Yoko baru sampai di gerbang rumah nya, dia memasukkan mobil nya ke garasi, setelah itu Yoko langsung masuk ke dalam.
"Yoko tunggu!" sentak papa nya
Wanita bertubuh mungil itu menghentikan langkah kaki nya dan menatap ke arah sang papa dengan alis yg terangkat. "Ada apa pah?" Tanya nya
Papa nya tidak menjawab, namun berjalan mendekat ke arah Yoko hingga-
Plak! Plak!
Dua tamparan keras melayang di pipi Yoko, wanita mungil itu memegang pipi nya yg terasa panas dan menatap ke arah sang papa dengan kebingungan.
"Papa kenapa nampar aku?" Tanya nya
Pria paruh baya itu melempar beberapa foto tepat di depan wajah Yoko membuat nya tersentak kaget, Yoko dengan cepat mengambil nya dan seketika tubuh nya menegang.
"Siapa yg ada di dalam foto itu?" Tanya nya marah
Yoko hanya menunduk takut, mata nya sudah mulai berkaca-kaca.
"Sejak kapan kamu berhubungan sama perempuan?"
"..."
"Jawab!!! Bentak nya
"Pah a..aku-"
Plak!
"Memalukan!!!"
Wanita mungil itu mendongak menatap ke arah sang papa. "Memalukan? Justru papa yg memalukan, apa papa gak sadar diri selama ini kelakuan papa itu kayak gimana?" Tantang Yoko sinis
"Jangan berani kamu menentang saya, kamu itu putri dari keluarga Lertprasert, apa kata orang kalau mereka tau kamu penyuka sesama jenis hah?!! Teriak nya murka
"Tapi dia kebahagiaan aku pah" ucap Yoko lirih
"..."
"Aku cinta sama kak Faye, aku gak peduli mau dia laki-laki atau perempuan, dia bisa bikin aku nyaman"sambung Yoko terisak
Pria itu semakin di buat marah atas perkataan Yoko, dia menampar Yoko berkali-kali hingga wanita mungil itu terduduk ke lantai.
"Cinta kamu bilang? Gak ada yg nama nya cinta sesama jenis Yoko!! Kamu membuat saya malu, menjijikkan!".
Yoko memegang kaki sang papa sambil terus menangis. "Papa aku mohon jangan pisahin aku sama kak Faye, aku mohon" ucap Yoko, pria itu menendang tubuh Yoko dengan kasar
"Apa di dunia ini kekurangan laki-laki sampai-sampai kamu harus jatuh cinta sama perempuan?!!"
Wanita mungil itu berdiri dengan perlahan, mengusap air mata nya dengan kasar. "Papa egois! Papa gak pernah mikirin perasaan aku! Papa gak pernah mikirin tentang kebahagiaan aku! Yg papa pikirin cuman martabat papa aja, tanpa pernah papa mikirin gimana perasaan aku selama ini, apa aku bahagia atau enggak, Papa gak pernah peduli sama semua itu!"Teriak Yoko lirih
"Dari awal kamu tau kan kalau saya sangat menentang hubungan seperti itu, apa peringatan kakak kamu dulu masih belum cukup buat menyadarkan kamu Yoko?!!"
"..."
"Kamu mau nasib kamu sama seperti kakak kamu dulu?!!"
Yoko hanya diam sambil menangis.
"Akan saya kabulkan keinginan kamu" ucap nya menyeret tubuh Yoko dengan kasar
"Pah lepas! Sakit" ucap Yoko menangis
Pria paruh baya itu tak menghiraukan, dia menyeret tubuh Yoko masuk ke dalam ruang bawah tanah dan mendorong nya tepat jatuh ke lantai.
Kemudian dia mengambil cambuk, mengarah kan ke tubuh Yoko dengan keras. Wanita mungil itu hanya diam merasakan ketika benda itu mengenai kulit nya. Tubuh Yoko bergetar dengan air mata yg sudah berjatuhan, dia menggigit bibir bawah nya kuat-kuat menahan rasa sakit yg luar biasa.