part 9

477 98 36
                                    

Setelah bekerja seharian Mew baru bisa istirahat karna hari ini ia harus ikut Papa nya meeting dan harus mengajak putranya, terkadang Mew merasa sangat lelah dengan semua yang ada ia memiliki istri namun seperti hanya hidup berdua dengan putranya, istrinya itu sering kali bepergian entah kemana terkadang bahkan lupa pulang.

"Daddy lelah?" Tanya bocah enam tahun itu.

"Sedikit, tapi setelah melihat senyuman Sean, lelah daddy hilang begitu saja,"

"Sean akan selalu tersenyum untuk daddy, agar hilang lelah daddy setelah seharian bekerja,"

"Itu harus, karna hanya Sean penyemangat daddy,"

"Sean sayang daddy, dan terimakasih karna daddy selalu ada untuk Sean,"

"Daddy akan selalu ada untuk Sean, karna Sean putra daddy yang sangat daddy sayangi, terimakasih karna Sean sudah hadir dalam hidup daddy,"

Mereka berdua saling melengkapi bahkan jika di butuhkan mereka hanya ingin hidup berdua saja, tidak masalah jika pun tidak ada sosok seorang ibu karna Sean sudah terbiasa tanpa kasih sayang dari Mama nya yang selalu sibuk sendiri seperti tak menginginkannya, dan sikap Mama nya itu selalu membuatnya sedih.

"Daddy, Sean ingin kerumah nenek, sudah lama bukan kita tidak kesana,"

"Sean rindu nenek?"

"Iya dad, tadi kakek mengatakan pada Sean jika nenek sedang kurang sehat,"

"Baiklah, Sean tunggu sebentar daddy ingin beres-beres meja dulu,"

Dengan tenang dan sabar Sean menunggu daddy nya membereskan meja kerjanya, terkadang Sean merasa kasihan pada daddy nya karna seperti tidak memiliki semangat hidup.

"Sudah selesai, ayo kita pulang,"

Dengan bergandengan tangan Ayah dan anak itu keluar dari ruangan, namun tidak sengaja mereka bertemu dengan Bright.

"Uncle Bai!"

"Haii.. Jagoan,"

"Uncle mau kemana?"

"Pulang sayang, sudah malam,"

"Daddy sama Sean juga baru mau pulang, tapi kita akan pergi kerumah nenek dulu,"

"Mew, lain kali kau jangan mengajaknya ke kantor, apa kau tidak kasihan padanya,"

"Lalu aku harus apa, meniggalkan Sean di rumah sendiri?"

"Kau bisa menitipkan Sean pada Bibi,"

"Aku tidak enak jika harus menitipkan Sean pada Mama,"

"Maka dari itu, didik istrimu dengan benar, setiap hari kerjaannya keluyuran tidak jelas,"

"Berhenti membicarakan ini di depan Sean Bright,"

"Kenapa? Kau tidak perlu menutupi apapun dari Sean, agar dia tau betapa buruknya sikap wanita itu,"

"Bright!"

"Ingat, ini belum seberapa dengan apa yang Gulf rasakan, suatu saat nanti kau akan mengalami hal yang lebih buruk lagi tentang istrimu itu," Bisik Bright pada Mew, dan setelah itu ia pun pergi begitu saja.

"Daddy!"

"I-iya sayang,"

"Ayo kita pulang, kenapa daddy malah melamun?"

"Tidak, daddy tidak melamun, sudah ayo kita pulang,"

Mew hanya tidak ingin putranya itu mendengar hal buruk tentang istrinya, namun semua itu tidak bisa ia selalu tutupi dan Mew mempertahankan rumah tangganya semua karna demi putranya.

Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang