Chapter 9

7.5K 391 11
                                    

Tour guide

  " Terimakasih atas teraktirannya " aku hendak membuka pintu mobil, namun pintu mobilnya terkunci " buka " menatap kearahnya dengan pandangan malas.

Aku sekarang sedang berada di depan mansion keluarga Audric, setelah makan tadi aku langsung memintanya untuk mengantarkanku pulang.

" Saya antar sampai depan mansion " ujarnya hendak menjalankan mobilnya, aku tadi melarangnya untuk mengantarku sampai ke depan mansion.

" Nggak usah Nova, sampai sini aja " dia terlihat menghembuskan napas panjang.

" Oke, sini ponsel kamu " menadahkan tangan kearahku.

" Buat apa? " Aku menatap bingung kearahnya.

" Cepet " paksanya, aku semakin heran dengan tingkahnya.

Aku mengeluarkan ponselku dan menyerahkan kepada Nova, dia mengutak-atik ponselku dan sesudahnya ponsel dia berdering. Nova mengembalikan ponselku.

Dia menyerahkan tas belanja dan plastik berisi obat kearahku " ini, kalo ngerasa perutnya nggak enak. Minum obat ini sebelum makan dan inget jangan sampe telat makan! " Perintahnya.

" Iya nanti diminum, mana nomor rekening kamu " aku bersiap menulis nomornya.

" Nggak usah " aku baru saja ingin berbicara tapi langsung di beri tatapan tajam olehnya, karena hal itu aku tak jadi berbicara.

" Terimakasih sekali lagi " lebih baik mengalah, toh aku juga sudah cape dan ngantuk. Rasanya aku ingin segera berbaring di tempat tidurku.

" Yaudah sana, bersih-bersih langsung istirahat. Kalo ada apa-apa telpon saya " perintahnya lagi dan aku menganggukkan kepala lagi.

Nova membuka kunci mobil, aku langsung keluar setelah mengucapkan hati-hati kepadanya, aku bergegas masuk kedalam mansion.

Ketika aku sudah ada di halaman mansion kudengar Nova menyalakan mobil dan pergi meninggalkan mansion ini.

Hari ini aku kebanyakan menghela napas, semua gara-gara Nova.

Ketika sampai dikamar aku langsung bergegas ke kamar mandi, setelahnya aku memakai skincare lalu aku membongkar tas belanja. Mengeluarkan dan membereskannya.

Drtt drtt

Aku mengambil ponselku, disana terlihat notifikasi dari

Nova😎

Tidur

Kenapa dia sok keren sekali? Walaupun sebenarnya iya, tapi ini sudah diluar nalar. Kenapa harus pake emoticon itu.

Chatnya tak kubalas, aku lebih memilih merebahkan tubuh di atas tempat tidurku, menaruh ponsel diatas nakas. Lalu setelahnya aku memejamkan mata dan jatuh tertidur.

Author POV

Pukul 06.00 ponsel Yara berbunyi

Yara mengusap matanya perlahan, dia bangun dari tidurnya. Dia duduk lalu meraih ponselnya, disan tertulis nama Nova.

Dia mengangkat telpon.

" Halo, kenapa? " Yara berucap seraya menguap.

" Keluar " ujar Nova singkat.

" Ngapain? Nggak mau masih ngantuk " Yara merebahkan tubuhnya kembali.

" Kalo kamu nggak keluar sekarang, saya akan masuk kedalam mansion " ucapan Nova tak Yara gubris, Yara malah mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Dan Yarapun lanjut tidur.

Namun tak lama dari itu, pintu kamar Yara di ketuk.

" Yara " ujar, dia terus memanggil nama Yara berulang-ulang kali.

Becomes the second antagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang