06

542 96 1
                                    

Chika pulang dengan wajah berseri-seri. Setiap hari seperti itu, pulang malam bukannya mengeluh cape malah sebaliknya..

"Chika!!!"mama memanggil chika dari arah dapur

"Eh ada mama disini!"chika menghampiri mamanya dan langsung memeluk erat

"Happy terus dilihat-lihat ada apa sih sayang! Cerita dong.. "mama mulai kepo dengan anaknya

"Uhm apa yaaaa.. ih mama kepo.. " chika pun berlari pergi

"Astagaaa chika cepat turun lagi ya sayang kita makan bersama "

"Iya mamaa"

"Ada apa sayang? Kok teriak-teriak "papa datang-datang mengambil bakwan jagung diatas nampan

"Itu anak gadismu sekarang sedang jatuh cinta"jawab mama

"Jatuh cinta? Sama siapa? Kok gak cerita" papa mulai kepo

"Ya mama mana tau pa... Kalau tau sih mama enggak akan kaya tadi" mama mondar-mandir karna sambil memasak

"Ya siapa pun orangnya.. yang penting pria nya tanggung jawab, mencintai anak kita tulus tapi terpenting yaitu seiman.."

Harapan orang tua tentu yang terbaik untuk anaknya. Pasangan dunia akhirat yang bertanggung jawab..

Sesuai ucapan zean sejak dia menjalin hubungan dengan chika, dia ingin serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai ucapan zean sejak dia menjalin hubungan dengan chika, dia ingin serius. Sehingga perlahan zean ingin memperkenalkan chika pada orang tuanya..

"Kak .. ini enggak terlalu cepat? Aku takut "chika sangat gugup

"Ayok masuk dulu .. umi abi udah menunggu" zean terus membujuk chika masuk kedalam rumahnya

Hingga pada akhirnya chika luluh dan dia berjalan di belakang zean "assalamualaikum"

"Waalaikumsalam.. Masya Allah akhirnya datang juga.. sini-sini sayang "umi menyambut chika dengan sangat ramah

"Tuh dipanggil umi"

Chika mendekati umi dan mencium tangan umi" chika tante..."

"Kok tante.. umi saja ..  oh ya ini abinya zean" umi memperkenalkan suaminya juga

"Chika om.."

"Iya.. ayo duduk" ucap abi

Mereka semua duduk di ruang tamu "ini chika- chika itu zean.."

"Iya abi.."

"Cantiknya.. kenapa mau sama anak om?dia kan jauh lebih tua.. jelek lagi"

"Abiiii.." tegur umi

"Hehehe canda umi.. biar gak tegang loh, lihat calon mantumu gugup sekali"ucap abi

"Jangan tegang.. anggap orang tua sendiri ya nak"

"Iya umi.."

Disini abi umi sungguh merangkul chika. Umi abi juga berusaha untuk membuat suasana senyaman mungkin karna terlihat dari wajah chika yang tegang sekali..

Keluarga zean terlihat masih aman, masih belum mempersalahkan perbedaan keduanya. Zean juga sudah cerita soal perbedaan itu sehingga orang tuanya tidak terlalu kaget tapi ada nasehat abi yang terus terngiang-ngiang di telinga zean..

Chika mungkin sedang jatuh cinta sehingga dia bisa menerima perbedaan ini.. tapi zean ingat chika punya orang tua yang harus chika patuhi.. jika orang tuanya tidak ridho maka mundurlah.. keimanan seseorang tidak bisa dibeli oleh uang apalagi cinta.. jangan paksa dia.. karna tidak mudah melepaskan apa yang sudah melekat di diri kita apa lagi itu terkait dengan keyakinan..

Zean mulai menyadari perbedaan itu, perbedaan yang dimana dia sempat mengesampingkan itu. Orang tuanya tidak menolak atau pun menerima hanya saja mereka mengingatkan kepada zean soal perbedaan ini..

Sepulang dari rumah zean.. zean seperti biasa selalu menghantar chika ke gereja untuk ibadah kebetulan ini hari Minggu..

Diparkiran zean duduk diatas motor sambil memainkan handphonenya tapi tiba-tiba saja ada bola menggelinding ke arah zean..

Zean menyadari itu langsung melihat anak kecil berlari ke arahnya, zean menaruh handphone nya di saku jaketnya lalu turun dari motor untuk mengambil bolanya..

"Itu punya ku om.."anak lelaki itu menunjuk bola

Zean tersenyum dan memberikan bolanya "ini.."

"Terimakasih om"

"Kamu sendiri? "Tanya zean

"Tidak ada papa mama.. tapi papa sedang ke masjid!"

"Terus mama?"

Anak itu menunjuk kearah gereja. Zean mulai paham tapi ketika melihat wajah anak itu terlihat kesedihan " kenapa kamu bersedih?"

Anak itu menggeleng, zean mendekat "kenapa?"

Tidak lama papa dari anak itu memanggil "arnez ayok nak"

"Bye bye om" anak itu berlari

Apakah kalau aku paksakan menikah dengan chika, anakku juga akan bingung seperti anak itu..

Handphone zean berbunyi dimana aldo memberi tau soal kajian ustadz yang zean kagumi dan tema pembahasannya pun pas dengan kondisi zean saat ini..

Bersambung
Maaf ya aku telat up
Ketiduran soalnya hehehe

Tak Berani Melawan Restu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang