Seharian bersama
Sesudah makan, aku dan nova langsung pergi ke museum sejarah. Selama disana nova terus menggenggam tanganku, aku sudah berusaha melepaskan tapi tetap tak bisa. Dia selalu menggenggam erat tanganku.
Aku bahkan berteriak marah padanya, namun dengan ekspresi datar dia hanya diam, dan gara-gara teriakanku. Kami jadi pusat perhatian disana, mereka mengira aku dan nova adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Karena hal itu, akhirnya aku pasrah nova menggenggam tanganku.
Sekarang kami sedang berada di pinggir danau, ini adalah kemampuan nova, tadi aku sempat merekomendasikan berbagai macam wisata yang ada di negara C, dia menolaknya. Nova berkata kepadaku-- aku ingin pergi ke danau mawar.
Aku mencoba menolak dan merekomendasikan tempat yang lain, namun dia tak mau. Aku yang merasa tidak akan menang jika berdebat dengannya pun, akhirnya mengalah lagi.
Kenapa aku tidak mau ke danau mawar? Karena danau mawar adalah tempat wisata, yang dijadikan tempat untuk berkencan oleh penduduk kota roseta.
Fyi kota roseta, adalah nama kota tempatku tinggal.
Dengan suasananya yang sejuk, pemandangan yang menenangkan mata dan jangan lupa bunga mawar yang hampir ada di setiap sudut danau menciptakan suasana romantis. Itu yang menjadi daya tarik danau mawar ini.
Kenapa aku harus kesana? Aku dan nova bukan sepasang kekasih dan juga tidak akan pernah menjadi sepasang kekasih! Membayangkan duduk di pinggir danau dengan suasana romantis, membuatku tak nyaman. Pasti aku akan canggung.
Tadi kami sempat berhenti di sebuah tempat belanja, kami membeli Snack dan makanan cepat saji. Nova melarangku untuk membeli makanan cepat saji itu, namun aku menurunkan egoku dengan cara merengek kepada nova. Dan akhirnya aku di perbolehkan. Waktu aku merengek dia memalingkan mukanya kulihat telinganya memerah kedua tangannya mengepal dan kemudian dia tanpa membalas tatapanku-- dia menganggukan kepala. Apakah dia ingin memukul wajahku? Kenapa harus memalingkan muka dan mengepalkan tangannya sih.Memikirkan itu malah membuatku malu.
Aku membeli makanan cepat saji karena tak sempat untuk pergi ke restoran. Aku dan nova menghabiskan waktu di museum dari jam setengah 10.00 sampai jam 12.00-- dan waktu yang di butuhkan untuk sampai di danau mawar itu sekitar dua jam karena kamu sempat terjebak macet. Nova memaksaku untuk mampir ke restoran tapi ku tolak. Aku lebih memilih singgah di minimarket.
Aku ingin cepat pulang, berlama-lama dengan nova membuatku kurang nyaman. Aku berharap nova tak lama di danau ini.
" Makan " nova menyodorkan sosis bakar dan mie cup kepadaku. Mienya sudah di beri air panas saat minimarket.
Aku menerimanya dan langsung memakannya begitupun dengan nova. Tidak ada obrolan, karena aku dan dia sama-sama sibuk menikmati makanan,
Aku melihat kearah jam tangan yang melingkar di tangan kiriku. Sekarang jam 15.00.
" Kapan kita pulang " aku memasukan bungkus bekas mie cup ke dalam plastik kosong, seraya menatap nova yang sudah menghabiskan makannya.
" Nanti " ujarnya ikut memasukkan bekas makanan, mengikat plastik berisi bekas makanan lalu bangkit berdiri menuju tempat sampah dan membuang plastiknya.
Sebagian makanan yang di beli di minimarket masih berada di mobil nova, Nova tadi hendak membawa semuanya tapi aku menolaknya karena ku pikir kita hanya sebentar di danau.
" Ayok " katanya berdiri di hadapanku seraya mengulurkan tangan, aku membuka tasku mengeluarkan tisu basah yang ku beli di minimarket tadi.
Menyerahkan kepada nova setelah aku mengambil beberapa lembar, Nova juga mengambil dua lembar. Sebenarnya aku telat memberikan tisu ini hehe, tapi mau bagaimana lagi aku lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becomes the second antagonist
FantasyBagaimana jadi jika seorang gadis memasuki novel yang belum selesai ia baca? Bisakah dia menghadapi konflik yang terjadi di dalam novel tersebut? Cover from pinterest