Happy Reading
•
•
•
•
' Jero udah bangun belum ya? '
Aleena berjalan mengambil ponselnya yang berada diatas sofa kamarnya. Ia membuka layar ponselnya, lalu mengirim sebuah pesan kepada Jero.
Aleena:
Jer.
Aleena:
Lo udah bangun belum?Setelah meninggalkan beberapa pesan untuk Jero, Aleena berjalan mengambil satu set pakaiannya, lalu masuk ke kamar mandi. Tidak lama Aleena selesai, lalu keluar dari kamar mandi. Ia berjalan membersihkan tempat tidurnya, setelah itu berjalan dengan memegang ponselnya duduk di sofa.
10 menit Aleena menunggu nunggu notifikasi masuk dari Jero, kini akhirnya ada pesan masuk yang tertera dikirim dari Jero.
Jero:
Udah al, kenapa?
Jero:
Lo mau sarapan apa?Aleena:
Apa aja boleh, jer.Jero:
Nasi goreng? Atau spaghetti?Aleena:
Nasi goreng aja.Jero:
Gua pesenin bentar.Setelah itu tidak lama, Jero dan Aleena sarapan pagi di kamar mereka masing masing.
Jero:
Al.
Jero:
Ayo jalan jalan ke taman.
Jero:
Bandung tamannya indah.Aleena:
Ayo, jer.
Aleena:
Gue otw keluar ya.Jero hanya membuka dan membaca pesan dari Aleena. Setelah Aleena keluar kamar menghampiri kamar Jero, mereka berdua keluar dari hotel, lalu menaiki mobil milik Jero.
20 menit berlalu, sekarang Aleena dan Jero sudah berada di taman kota Bandung. Taman terbesar satu satunya yang berada di kota Bandung. Jero dan Aleena keluar dari mobil, lalu berjalan masuk menyusuri taman kota.
Aleena dan Jero berhenti di sebuah kursi panjang, kursi panjang itu ada sangat banyak jenis bunga yang tertanam rapi disana. Jero menarik tangan Aleena untuk mengajaknya duduk di kursi itu.
" Lo tutup mata sebentar dong, jangan dibuka kalo gua belum suruh buka. " ucap Jero, lalu Aleena menurut untuk menutup kedua matanya.
Jero memetik beberapa bunga yang berada di belakang kursinya, lalu merangkainya dengan sangat rapi serta hati hati.
" Udah belum sih?? Kok lama banget? " ucap Aleena masih memejamkan matanya.
" Sekarang, lo boleh buka. " ucap Jero, mengulurkan sebuah bunga yang sudah dirangkai olehnya baru saja.
" Jer... ini bagus banget. Lo ngerangkai sendiri tadi? " tanya Aleena, mengambil sebuah bunga yang diberikan oleh Jero. " Makasih ya jer. Ini emang sederhana, tapi effort nya luar biasa. "
" Hahaha, iya al. sama sama. " jawab Jero tersenyum memandangi wajah Aleena.
Mereka berdua saling bercerita dan bersenang senang di taman kota hingga sore hari.
Malam harinya saat Aleena sedang makan cemilan sambil menonton televisi, ponselnya berbunyi sangat keras. Ia berjalan mengambil ponselnya yang berada di atas tempat tidurnya. Aleena ragu untuk mengangkat telefon dari bundanya. Namun, dia tetap mengangkat nya agar Carla tidak curiga dengan Aleena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ( Terbit )
Ficção AdolescentePerjodohan yang tidak pernah ada dalam rencana Aleena. Yaitu harus menikah dengan seorang santri sekaligus anak Kyai pilihan Bunda serta Ayahnya. Hafizan Rayyan Al Farizi. Salah satu santri pesantren yang terkenal di kotanya. Tubuhnya yang tinggi...