Upacara akan selalu dilaksanakan di hari Senin. Liburan telah berakhir, hari libur adalah hari paling singkat diantara hari yang lain. Semua orang akan melaksanakan aktifitas pekerjaan mereka masing-masing, mulai dari pertanian, penjual aneka macam barang atau dagangan, dan juga beberapa pekerjaan yang lain.
Iofi harus memaksa dirinya untuk membuka matanya lebar-lebar, ia sangat mengantuk walaupun ia sudah berada di kelas. Iofi selalu berangkat awal, ia tidak mau jika harus dihukum panas-panasan ditengah lapangan lagi. Untuk itu, ia selalu meminta mamanya untuk membangunkannya jam lima pagi, lalu ia akan berangkat jam enam pagi.
Setidaknya, itu bisa membuatnya tidak terlambat.Hari ini sekolah terasa sangat membosankan, walaupun kantin masih banyak makanan enak tetapi rasanya tetap sangat membosankan. Iofi dan Risu juga mengalami hal yang sama, dan tidak hanya mereka saja.. murid-murid yang lain juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Iofi dan Risu. Hal yang semakin membuat semuanya membosankan adalah pulang sore, biasanya di hari Senin.. jam kepulangan siswa-siswi adalah jam 2 siang, tetapi hari ini para guru memutuskan untuk mengganti jam kepulangan menjadi jam empat sore.
Ollie sudah pasrah jika teman-teman sekelasnya itu sangat malas melaksanakan piket. Namun, ia tetap dengan sabar memperingatkan karena ia anggota osis. "Diperingatkan teman-teman yang piket hari Senin, masih ada banyak sampah dibawah meja, kursi dan laci, tolong disapu atau dibersihkan bagi yang merasa memiliki tanggung jawab. Yang tidak piket tolong membantu teman yang sedang piket. Terima kasih.."
Iofi menguap. "Hufttt.. ngantuk banget."
Risu menyadari kalau teman sebangkunya itu sangat mengantuk, ya, tidak biasanya Iofi begitu. "Kamu semalem gak tidur, Yop? Biasanya kan kamu gak gini. Jadi aneh aja.."
"Tidur, Ris. Cuma tuh aku gak tidur siang karena diajak bubub pergi."
Risu mengernyitkan dahinya. "Bubub? Kak Moona?"
"Ya iyalah. Btw Ris, sumpah aku ngidam banget ngelus abs nya kak Moona. Aku tuh normal apa gimana sih kok jadi mirip ibu hamil yang banyak ngidam. Tapi beneran deh, Ris.. candu banget gilaaa!" Iofi tersenyum kecil, pacarnya itu benar-benar selalu membuatnya candu.
"Buset yang udah resmi pacaran, aku gak nyangka kamu bisa pacaran sama Kak Moona. Padahal yah, perasaan baru seminggu kenalnya. Apa aku aja yang gak tau kalo kamu sering chat sama dia? Atau kalian main game berdua kayak roblox? Kalian ngelakuin apa aja sih? Penasaran woi!"
Iofi menghela napas, temannya itu malah menjadi sangat penasaran dengan semua yang ia lakukan bersama pacarnya. "Waktu itu kita dinner, terus kemarin aku ikut kak Moona ke gym. Sumpah, Ris.. aku tersiksa banget di dalem gym nya, kak Moona tuh minta aku nyoba semua alatnya. Kita sering chattan akhir-akhir ini, dan yang ngechat duluan itu pasti aku.. nanti tinggal nunggu dia jawab: ya, terserah Iofi."
"Gitu-gitu kamu aslinya tau identitas kak Moona gak sih? Soalnya setahuku dia tuh orangnya tertutup banget."
"Yah, kalo soal itu aku belum terlalu tau, Ris. Kapan-kapan deh kalo ada waktu yang pas, aku tanyain semua yang bersangkutan sama dia."
"Pokoknya kamu harus tau identitasnya walau cuma dikit. Lagian kan, mana ada pacaran jaman sekarang gak tau identitas pacarnya sendiri. Ntar malah dikatain sasimo lagi, apalah."
"Hahaha.. tunggu aja kalo ada waktu yang pas."
Risu menghembuskan nafasnya. Huh, ia juga sangat kelelahan dan sangat bosan, hari-hari yang Risu lalui terasa sangat hampa. Tetapi ia bersyukur mempunyai teman yang mampu membuat semangatnya bangkit kembali, walaupun semua teman-temannya aneh sih.. tetapi ia tidak peduli, selama ia terhibur itu tidak akan menjadi masalah.
-
Selama masa hidupnya, baru kali ini Calli mendapat kabar bahwa temannya mempunyai seorang pacar. Moona, manusia berambut ungu itu seharusnya jomblo selama hidupnya, bukan karena ia tidak disukai.. tetapi karena ia sendiri sudah menetapkan tidak akan jatuh cinta kapanpun. Tetapi sekarang, ia dikabarkan memiliki seorang pacar, itu membuat semua teman akrab Moona terkejut terutama Reine.
Calli menoyor kepala Moona, ia benar-benar terkejut mengenai kabar yang ia dengar kemarin. "Lo.. beneran pacaran sama bocah itu? Gilak we, gue gak nyangka lo pacaran. Lo aja kayaknya gak tertarik pacaran waktu dulu, jadi bocil puber nih.. hahaha."
Moona menghembuskan nafas, kesal. "Diem lo bangsat, gini-gini gue tuh juga butuh seorang pacar yang pengertian apalagi posesif. Lo aja kayaknya tuh murahan, mantan ae lima belas."
"Yah, setidaknya gue emang laku banget kalo murahan, gue aja lagi deket sama seseorang lagi nih.."
Moona semakin malas menanggapi temannya itu. Jika membully teman sendiri tidak ada di peraturan sekolah, ia dengan senang hati akan membully teman-temannya yang menurutnya menyusahkan. Yah, itu kan memang sudah ia jadikan hobi, walaupun sekarang ia tidak memiliki waktu untuk melakukan hobinya itu.
"Makan say." Reine meletakkan dua mangkok bakso di depan Moona dan Calli. Ia baru saja menyelesaikan kegiatan rapat osis, bukan apa.. karena ia memang ketua osis.
Calli mengambil mangkok baksonya. "Udah lama kita bertiga gak nongkrong di club. Kapan lagi guys?"
Reine memukul kepala Calli. "Gue osis, mending lo aja sama Moona. Gue gak berminat."
"Ah yang bener lo, Rei. Lo gak keberatan kalo otak lo keluar asap banyak banget gitu? Kalo gue jadi lo, gue bakal pergi ke club sih." Calli tahu jika Reine sangat stres akhir-akhir ini, itu semua karena pekerjaan yang ia kerjakan terus menerus tanpa istirahat.
"Itu kan lo, sorry gue bukan Lo." Jawab Reine.
"Ck!"
-
Kobo mencubit telinganya sendiri. "Eh kayaknya besok ada camping, soalnya tadi gue nguping di ruang rapat osis sama Kaela. Bener gak sih guys?"
"Lah, emang iya? Kalo beneran camping gue seneng banget anjir! Kayak gue bosennya jadi ilang mendadak gitu.." Jawab Anya.
Ollie memasuki kelas, ia membawa selembar kertas hasil rapat yang ia laksanakan tadi. Ollie mengambil sebuah spidol hitam lalu ia menulis sesuatu di papan tulis. Kalau tidak salah, itu tentang kegiatan camping yang akan dilaksanakan semua murid besok.
Semua mata tertuju ke arah papan tulis yang sudah dipenuhi oleh tulisan-tulisan Ollie. Ternyata benar perkataan Kobo, sekolah akan mengadakan camping di hutan selama tiga hari dua malam. Betapa senangnya semua murid setelah mendapat kabar gembira itu. Ya, kabar gembira.. karena sekolah jarang mengadakan kegiatan-kegiatan bahkan event sehingga membuat semua murid selalu bosan.
Mulut Iofi melengkung membentuk sebuah senyuman. "Kalo semisal ada kelompok-kelompok gitu, semoga aku sekelompok sama kamu, Ris." Bukannya Iofi memilih teman, tetapi Iofi akan sangat senang jika ia satu tenda dengan teman dekatnya sendiri, hal yang biasa.. semua orang juga pasti merasakan yang seperti itu.
Risu terkekeh pelan. "Semoga aja kita beneran satu kelompok.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONA IOFI: TRUE LOVE
RomanceAirani Iofifteen, seorang wanita cantik yang jatuh cinta pada pesona seorang bad girl yang penuh dengan aura memikat bernama Moona Hoshinova. Akankah mereka memiliki hubungan?