19

980 120 13
                                    

"Dokter! Pasien sudah sadar. Tapi kondisinya parah" ucap suster begitu memasuki ruangan dokter yang mengoperasi Haein

Dokter tampak lega, kemudian bergegas lari untuk menghampiri pasiennya yang berhasil membuatnya ikut sakit jantung

"Ibu Haein, ada keluhan?" tanya dokter begitu melihat Haein dalam kondisi lemah

Haein menggeleng, "dok, tolong bawa saya ke helipad sekarang. Sebentar lagi helicopter saya akan tiba" ucap Haein

Dokter tampak ragu melihat kondisi Haein, namun kesepakatan sudah ia buat. Jadi mau tidak mau ia harus menuruti perkataan pasien istimewanya.

"Baiklah, tapi sebelum itu konsumsi dulu vitamin ini" ucap dokter memberikan sebuah vitamin

Haein meminumnya, kemudian beberapa petugas langsung datang untuk mengangkut Haein ke helipad

Dokter ikut mengantarkan Haein sampai masuk ke dalam, raut wajahnya masih tampak gusar sontak membuat Haein sedikit tertawa

"Dokter, apa anda akan terus seperti itu?" Tanya Haein

Dokter menghela nafas kemudian berkata, "ingat, jika tiba tiba terjadi sesuatu langsung ke rumah sakit terdekat. Jangan sampai telat, mengerti?!"

Haein mengangguk, kemudian pintu helicopter tertutup. Haein menggunakan headphone yang tersedia kemudian, perlahan helicopter mulai mengambang.

Kurang lebih 5 jam sudah Haein duduk di helicopter, rasa pusing mulai menghantam kepalanya. Hal tersebut sukses membuatnya panik, bagaimana jika ia tidak bertahan sampai di Korea?

"Berapa lama lagi kita akan tiba pak?" Tanya Haein pada sang pengendara

"Kurang lebih 2 jam bu" jawab si pengendara tetap fokus kedepan

Haein menatap jam di tangannya kemudian menggigit jari cemas, 1 jam lagi pertemuan Queens akan dimulai. Jangan sampai Soocheol bertindak bodoh.

***

Soocheol meremas kepalanya tidak tahan, ia menatap ayahnya nyalang.

"Ayolah pa! Jangan membuatku frustrasi. Kali ini saja percaya padaku, kita kerja sama dengan YES YES PROPERTY dan semua akan berjalan dengan baik" ucap Soocheol

Rain hanya memutar bola mata malas,
"Jangan sampai kakek bangun hanya karena omonganmu" ucap Rain membuat Soocheol menatap ayahnya kesal

Ruang rapat Queens kian memanas, para investor tampak gusar lantaran tidak adanya Haein. Para investor kaget kala seorang pria membuka pintu rapat, begitupun Soocheol dan Rain.

"A-apa yang kau lakukan disini?" Tanya Rain

Soocheol mengangguk menyetujui pertanyaan ayahnya

"Kudengar Queens akan bangkrut, aku disini untuk memberi tawaran" ucap pria tersebut

Pria dengan potongan rambut rapi, jas hitam menghiasi tubuhnya yang kokoh. Tak lupa jam tangan mahal yang melekat di tangannya menandakan betapa kayanya pria ini.

"Selamat siang menjelang sore tuan Rain, ini ada lembar kesepakatan yang sudah saya buat. Silahkan baca, jika anda tertarik silahkan tanda tangani saja" ucap Hyunwoo kemudian duduk di salah satu kursi jajaran investor

Single MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang