BAB VII

12 8 0
                                    

Bill Hooker

Meyakinkan tuan Cohnberg adalah hal mudah bagiku. Si Yahudi itu terkejut begitu aku memberitahu kalau aku memiliki seorang teman Presiden, kedua matanya yang kelabu itu terlihat berkilau begitu kukatakan prospek pembangunan infrastruktur bisnis di San Pata. Tanpa berlama-lama, tuan Cohnberg menyetujui investasi perusahaannya di San Pata, berarti hanya tinggal tandatangan persetujuan saja antara kedua belah pihak.

Sekarang aku tengah berada di dalam sebuah ruangan yang agaksempit, di sebuah kantor agensi pariwisata. Ruangan ini meski agak sempit namun sangat rapi ; di sekeliling dinding tertempel gambar-gambar pemandangan Hawaii dengan perempuan cantik mengenakan bikini. Duduk di hadapanku Ayden McCartney, pemilik dan sekaligus kepala biro perusahaan agensi pariwisata Ayden Sunshine Co Ltd. Perusahaan agensi pariwisata Ayden adalah salahsatu agensi pariwisata terbaik di negeri ini.

Kami minum bir dan merokok, sambil minum-minum kuceritakan mengenai pengalamanku berkunjung ke Sam Pata.

"Seru sekali, negara itu benar-benar indah!" Ujarku, sambil mengisap rokok.

"Oh ya? Aku belum pernah dengar apapun mengenai negara bernama San Pata itu," Sahut Ayden.

"Negara itu memang jarang sekali mendapat pemberitaan publik, karena negara itu menetapkan politik isolasi selama setengah abad terakhir, tapi sekarang ada presiden baru di negeri itu, yang ingin menjadikan negaranya sebagai surga pariwisata,"

Ayden menyesal bir-nya. Ia mengangguk-angguk mendengarkan penjelasanku. "Negara ini." Sambil menegok ke map yang ditempel di dinding. "Terletak di kawasan Tierra Novo ya? Tidak jauh dari Florida, sebelah Karibia."

Aku mengangguk sambil merokok, Kuhembuskan asap biru dari mulutku. "Betul sekali."

Ayden bersender rileks di kursinya. "Well... Sepertinya ada potensi bagus di sana." Ayden menoleh padaku. "Kau punya foto-foto dokumentasi selama di sana?"

Aku mengangguk. "Tentu, sebentar." Sambil merogoh tas koperku, kemudian kuserahkan foto-foto yang sudah dicuci di atas mejanya. "Silahkan dilihat, aku yakin kau akan suka."

Ayden meraih foto-foto yang kuserahkan, satu persatu ia lihat foto-foto itu ; foto-foto mengenai pemandangan di Playa Del Linda. Sorot matanya terlihat penuh minat dan sesekali mulutnya berdecak sambil menggelengkan kepala.

"Wow, tempat ini benar-benar mengagumkan," Kata Ayden.

Aku menanggapi Ayden, berusaha untuk meyakinkannya. "Kan? Sudah kakatakan padamu. Yang lebih bagus lagi, jaraknya tidak begitu jauh dari Amerika. Sekitar 50 menit terbang dari Florida."

Ayden mengangguk-angguk. "Kau benar. Lebih dekat daripada harus ke Hawaii atau Copa Cabana."

"Benar sekali!" Sahutku pada Ayden. Ternyata ia sepemikiran denganku.

Ayden menyesap bir-nya. "Kira-kira apa negara ini siap untuk menerima turis, pada musim panas tahun ini?" Tanya Ayden.

Aku mengangguk berkali-kali. "Tentu saja, akomodasinya mungkin belum begitu bagus, tapi kedepannya akan diperbaiki dan diperbagus lagi. Tapi kujamin para turis tidak akan menyesal dengan pemandangan keindahan pantai di sana."

"Ok. Kuberi kesempatan pada negara ini." Ucap Ayden.

"Terimakasih, Ayden. Kau tak akan menyesalinya."

Ayden mengangguk sambil tersenyum kecil. "Aku akan mengiklankan negara ini di koran-koran dan majalah. Dan akan kuberi urutan prioritas pertama rekomendasi tempat untuk berlibur. Aku yakin akan ada banyak wisatawan yang akan berliburan di negara ini."

Aku menyeringai, menangkupkan kedua tanganku keatas udara. "Terimakasih Ayden, itu jauh lebih baik lagi!"

"Oh ya, satu lagi." Ucap Ayden, dengan satu jari telunjuk terangkat. "Kalau para wisatawan itu memberi rating memuaskan, akan kuberi kau komisi 10%, yah... Sebagai tanda terimakasih padamu."

El JefeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang