05

551 101 2
                                    

Hubungan tampa mengatakan pada siapa pun adalah komitmen keduanya. Zean dan chika Sama-sama ingin kisah mereka di skip oleh mereka saja karna hubungan itu tidak perlu di umbar dan untuk apa juga di umbar..

Seperti hari ini ketika ada rapat mingguan di senat, chika datang terlambat karna dia harus mengembalikan buku dahulu..

Semua sudah lengkap termasuk zean yang duduk di kanan gio "maaf kak.. chika telat!"

"Oh iya tadi ashel sudah jelaskan kok.. ya udah kamu duduk dimana?"gio melihat tidak ada bangku kosong

Zean berdiri "disini saja.. nanti aku ambil bangku lagi"

"Enggak kak.. biar chika saja yang ambil"

"Chik!ayo duduk" perintah gio

Walaupun tidak enak hati, chika pun akhirnya Duduk dibangku zean dan zean pun keluar untuk mengambil lagi bangkunya..

Zean pada akhirnya duduk dibelakang chika, chika sempat menoleh tapi karna zean fokus sehingga dia tidak merespon lirikan chika..

Banyak program dan acara yang akan digelar. Kegiatan senat akhir-akhir ini memang padat apa lagi sebentar lagi akan ada acara milad kampus yang pasti dirayakan setahun sekali itu..

"Untuk team humas tolong cek lokasi lagi ya.. pastikan semuanya aman dan izin juga aman.. dan ingat jangan sampai pas acara bawa barang-barang yang aneh-aneh" gio mendapatkan anggukan dari para anggota humas

"Untuk team kreatif nanti aku mau kalian kirimkan dulu susunan acaranya terus kita revisi bareng-bareng ya"

"Oke kak.."

Gio melirik chika sambil tersenyum "untuk sekretariat tolong buatkan surat untuk dekan dan surt izin lainnya ya"

"Siap kak.."

Rapat kali ini cukup banyak yang dibahas sampai tampa sadar waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam..
Rapat senat pun baru selesai..

"Chik lu bawa mobil atau dijemput?" Tanya ashel

"Dijemput.."

"Oh ya udah gw duluan ya"ashel pun mengambil tasnya

"Iya cel.. bye" ashel lalu pergi dan mereka berpisah

Chika segera menuju pos satpam, baru saja sampai pos, motor zean berhenti didepan pos "belum datang?"

"Belum kak!"

Zean meminggirkan motornya lalu parkiran motor nya lagi dan barulah menghampiri chika.. " aku temani ya"

"Loh kak.. ini udah malem loh.. aku gak apa-apa sama pak satpam saja"

Zean membuka helmnya lalu berdiri disamping chika, chika jujur sedikit salting jika harus berduaan dengan zean..

Tidak lama gio melewati mereka dan membuka kaca mobilnya "chika kamu bareng aku aja?"

"Enggak usah kak.. bentar lagi juga sampai"

"Oh ya udah.. "gio tidak curiga apa pun , dia pun pergi meninggalkan kampus

"Dia mendekati mu?"tanya zean

Chika mengerutkan keningnya" kita memang dekat.."

"Bukan itu.. sepertinya dia suka kamu!"

Chika melihat kearah zean " jangan so cenayang"

Zean tersenyum tipis "aku bukan cenayang.. hanya terlihat dari sikapnya saja"

Chika melipat tangannya pertanda dia tidak nyaman dengan pertanyaannya. Zean membuka jaketnya lalu di pakaikan kepundak chika " jangan marah.. "

"Jadi cwok tuh harusnya cemburu bukannya malah menebak-nebak " bete chika

"Kamu mau aku cemburu? Atau aku percaya kamu akan setia dengan cinta kita?"pertanyaan yang membuat chika sedikit berfikir

"Pertanyan macam apa ini? Kamu mau buat aku dilema ya"

"Sini aku jelasin.. aku bukannya tidak cemburu tapi aku sedang berusaha untuk percaya kamu.. kepercayaan dan komitmen adalah dasar sebuah hubungan!"ucap zean

Chika sedikit luluh" maaf ya.."

"Untuk apa? "

"Untuk yang tadi.."

"Yang mana?"

"Ihhhh kamu mah.. sebel banget" bete chika

Zean tertawa "haha.. iya iya .. aku juga minta maaf ya.. "

"Kita baikan nih"chika mengangkat kelingkingnya

"Emang berantem!"

"Ihhh ya.. sebel banget sumpah"

"Iya iya.. " zean juga mengangkat kelingkingnya

Sedikit bercengkrama hingga akhirnya mobil itu datang, chika pun harus pergi lebih dulu..

Didalam mobil chika menyatukan dua tangannya dan menutup matanya ..

Tuhan dia lelaki baik..
Aku bahagia!
Dia hadir menyempurnakan hariku..
Terimakasih tuhan karna telah mempertemukan kami..
Semoga engkau berkati selalu langkah-langkah kami selanjutnya..
Amien

Bersambung

Tak Berani Melawan Restu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang