3

472 90 2
                                    






"Ahk gimana mau fokus belajar?!"

"Pikiran gue ke abangnya mira mulu!"

Chika menutup buku mata pelajaranya dengan kesal. Sudah hampir seminggu chika memasuki jenjang sma, dan chika selalu tidak tenang dengan melihat aran yang berdekatan dengan gadis bernama shani itu.

"Gue gak boleh ngerusak hubungan orang kan?"

"Yang bener aja gue jadi pelakor"

Chika memejamkan matanya sembari menghela nafasnya panjang. Pikirannya sontak meningat zee.

"Zee cewek ya. Kok bisa sih masuk circelnya abangnya mira?"

"Oh iya, lupa. Kan ada kembarannya"gumam chika.

"Ahk udah lah anj. Nunggu mereka berdua putus aja"

"Tapi sampai kapan tuhan?!"ujar chika merengek tak jelas.

Chika mengetuk ngetuk pena nya ke meja belajar. Sebuah ide konyol muncul di benak chika.

"Setidaknya bisa dekat sama bang aran kan?"gumam chika tersenyum konyol.

***

"Yang bener dong mir, masa nyabut rumput aja kayak orang berak!"ketus olla.

"Suka suka gue, gak usah hebo!"sinis mira.

Hari ini sekolah sedang melakukan gotong royong. Semua murid mewajibkan untuk membersikan selurih area sekolah.

"Cape banget buset"ucap chika menyeka keringat yang mengalir di dahi nya.

"Ngeluh mulu lo!"desis olla.

"Lo kenapa sih marah marah mulu?!"kesal chika.

Olla hanya memutar kedua bola matanya malas. Wajar dirinya marah, sekolah se-elit ini masa yang membersikan sekolah murid nya juga?!

"Bersihin yang bener dong"

"Males banget jadi orang"

Mereka bertiga sontak mengalihkan pandanganya ke arah lapangan sekolah.

"Siapa tuh orang?"tanya chika.

"Halah paling beban BK"ujar olla acuh.

"Tengil banget mukanya. Pengen gue bogem aja rasanya"ucap mira.

Mata mira menatap sinis ke arah tiga ria yang berjalan mendekati mereka.

"Wah, ada cewek cewek cantik nih"ucap nya.

Mira yang mendengar itu berdecih pelan, sedangkan chika, matanya memicing membaca nama tag milik tiga pria itu.

"Liat apa sih cantik, hm?"

"Mau kenalan sama aa ganteng ya?"ucap nya.

Chika yang mendengar itu rasanya ingin muntah.

"Ogah"celetuk chika.

Mendengar penolakan dari chika membuat ketiga pria itu tertawa.

"Jangan jual mahal dong cantik, aku tau kok kamu suka sama sama aku"ujarnya semakin mendekat ke arah chika.

Jantung chika berdegub kencang saat pria itu semakin mendekat.

"Heh! Jangan deket deket dong sama temen gue!"ujar mira mendorong tubuh pria itu.

Chika bernafas legah, mata chika tak sengaja melirik ke arah aran dan cricle nya.

Melihat hal itu reflek chika menendang kemaluan pria itu.

"AHK ANJING!!"pekik pria itu kesakitan.

"Iyuuwww ngilu bet"ringis olla.

"Heh vino anj, jangan sok kegantengan lo di depan gue?!"pekik chika.

"Muka kayak tikus got aja bangga"desis chika.

Mira yang melihat itu melongo tak percaya. Pasalnya chika itu anak penakut, apalagi berurusan dengan pria seperti vino ini.

"Gila, gue baru tau chika sekeren itu"ucap olla.

"Chika penakut bego"sahut mira.

"Lah itu kagak?"ucap olla.

Mira mengangkat kedua pundaknya tidak tau, ini kali pertamanya mira melihat chika seperti ini.

Sedangkan aran cs, zee sangat hebo melihat chika yang berani melakukan hal itu pada anak donatur sekolah.

Vino, Raja dan dewa adalah anak donatur sekolah. Ketiga pria itu memiliki sifat brandalan yang meresahkan murid serta guru guru di sekolah ini.

"Keren bangat si chika"ujar zee.

"Dia berani karena belum tau siapa vido dan entek enteknya"ujar deo.

"Wah kalau gini mah bisa dalam bahaya si chika"

"Vino bakalan bales dendam tuh sama si chika karena udah permaluin dia di depan murid murid"ujar deo.

"Iya juga ya"ujar zee menjadi cemas dengan ketenangan hidup chika kedepannya.

Aran hanya diam saja memperhatikan chika yang masih berdebad dengan ketiga brandalan sekolah.

Memang ini kali pertamanya aran melihat ada cewek yang berani mencari masalah dengan vino.














Tbc

Loves UpperclassmenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang