30

116 14 10
                                    

Plak....

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Trixie, Niki pun melangkah mundur hingga ia terpojok ke sudut kasur.

"Tampar lagi Nik, biar kamu puas. Dan ketika kamu sudah puas berjanjilah kita akan berbaikan setelah itu", ucap Trixie sembari menggenggam tangan Niki dan menempelkannya ke pipi Trixie.

"Mau mu apa sih ? Kamu bilang suka ke aku, tapi kamu deketin juga temen aku Icha. Kamu tuh ngga bisa hidup dengan 1 pasangan ya ?" ucap Niki kesal.

"Kamu salah paham Nik, aku deketin Icha bukan karena aku suka sama dia, tapi karena aku cari tahu tentang kamu lewat dia", jelas Trixie.

"Bullshit".

Niki pun beranjak pergi meninggalkan Trixie yang diam mematung. Trixie lalu mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangannya kemudian ia duduk tertunduk di tepi kasur.

Di kamar lain...

Terlihat mereka sedang sibuk dengan barang bawaannya masing-masing, merapihkan pakaian lalu memasukkannya ke dalam lemari yang telah di sediakan.

"Ka Lit Lit, aku tidur sama Ka Litha ya, boleh ngga ?"

"Kamu ijin sama Emil ya, kalau aku sih oke oke aja Ri", jawab Litha

"Kalau Ka Emil ngga kasih ijin , kita tidur bertiga aja gimana ? nanti aku di tengah deh. Nah nanti kalau ka Emil sudah tertidur nyenyak aku tendang dia ke bawah. Bagaimana Ka LIt ?", tanya Riri sembari ketawa.

"Heh anak kecil", celetuk Emil.

"Jangan panggil aku anak kecil paman", sahut Riri.

"Iya Riri cantik, dari pada kamu harus nendang aku kek gitu, gimana kalau kamu tidur sama aku aja?" tanya Emil.

"Nah iya tuh bagus, biar aku sama Icha aja. Gimana Cha, aku boleh tidur sama kamu ngga ?", tanya Litha sembari menepuk pundak Icha.

"Cha sama siapa aja okay kok", singkat Icha.

"Okay deal ya. Icha sama Litha. Lalu aku sama Riri", jelas Emil.

"Ihh kok jadi gini sih. Ya sudah terserah deh, nanti malam aku diam-diam merayap ke kasurnya ka Litha ah", ucap Riri

"Kirain mau merayap di dinding Ri, hahhaa", ucap Litha sembari ketawa.

Suara gelak tawa memenuhi kamar tersebut, bagaimana tidak, kalau sudah ada Riri bergabung di sana pasti akan ada saja tingkah randomnya yang membuat orang lain tertawa.

Yuk intip kamar lain lagi...

Untuk kamar yang satu ini berbeda dengan kamar yang lain, saat yang lain sibuk merapihkan barang bawaanya masing-masing, namun mereka malah asik rebahan.

Dewi duduk dengan posisi bersandar pada sandaran kasur, sedangkan Lisna merebahkan dirinya dan meletakkan kepalanya di paha Dewi sebagai bantalannya. Mereka asik bercengkerama sambil sesekali di sertai candaan manis dari keduanya. Siapa coba yang ngga envy liat mereka.

Ini kamar terakhir....

Seseorang tampak terlelap tidur di atas kasur, sedangkan seorang lainnya asik dengan laptopnya sembari duduk bersandar di sofa.

"Arrghhhttt.. 15 menit yang berharga"

"15 menit apaan ka, kaka tidur 35 menit ya", ucap Nata.

"Hehe, aku capek banget Nat"

"Tadi suruh gantian ngga mau sih"

"Aku ngga mau kamu capek Nat, apa lagi ku pikir kan kamu itu sekamar sama Trixie, aku ngga mau nanti kamu saking capeknya sampai terlelap terus ngga sadar deh kalau Trixie..."

why ?? (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang