalu...

saat sudah tidak ada kejelasan dari sang ayah yang rasanya seperti membuang kotoran di rumah lamanya, Novi masih bertahan di jakarta tanpa ada satu keluarga pun yang peduli, penguat satu-satu nya saat ini hanya lah sang ibu dan sahabat yang selalu setia menemani nya, Firly, Risma dan Okta yang selalu bersama Novi.

***

setelah lama sang Ayah tidak pernah memberi kabar, Mamah Nita selaku ibu dari 2 anak tersebut, akhirnya memutuskan untuk kejakarta dan menjemput anak perempuan nya, jika memang Ayah nya tidak bisa bertanggunh jawab, mamah Nita akan mengambil Novi kali ini, dan menyelesailakan urusan nya dengan keluarga dari pihak Mantan Suami yang begitu juga menjadi sosok figur Ayah, yang selama ini berlaku kurang baik, atas apa yang mereka lakukan.

***

sesampainya di jakarta Mamah Nita langsung menuju ke Sekolah Novi, untuk pertama kali nya, setelah sekian lama, akhirnya mamah Nita bisa datang dan melihat aktivitas anak nya selama di sekolah, walaupun tujuan nya untuk memindahkan Novi, tapi ini moment yang selalu novi impikan selama ia tinggal di jakarta melihat sang ibu datang ke sekolahan nya, karena biasanya setiap ada rapat atau pun pembagian rapot di sekolah, Novi selalu di wakilkan oleh ibu dari Aura, sepupu Novi. tanpa sengaja mamah Nita dan Aura pun saling berpas-pas an di koridor sekolah, namun keduanya saling berdiam-diam an begitu juga Novi yang berjalan di belakang mamah Nita, tidak ada yang menegur diantara kami.
tidak hanya mamah Nita yang berada di sekolah, mamah Firly pun datang ke sekolah hari ini, entah ada keperluan apa, semuanya bertemu secara kebetulan, dan tentunya mereka akan saling menyapa dan mengobrol, sesekali mereka juga membicarakan keluarga Aura yang melakukan Novi layaknya orang lain, bukan seperti ponakan nya.

setelah berbincang-bincang dengan kepala sekolah dan wali kelas, pihak sekolah memutuskan untuk tidak bisa mengizinkan Novi pindah pada semeseter kali ini, karena waktu sangat singkat, Novi harus menyelesaikan Semester 2 nya, baru ia bisa pindah sekolah, setelah mendengar pernyataan tersebut, sedikit timbul kerutan pada dahi nya, terlihat bahwa mamah Nita sedikit kecewa atas keputusan dari pihak Sekolah, namun ia mengerti karena setiap sekolah pasti mempuyai aturan.

setelah selesai mamah Nita dan mamah firly pun pulang bersama, kali ini mamah Nita ikut pulang ke rumah mamah Firly, tidak berselang lama kembali di susul oleh kepulangan Novi dan Firly, sampai pada akhirnya Novi dan Mamah Nita pun pamit pulang.

***

sesampainya di rumah, sesuai janji yang Mamah Nita ucapkan saat ingin datang ke Jakarta untuk menjemput Novi, ia akan menyelesaikan masalah nya dengan adik-adik dari mantan suaminya itu, kurang lebih 30 menit mereka berbincang, entah apa saja yang mereka bicarakan yang jelas, Novi tidak ikut dalam permasalahan ini, Novi memilih berdiam di dalam kamar bersama sang adik, dan Mamah Nita dengan tugas nya, setelah selesai Mamah Nita kembali ke rumah dan hanya mengatakan, semua hanyalah kesalah pahaman, tidak hanya memberi tahu permasalahan nya, mamah Nita pun turut menasehati Novi untuk lebih ramah dengan orang lain, seperti Hal nya menyapa atau saling menegur.

Novi memang selalu canggung jika bersama orang-orang yang membuat nya tidak nyaman, ia tidak pernah menegur orang, kecuali orang itu yang menegurnya terlebih dahulu, beda lagi jika itu teman dekatnya, sama seperti bersama keluarganya, Novi memang kurang dekat dengan Bibi atau pun sepupu lainya, tapi tidak seharusnya juga keluarga menelantarkan keponakan nya sendiri, walaupun itu kesalahan dari seorang Ayah, tidak sepatutnya keluaraga mendukung kesalahan yang di perbuat sang Ayah.

satu hari setelah nya Mamah Nita memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, dengan meninggalkan seorang anak gadis nya,
siapa yang tidak nangis kejar melihat ibunya meninggalkan anak nya sendiri di tempat seperti ini, dan ibu mana yang tega melihat anak nya hidup terlantar di kota Jakarta, tetapi semua karena keadaan, hanya membutuhkan waktu 3 bulan, Novi baru bisa pindah Sekolah. untuk sementara Novi harus bisa bertahan sampai waktunya tiba. menjelang kepergian sang ibu, Novi yang bersikap sangat Clingy dan juga manja karena ingin di tinggal oleh sang ibu, rasanya tidak ingin lepas dari dekapan nya, sampai tidak terasa Mobil jemputan pun datang, mamah Nita pulang dengan menggunakan Mobil jemputan atau Trevel.

"Mamah pulang dulu ya teh, 3 bulan lagi mamah kesini, jemput kamu"

"iya mah, hati-hati ya"
ujar Novi dengan mata yang berkaca-kaca

"jaga diri baik-baik ya sayang"

"iya mamah juga"
"hati-hati ya mah, kabarin kalau sudah sampai"

"iya."

mamah Nita pun masuk kedalam Mobil di ikuti oleh sang anak bontot, semua yang terlihat oleh Novi menjadi kabur dan berbayang, setelah kepergian  mamah Nita, air mata Novi pun pecah dan tak dapat membendungnya lagi, isak tangis rasa sesak, karena baru ia bertemu dengan sang ibu, kini ia harus tidur dan melakukan semua aktifias semuanya sendiri lagi.

The Next Story>>>
==================================

TRAUMA | SELESAI S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang