09

557 101 3
                                    

Jatuh cinta itu harus siap patah hati, jatuh cinta itu harus siap cemburu, jatuh cinta itu harus siap kecewa..
Chika tidak menyangka jika akhirnya dia merasakan ini juga..

Apa yang dia rasakan tentu baru dia rasakan dan itu sungguh merubah harinya yang awalnya cerah menjadi redup..

Tidak ada semangat atau pun gairah pergi ke kampus karna kampus tempat dimana kekecewaan itu nyata..

"Santai bener nih anak.. bukan ada kelas pagi!" Papah datang-datang mencomot pancake anaknya

"Chika males kuliah pah.. gak ada gairah.. papah makan aja pancakenya chika juga gak nafsu makan" chika pun pergi meninggalkan papanya

Mama melirik papanya "belakangan ini chika selalu murung.. makannya juga sedikit, mama takut mag chika kambuh"

Papa meneguk tehnya "sebenarnya ini salah papah.."

"Maksudnya?" Mama duduk didekat papa

Papa pun mulai bercerita tentang zean yang datang meminta izin serius dengan anaknya tapi justru papah meminta zean menjauhi putri semata wayangnya..

"Pantas saja chika seperti ini.. " mama tidak bisa berkata-kata lagi karna apa yang papa lakukan itu sudah benar

Dilain sisi..
Zean yang baru saja shalat Dhuha keluar dari kamarnya dan melihat ada tamu..

"Loh ada kamu fre.." ternyata yang datang freya juga ayah ibunya

"Ini loh.. freya katanya mau liburan di jakarta.. ajak toh kemana gitu"ucap umi

Zean menyalami kedua orang tua freya lalu ikut duduk dengan yang lain" memangnya mau kemana?"

"Aku sih ikut saja.. asal jangan disasarkan"jawabnya

"Ya mana mungkin dong.. zean mana tega seperti itu"sambung ibunya

"Iya.. tenang saja ya"sambung lagi umi

Zean pun mulai bersiap-siap, kebetulan hari ini ada waktu luang sehingga zean bisa menemani freya pergi..

Zean mengajak freya pergi ke kota tua Jakarta karna dia tau freya suka sekali sejarah.. zean jalan tampa bergandengan tangan karna memang mereka terbiasa seperti itu..

Tidak ada kecanggungan diantara keduanya karna memang mereka sudah bersama sejak kecil. Setiap berbicara nada suara mereka saja memperlihatkan mereka begitu akrabnya..

Selain melihat-lihat mereka juga kulineran khas jakarta. Bukan hanya itu karna menjelang shalat Dzuhur sehingga zean mengajak freya ke masjid Istiqlal..

Mereka shalat Dzuhur disana begitu nyamannya, bahkan mereka sempat mengaji bersama beberapa halaman..
Selepasnya ketika akan menuju parkiran mobil tiba-tiba saja chika yang menemani temannya ke gereja katedral melihat zean..

Chika yang berdiri di dekat mobil temannya itu pun langsung pergi ke arah parkiran masjid dan mengikuti zean ..

Chika syok ketika zean membukakan pintu mobilnya untuk wanita lain, senyuman zean pada itu membuat chika sakit..

Chika mundur-mundur hingga menabrak mobil , suara pun keluar dari mobil membuat chika panik dan zean melihat chika..

"Chikaaa.." akhirnya mata mereka bertemu

Chika segera pergi dan zean juga menyusul "chika tunggu.."

Mereka kejar-kejaran hingga sampai mereka di area gereja "stop chika.."

Chika berhenti dan berbalik "mau apa lagi? "

Zean mendekati chika "aku bisa jelaskan soal freya"

"Oh nama wanita itu freya! Aku kira kamu itu menjauhi aku karna perbedaan kita tapi kamu ternyata bersama wanita lain" chika menuduh

"Kamu salah paham.. freya itu!"

Belum sempat menerus chika sudah mengangkat tangannya "stop.. aku mau kita putus! Untuk apa kita berhubungan jika kita tau akhirnya.. buku yang sudah dibaca akan terus isinya seperti itu.."

"Aku mengerti.. aku pun setuju dengan ucapanmu.. maaf jika aku menyakiti hatimu.. tidak ada niatku melakukan itu.."zean memalingkan wajahnya karna chika sudah menangis dan dia membenci itu

"Bahagialah dengannya.. hiksss" chika pergi dengan air mata

Zean menarik nafas panjang" hahhh.. maaf chika"

Niat hati keluar rumah menemani temannya dan bolos kuliah untuk bersenang-senang ini justru membuat chika terpuruk..

Temannya heran karna chika tiba-tiba meminta pulang dan terpaksa mereka pulang ke rumah.. mama dirumah lagi-lagi melihat putrinya menangis..

Teman chika pun menjelaskan apa yang terjadi. Mama sangat bersyukur chika bersama temannya sehingga chika aman sampai rumah..

Ketika temannya sudah pulang, mama masuk kekamar chika "chika mama masuk ya"

Mama melihat anaknya menangis "sayang.."

Ketika tubuh mama sudah didekat chika, chika langsung memeluk "hiks.. hikssss.. kenapa cinta sesakit ini mah hiks.. kenapa??? Hiksss.."

Mama mengusap kepala putrinya penuh sayang "sudah.. mungkin ini yang terbaik, apa yang kita harapkan belum tentu itu yang terbaik dimata tuhan.. "

"Hiksss.. tapi chika mencintainya mah hiks hiks"

"Memah tau sayang.." mama disini pun bingung karna memang seharusnya mereka berpisah

Dilain tempat..
Didalam mobil zean terlihat menyetir mobil dengan serius, tidak ada pertanyaan freya yang di jawab..

Pikiran zean terus menerus mengingat chika yang pergi dengan menangis..

"Awassss.." teriakan freya menyadarkan zean yang nyaris menabrak mobil di depannya

Zean pun rem mendadak "astaghfirullahaladzim" mobil seketika berhenti dengan jarak mobil yang sangat dekat Untungnya di belakang tidak ada kendaraan lainnya..

Freya melihat zean bersandar dan freya melihat zean seperti sedang memikirkan banyak hal.. sehingga tidak fokus saat menyetir..

Disini freya tidak berani bertanya karna kondisi juga.. sehingga perjalanan mereka pun diliputi keheningan..

Bersambung
I'm back

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Berani Melawan Restu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang