Prolog

43 12 0
                                    

Menjadi seorang Presiden? Tak pernah terbayangkan sebelumnya olehku untuk menjadi seorang Presiden di sebuah negeri seluas 11,000km2 dengan 1,5 juta penduduknya.

Yah, sebenarnya bukan secara tiba-tiba aku menjadi Presiden di negeriku yang bernama Republik San Pata ini. Mendiang Kakekku, Pablo Mendez. Mendirikan Republik ini setelah 5 tahun berperang melawan Kekaisaran Spanyol yang sudah loyo.

Kakek menjadi Presiden selama 30 tahun di negeri yang ia dirikan, memerintah dengan gayanya sendiri menurut intuisinya sendiri. Ia menolak gagasan sistem monarki, dan memilih sistem Republik Kepresidenan sebagai sistem pemerintahan, mencontohi negara tetangga kami ; Amerika Serikat. Namun Kakek memerintah secara Autokratis layaknya seorang Kaisar Bizantium, Semua kekuatan politik berkumpul pada jabatan Presiden yang disandang oleh Kakek, hingga rakyat lebih senang menjuluki kakek sebagai "El Jefe" Ketimbang Presiden, karena kekuasaannya itu.

30 tahun pemerintahan kakek, tidak ada seorangpun yang berani melawan, atau setidaknya bersuara sumbang pada pemerintahan kakek. Mungkin karena kharisma kakek sebagai seorang pemimpin, serta rakyat juga menghormati dan mencintai kakek, karena kakek adalah Founding Father mereka, dan figur yang membebaskan bangsa San Pata dari penjajahan bangsa Spanyol.

Sebagaimana kata pepatah yang mengatakan "Tiada gading yang tak retak", Kakek juga memiliki kelemahan dan kekurangan sebagaimana manusia pada umumnya. Rasa cinta dan sayang kakek pada anaknya, yang merupakan Ayahku sendiri ; Mario Pata, mendorong Kakek menunjuk Ayahku sebagai penerusnya apabila ia wafat nanti. Dan wasiat kakek dipenuhi oleh Ayah layaknya seorang anak yang berbakti. ketika kakek wafat pada tahun 1930 silam, Ayah secara otomatis menggantikan posisi Kakek sebagai Presiden ; El Jefe bagi seluruh rakyat San Pata.

Aku tumbuh besar hampir tanpa kehadiran figur seorang ayah. Ayah lebih banyak menghabiskan waktu di Istana Presiden ketimbang di rumah. Namun demikian aku tahu ayah sangat mencintaiku dan memperhatikanku dengan baik, oleh karena itu sejak aku sekolah menengah atas hingga kuliah, aku disekolahkan di Amerika Serikat agar aku memiliki pendidikan yang lebih baik.

Sudah 8 tahun aku hidup di Amerika Serikat. Kini aku sedang dalam perjalanan pulang menuju negeriku. Kurasakan pesawat yang membawaku telah mendarat di lapangan terbang yang namanya menggunakan nama kakekku. Aku melangkah keluar menuruni anak tangga, di bawah tangga kulihat ada seorang pria paruh baya mengenakan setelan jas resmi, sekilas pria itu terlihat seperti seorang petani tembakau, karena ia memiliki janggut dan kumis yang cukup lebat. Di belakang pria itu juga terparkir sebuah sedan limusin hitam dengan bendera San Pata tertancap di depan kap mobil.

"Tuan Juan Mendez?" Kata pria itu.

Pandangan kami saling bertemu. Matanya yang hitam menatap mataku yang juga hitam.

Aku mengangguk. "Benar, apakah anda pegawai istana kepresidenan?"

Pria itu balas mengangguk. "Si Senhor, nama saya Dominggo Chavez, saya penasihat Presiden. Selamat datang kembali di tanah air. Senhor," Ucap Pria itu memperkenalkan nama dan posisi jabatannya di pemerintahan.

"Senang berkenalan dengan anda juga. Terimakasih." Ucapku.

Kami berdua lalu saling berjabatan tangan.

"Mari, anda sudah ditunggu bapak Presiden... Maksudku Ayahanda anda. Mari, silahkan masuk ke mobil," Ucap Dominggo, dengan nada penuh hormat kepadaku sambil membukakan pintu mobil limusin.

Aku masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang belakang di sisi jendela. Lalu Dominggo duduk disebelahku, memerintahkan si supir untuk mengemudikan mobil menuju istana presiden.

Mobil limusin yang kutumpangi mulai berjalan, meninggalkan area bandara lalu menyentuh jalan raya utama menuju istana presiden. Tak berapa lama, mobil memasuki Ibukota San Pata ; Ciudad Mendez. Ciudad artinya "Kota" dalam bahasa Spanyol, sedangkan Mendez merupakan nama belakang mendiang Kakek, untuk menghormati jasa-jasa Kakek sebagai pendiri bangsa dan presiden pertama Republik San Pata.

El JefeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang