chapter 31

51 7 0
                                    

Happy Reading






Suasana yang tidak terlalu ramai di sebuah masjid terbesar di Kota Bogor. Rayyan menarik nafas, dan menghembuskan nafasnya secara perlahan. Perasaannya campur aduk saat ini, karena hari ini adalah hari dimana ia menjadi seorang suami.

Beberapa tamu undangan sudah duduk rapi di kursi masjid itu, sambil mendengarkan khotbah. Bara, Rama, Rayyan, serta penghulu yang sudah disiapkan oleh Bara sudah duduk rapi menunggu acara inti ijab qobul dimulai.

Setelah yang ditunggu-tunggu, ijab qobul pun dimulai. Hari ini adalah hari yang sudah di tunggu-tunggu oleh Bara, karena gadis kecilnya akan segera menjadi seorang istri. Bara berharap walaupun pernikahan Rayyan dan Aleena hanya perjodohan, tetapi mereka bisa hidup seterusnya tanpa ada kata cerai.

Dengan gagahnya, Bara menjabat tangan Rayyan. " Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Hafizan Rayyan Al Farizi bin Rama dengan anak saya yang bernama Aleena Iqala Syaqueena dengan mahar berupa surah ar-rahman dan uang berjumlah 100 juta rupiah, dibayar tunai. " ucap Bara dengan lega menghembuskan nafasnya perlahan.

Rayyan menarik nafasnya, lalu membuangnya secara perlahan. " Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq. " ucap Rayyan tersenyum, dan mengucap Alhamdulillah.

Penghulu ikut tersenyum melihat lancarnya ucapan Rayyan.
" Bagaimana para saksi, sah? " tanya penghulu

Seluruh tamu undangan menjawab " SAH!!! " lalu diikuti kalimat syukur dari mereka semua.

Aleena keluar dengan dress sederhana berwarna putih, dan hijab panjang yang selaras dengan dress miliknya. Baju sederhana itu tampak luar biasa saat dikenakan oleh Aleena. Rayyan mengukir sedikit senyum. ' Aleena semakin cantik dengan hijabnya. ' batin Rayyan

Mimpi bagi Aleena, hari ini dia resmi menjadi seorang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mimpi bagi Aleena, hari ini dia resmi menjadi seorang istri. Aleena duduk di sebelah Rayyan, dan melirik perlahan kepada Rayyan.

Carla menoel tangan Aleena. " Salamin, itu suami kamu sekarang. " bisik Carla

Aleena merasa gugup, namun itu tetap kewajibannya sebagai seorang istri sekarang. Aleena mulai meraih tangan Rayyan, lalu mencium perlahan punggung tangan Rayyan.

Rayyan merasa tubuhnya seketika kaku saat Aleena mencium punggu tangannya, dan memegang tangannya. Apalagi jarak antara Aleena dan Rayyan sangat dekat. Rayyan mengusap lembut kepala Aleena, dan mencium keningnya.

Setelah itu mereka membaca doa Nikah, lalu menandatangani buku nikah. Seluruh urutan acara selesai, kini giliran acara penerimaan mahar. Rayyan segera mengambil mic yang sudah disiapkan tak jauh dari dirinya, lalu memegang mic itu.

Kini waktunya ia membacakan Surah Ar-Rahman.

Rayyan memang sudah mempersiakan mahar ini jauh jauh hari, sebelum dia mengenal Aleena. Ia berniat memberikan mahar ini kepada siapa pun yang menjadi Istrinya nanti. Dan karena Aleena yang menjadi Istrinya, maka mahar ini ia serahkan kepada Aleena.

Lantunan Ar-Rahman indah yang dibacakan oleh Rayyan membuat siapa saja menatap kagum dirinya. Seluruh ibu ibu disana banyak mengharapkan seorang menantu seperti Rayyan. Gantengnya dapat Sholehnya juga dapat.

Aleena dibuat tidak bisa mengatakan sepatah kata. Bacaan dari Rayyan benar benar merdu, sehingga membuat Aleena berdiam diri mendengar bacaan dari Rayyan.

Aleena menatap kearah Rayyan, dan tersenyum. Apakah dia bisa mencintai Rayyan nantinya?

" Suami lo tuh idaman tau al, beruntung lo punya dia. " ucap Nazea tertawa kecil.

" Gue sih sejujurnya nggak mau ya dijodoh jodohin kaya gini. Tapi ya mau gimana? Bunda sama ayah yang nyuruh, mana bisa gue nolak. " ucap Aleena menatap Nazea

" Halah gini gini suami lo tuh ganteng + sholeh tau al. Nanti juga lo pasti jatuh hati sama dia. " ucap Nazea tersenyum.

Sebenarnya sahabat Aleena dari kecil yaitu Sheyna, ingin datang ke pernikahan Aleena dan Rayyan bersama Jero. Namun, Carla melarang Sheyna datang karena ia tidak ingin menimbulkan keributan nantinya. Jadi Sheyna memilih untuk tidak jadi pergi ke pernikahan Aleena, dan menetap di Bandung.

Perjodohan ( Terbit ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang