D-Day

132 15 7
                                    

Suasana Studio kali ini tampak berbeda dari biasanya, jadi lebih ramai karena bertambahnya tiga freelancer dan di tambah lagi kesibukan mereka mendekati hari H jadi mengharuskan mereka untuk kumpul lengkap. Semuanya tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

"Gaes, usahakan selesai sore ini ya biar malam kita full istirahat, karena besok kita harus berangkat sekitar jam 5 pagi, jadi tolong kerjasamanya ya", ucap Indri.

"Ndri, ini barang reject gimana ??" tanya Dewi sembari menunjuk ke dus yang bertuliskan reject.

"Itu jadiin freebies aja Wi, minta tolong juga kata rejectnya jangan lupa di ganti ya", ucap Indri

"Nanti biar aku aja yang ganti Ndri, Dewi biar urus yang lain", sahut Trixie.

" Oh ya fyi gaes, kita jadi sewa 2 booth ya. Posisi boothnya juga berhadapan yaa gaes, ingat event ini 2 hari, jadi tolong  jaga kesehatan", seru Dewi.

"Siap ka Wi", teriak Riri.

Nata tiba-tiba berdiri dari posisi duduknya lalu merapihkan pakaiannya setelah berdiri, sebuah tangan meraih jari telunjuk Nata dan menahannya.

"Nata mau kemana ?"

"Tugas aku sudah selesai ka, sekarang aku mau ke pantry buat minuman untuk yang lainnya juga", jawab Nata dengan menatap wajah Indri.

"Aku temenin ya"

"Ya, boleh ka"

Nata dan Indri pun beranjak menuju dapur, mereka berjalan bersamaan. Di sisi lain tampak sepasang mata sedang memperhatikan gerak dan langkah mereka.

"Nata, biar aku aja yang buat ya kamu duduk aja biar ngga capek", ucap Indri.

" Apa sih Ka, kan cuma buat minuman aja sih"

"Ya sudah sih dek nurut aja, kamu belum pernah ngerasain capeknya event, makanya aku ngga mau kamu kecapean sekarang"

"Ka, yang banyak gerak itu Kaka loh, yang  kerjanya lebih banyak juga kaka, jadi kaka yang harusnya duduk, bukan aku", ucap Nata sembari memutar badannya ke hadapan Indri.

"Duh baik banget sih adeknya kaka, terimakasih loh atas perhatiannya", ucap Indri sembari mengusap lembut kepala Nata.

" Iya, sama-sama ka", jawab Nata tertunduk malu.

"Ndri, minumannya sudah? biar aku saja yang bawa ke depan", celetuk seseorang yang tiba-tiba muncul di pintu pantry.

Nata dan Indri pun menoleh bersamaan ke arah suara itu, dan orang itu pun datang menghampiri mereka.

" Ngga usah Ka Litha, biar aku saja yang bawa", ucap Nata.

"Ngga apa Nata aku saja yang bawa, kalian bisa lanjutkan menikmati waktu bersamanya", ejek Litha.

" Ih apa sih ka Litha, udah ah aku duluan ya, ka Indri aja tuh ka suruh bawa jangan kaka", rengek Nata.

Nata pun berlalu meninggalkan Indri dan Litha di pantry.

"Ndri, kamu suka ya sama Nata?"

Indri yang mendengar pertanyaan itu pun langsung menoleh ke arah Litha.

"Hahh ?? kok tiba-tiba??" jawab Indri gugup.

"Aku memang baru beberapa hari disini, tapi aku bisa melihatnya"

"Keliatan banget kah?"

"Iya, makanya aku tanya langsung. Lalu apa Emil tahu?", tanya Litha lagi.

why ?? (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang