Happy Reading
•
•
•
•Pagi hari telah tiba, Aleena dan Sheyna bangun secara bersamaan. Mereka berdua duduk di tempat tidur, dan saling bertukar cerita sebelum keluar dari kamar. Ini kesempatan Aleena juga untuk memberitahu kepada Sheyna bahwa dirinya akan pergi bersama Daren tanpa Sheyna.
" Shey.. " panggil Aleena setelah Sheyna selesai bercerita.
" Kenapa al? " tanya Sheyna menatap Aleena.
" Nanti aku mau pergi sama abang, kamu dirumah aja ya? " ucap Aleena dengan ragu-ragu.
" Oh iya, nggak apa apa al. Kamu pergi aja biar aku dirumah. " jawab Sheyna
" Serius nggak papa? Kamu nggak papa kalo aku nggak ngajak kamu? " tanya Aleena menatap Sheyna.
" Ya nggak papa dong al, lagian aku juga males buat keluar. " jawab Sheyna dengan tersenyum.
Aleena membalas senyuman dari Sheyna, lalu mereka berdua membereskan tempat tidur, serta seisi kamar. Setelah mereka berdua selesai membereskan kamar, Aleena pergi untuk mandi, sedangkan Sheyna keluar dari kamar untuk memasak di dapur.
5 menit Aleena selesai mandi, ia keluar dari kamarnya, dan berjalan menghampiri Sheyna yang sedang memasak dibantu oleh Daren.
Tidak lama, Daren dan Sheyna selesai memasak untuk sarapan paginya. Mereka bertiga duduk di meja makan, dan memakan makanan yang sudah dimasak oleh Sheyna dan Daren.
" Ini kalian masak berdua ya tadi? " tanya Aleena sambil mengunyah makanannya.
" Iya, tadi kakak kamu ngeliat aku masak sendiri al. Terus dia bilang mau bantuin aku buat masaknya. " jawab Sheyna tersenyum.
" Tapi ini enak loh shey, tumben abang mau bantuin kamu. " ucap Aleena meledek kepada Daren.
" Heh gua gini gini baik kali, emangnya lo. " sahut Daren yang membuat Aleena menirukan bicaranya. " Lo nggak papa shey kalo gua tinggal sama Aleena keluar? " tanya Daren menatap Sheyna.
" Nggak papa kak, kakak pergi aja sama Aleena, biar aku yang jaga rumah. " jawab Sheyna tersenyum kepada Aleena serta Daren.
Setelah mereka bertiga selesai sarapan pagi, mereka membereskan meja makan, dan Aleena serta Daren berjalan keluar rumah untuk menghabiskan waktu bersama.
Sheyna duduk di sofa ruang tamu sambil menonton televisi, sedangkan Daren dan Aleena masuk kedalam mobil untuk pergi menuju taman Kota.
Sesampainya di taman Kota, Aleena dan Daren berlari larian, serta saling bercerita disana. Mereka berdua benar-benar menikmati waktu mereka hari ini untuk bersenang-senang bersama.
Setelah mereka berdua selesai bermain di taman Kota hampir sehari, Daren dan Aleena berhenti di sebuah restoran terdekat, lalu makan malam disana.
Mereka berdua pulang setelah makan di restoran itu. Dengan perjalanan 10 menit, Daren dan Aleena telah sampai dirumah mereka. Daren dan Aleena keluar dari mobil, lalu berjalan masuk kedalam rumah. Mereka berdua melihat Sheyna yang tertidur di ruang tamu dengan menyalakan televisi.
" Kasian dia sampe ketiduran disitu. " ucap Aleena melirikan matanya kearah Daren.
" Dia udah makan belum ya? Soalnya kita sehari pergi. " ucap Daren berjalan mendekati Sheyna. " Shey... bangun. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ( Terbit )
JugendliteraturPerjodohan yang tidak pernah ada dalam rencana Aleena. Yaitu harus menikah dengan seorang santri sekaligus anak Kyai pilihan Bunda serta Ayahnya. Hafizan Rayyan Al Farizi. Salah satu santri pesantren yang terkenal di kotanya. Tubuhnya yang tinggi...