xxxxxxxx

199 16 9
                                    

POV Natasha

Hari ini aku ngga ada jadwal kuliah, aku pergi ke studio ngga apa-apa kan ya, kan sudah dapet kunci juga dari ka Indri. Ini masih jam kerja jadi kemungkinan besar di studio tidak ada orang aku bisa sedikit bersantai di sana, dan juga bosan kalo terus-terusan menghirup udara di kosan, sesekali ganti atmosfer ngga apa-apa kan.

Aku bersiap-siap dulu dan memasukan beberapa barang yang perlu ku letakkan di sana ke dalam tas. Hari ini cukup terik, aku memakai outfit yang simple aja deh, kaos putih tipis dan celana jeans, juga hoodie kalo ini wajib sih karena aku kan rider.

Oke semua sudah siap. Aku menoleh ke arah jam di HP ku sebelum ku masukan ke dalam tas, sudah hampir jam makan siang.

Cuaca hari ini panas cetar tapi banyak angin jadi ngga gerah-gerah amat lah ya. Sebelum menuju studio aku mampir ke Indojuni yang letak nya tidak jauh dari kosan ku, membeli beberapa cemilan, onogiri dan sosis untuk makan siang ku nanti di sana.

Aku memperhatikan kendaraan yang terparkir dekat Studio, motor ini punya siapa kok bisa-bisanya parkir dekat pintu masuk seperti ini. Aku menggeser sedikit motor tersebut agar memudahkan aku untuk membuka pintu.

Beberapa cemilan yang aku bawa langsung ku masukan ke dalam kulkas, aku hanya mengambil kopi dan roti untuk ku bawa ke ruangan ka indri. Aku meraih handle pintu ruangan, dan aku mengernyitkan dahi ku.

"Kok ngga ngga di kunci, apa ka indri lupa ya?", tanyaku heran.

Aku pun membuka pintu tersebut, aku tersentak kaget dan memutar balik badan ku.

"aku benci bau ini, bau alkohol"

Aku mencoba menahan nafas ku, membuka lebar pintu dan juga jendela di ruangan ini. Mataku membulat menoleh ke arah meja.

"4 kaleng minuman, tapi siapa yang habis pesta disini, ka indri sama pacarnya kah??"

Ada sebuah pintu yang sedikit terbuka, di pojok dekat jendela yang ke arah luar. Aku pun menghampiri pintu tersebut, melihat ke arah dalam. Aku terperangah kaget.

"Hahhh... siapa sih yang mendesign ruangan ini, ku pikir ini pintu lemari ternyata ini sebuah kamar tidur"

Sejak pertama kali masuk ruangan ini, aku ngga tau kalau pintu itu ternyata pintu kamar tidur, karena kalau di lihat dari luar yah seperti pintu lemari. Wahh kacau banget, bisanya ada pemikiran sampe sejauh itu. Dengan mengendap dan hati-hati aku masuk dan melihat bagian dalamnya ternyata aku lebih kaget, cantik, mungil, bernuansa navy dan grey. Dan ada seseorang tidur di kasur. Pelan-pelan aku menghampirinya.

"Ka, bangun ka.. Ini udah siang loh, apa kaka ngga kerja?" tanyaku sambil menggoyangkan sedikit badannya.

Mataku membulat lebar, ketika tangannya mengalung di leherku dan menarikku ke pelukkannya, lalu dia mengungsel-ungselkan kepalanya ke wajahku. Wajahku benar-benar memerah dengan kelakuannya, udara di kamar ini pun terasa semakin panas. Akupun mengarahkan tanganku ke bagian perutnya.

"Aaaaaawwwwwwwwww sakit"

Aku mencubitnya, aku berharap dia bangun dan berharap ia tidak ingat apa yang baru saja dilakukannya. Aku memalingkan wajahku dari tatapannya, karna aku yakin wajahku masih memerah.

"Nata, aku lagi tidur loh kenapa di cubit sih" keluh ka Indri.

"aku bangunin kaka loh dari tadi, ini kan jam kerja kenapa kaka ada disni?", tanyaku.

"aku jawab nanti, tapi sebelumnya kenapa kamu bisa masuk ke kamarku yang sakral ini?" tanyanya.

"karna ketika aku masuk ruangan ini, pintu lemari kaka ini terbuka jadi aku inisiatif memeriksanya, dan ternyata wow di luar ekpsetasi banget ya", jawabku.

why ?? (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang