His Car Isn't Yours; 8. Drunk Text

527 62 12
                                    

-oOo-

Jeno menatap lama pada ponsel Renjun yang menyala akibat pesan masuk dari nomor yang tak dikenal, dia menatap dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dikatakan cukup baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno menatap lama pada ponsel Renjun yang menyala akibat pesan masuk dari nomor yang tak dikenal, dia menatap dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dikatakan cukup baik. Nomor tak dikenal tersebut muncul dengan isi pesan yang sepertinya memang tak sengaja dikirim.

Semacam drunk text?

Isi pesan yang membuat Jeno berpikir bahwa mungkin orang tersebut yang menjadi alasan Renjun masih dihantui masa lalu. Jeno masih ingat nomer tersebut tanpa dia catat di kertas atau dimana pun, mungkin dia akan segera mencari taunya sendiri nanti.

Dan ponsel Renjun yang tergeletak disamping ponsel miliknya kembali menyala, kali ini panggilan masuk dengan nomor yang sama. Jeno masih tidak berniat untuk mengangkat panggilan tersebut yang berkali kali menghubungi Renjun, dia masih dengan pendiriannya untuk tidak keluar dari batasnya tapi rasanya sangat jengkel ketika nomor tersebut berulang kali menghubungi Renjun.

Renjun, pemilik ponsel tersebut sedang berada di dapur apartement mereka. Jeno yang tengah berada di ruang tamu pun tak berniat untuk memanggil Renjun karena ponselnya yang terus terusan berdering, dia pikir itu hanya sebuah nomor tidak dikenal yang hanya iseng saja.

Tapi itu membuat Jeno sangat kesal ketika ponsel milik Renjun kembali menyala dengan nomor pemilik yang sama.

"Sayang,,, kenapa yah ponsel ku bunyi terus? Tolong di angkat siapa tau penting. Aku masih buat saus pastanya" Perintah Renjun.

Mendapat perintah Jeno segara mengangkat panggilan tersebut, dia memang sengaja untuk tidak berbicara lebih dulu sampai dia mendengar kalimat yang membuatnya sangat kesal.

"I know, kamu gak bisa hidup tanpa aku, maka dari itu aku cari cari nomor kamu, and finally... i found you..."

"Its all my fault,,, so i am so sorry..."

"Renjunieee... kamu tuh hanya pura pura kan cinta sama si Lee itu? Kamu gak benar benar kan jatuh cinta sama si Lee itu?"

Rahang Jeno mengeras, pada akhirnya Jeno memilih untuk mematikan panggilan tersebut lalu menghapus semua riwayat chat maupun telepon masuk pada ponsel milik Renjun. Jeno pikir mungkin Renjun tidak harus tau dengan masalah ini, dia tidak ingin Renjun semakin overthingking dengan hal seperti ini.

Dadanya menjadi sesak, hatinya menjadi sakit. Renjun bukan orang yang seperti itu kan? Maksudnya, dia tidak meragukan Renjun tapi perkataan orang itu membuat Jeno menahan kesalnya setengah mati.

"Sayang??" Renjun telah selesai dengan masakan pastanya, dia membawa 2 piring yang berisakan pasta buatannya.

Jeno menghadap kepada Renjun yang tengah menatapnya bingung. "Sayang, sudah selesai?"

"Iyaa, kamu kenapa? Oh yah siapa yang telpon aku terus terusan? Kesel banget deh aku dengernya, gak mungkin kan kalau Katarina?" Kata Renjun, dia meletakan 2 piring tersebut di meja yang memang tersedia di ruang tamu mereka.

His Car Isn't YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang