14

112 5 0
                                    

[Disarankan untuk play lagu Billie Ellies_Lovely, sepanjang part ini]

Author Pov

🍂🍂🍂

Dua hari sempat tak ada kabar, bahkan sulit di hubungi, akhirnya Jay berhasil mendapatkan kabar jika Hazel tengah berada di Rumah Sakit saat ini.

Jay berlari tanpa rem, dan mendapati Hazel tengah duduk di luar ruang ICU bersama seseorang yang ia kenal. Nathan.

Mereka berdua menoleh pada Jay, sedangkan Jay hanya melihat Nathan heran.

Pasalnya beberapa hari ini dia mencari Hazel dengan bertanya pada Asnawi, bahkan tetangga rumah Hazel, tak ada yang tau.

Melihat Nathan disini bersama Hazel, membuat Jay kesal dengan apa yang telah Nathan lakukan padanya.

"Sejak kapan kamu tau Hazel disini?" Lagi lagi, Jay tak bisa mengontrol emosinya dan mencengkeram baju Nathan.

"Jay berenti! Lepasin!" Hazel melerai. "Ini rumah sakit." Akhirnya Jay melepaskan cengkramannya.

"Maaf Jay, tapi tidak semua yang ingin kamu tau, bisa kuberi tau." Nathan bersuara.

Hazel membawa Jay kesuatu tempat di belakang Rumah Sakit.

"Darimana kamu tau aku disini?"

"Apa itu penting?" Jawab Jay.

"Jawab aku!"

Jay diam sejenak, namun akhirnya menyebut nama Elkan, yang membuat Hazel tak habis pikir.

"Elkan?" Tanya Hazel tak percaya.

"Ya. Dia bilang, dia melihatmu disini kemarin."

Apa itu artinya Elkan masih mengawasi Hazel?

"Apa yang terjadi? Apa yang berada di ruangan sana, Fia? Teman kamu?"

Air mata Hazel mengalir begitu saja walau tanpa suara.

Ada kemarahan yang tertahan dalam hatinya. Namun ia tidak bisa apa-apa.

Hazel tidak tau harus berkata apa dan menceritakan apa pada Jay. Ia hanya tidak ingin Jay masuk dikehidupannya yang berbahaya ini.

Hazel ingin pergi begitu saja tanpa sepatah katapun, namuh Jay tak membiarkan itu. Ia menahan tangan Hazel yang belum memberikannya jawaban apapun.

"Jay... Pliss!! Kamu harus keluar dari kehidupan aku. Aku..." Jay menunggu Hazel menyesuaikan ucapannya.

"Pergilah sejauh mungkin. Kumohon!" Sambung Hazel yang langsung meninggalkan Jay.

Jay hanya mematung.

Melihat Hazel pergi, hingga hilang dari pandangannya.

Kenapa ucapannya terdengar sebaliknya bagi Jay.

Jay tau, bukan itu yang sebenarnya ingin Hazel katakan.

.....

Karna tak mendapat jawaban memuaskan dari Hazel, Jay tidak menyerah begitu saja. Kali ini ia ingin mendengar kebenaran dari seorang Nathan Tjoe A On.

Jay tau, jika Nathan pasti tau sesuatu.

Kini mereka tengah berada di belakang stadion tempat mereka berlatih. Setelah latihan selesai, Jay meminta Nathan untuk bertemu.

"Apa yang terjadi sama Hazel. Kamu tau sesuatu kan?" Ucap Jay tak sabaran.

"Kurasa Hazel sudah bilang untuk menjauh dari hidupnya, bukan?"

"Inilah alasanku mengajakmu bertemu. Semua baik-baik tadinya. Kenapa tiba-tiba dia bersikap begitu?"

"Aku tak bisa mengatakan apapun." Nathan pergi begitu saja, namun lagi-lagi Jay tak tinggal diam.

Tiba-tiba dia berlutut di hadapan Nathan.

"Jay, What are you doing?"

"Pliss! Help me!"

"Jay, bangun." Nathan mencoba membangunkan Jay, namun Jay tetap bersikeras.

"Are you crazy?"

"Ya! Hazel benar-benar membuatku gila. Jadi tolong.. biarkan aku waras kali ini."

Kali ini Nathan kembali membangunkan Jay, sampai akhirnya Jay pun mau berdiri.

Nathan terlihat frustasi. Namun tak tega melihat temannya seperti ini.

"Temui Hazel dan tanyakan padanya sendiri. Tapi sebelum itu..." Nathan menjeda ucapannya.

"Kamu harus siap berada dalam bahaya, bahkan di ujung nyawa sekalipun."

Hanya itu yang bisa Nathan ucapkan. Selebihnya, biar Jay yang berusaha.

....

Tekad Jay memang patut di acungi jempol. Sejak kejadian penembakan itu, ia tau jika ada sesuatu yang Hazel sembunyikan.

Mendengar ucapan Nathan hang seolah tau sesuatu, mambuatnya makin yakin jika orang yang ia sukai memang berada dalam zona merah.

Zona berbahaya, yang mempertaruhkan nyawa.

Jay kembali ke rumah sakit, namun yang ia lihat sungguh di luar dugaan.

Hazel tengah menangis disisi ranjang dengan seseorang yang tertutup kain disana.

Petugas datang dan langsung mendorong ranjang tersebut, secara bersamaan Nathan, Asnawi, Justin, dan Ragnar datang secara bersamaan.

Mereka terlihat syok, termasuk Jay.

Sedangkan Hazel menangis histeris lalu tak sadarkan diri.

.....

To be continue...

Not Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang