Cek shopee: anastasyafadhillaShani dan kedua sahabatnya berjalan menuju kantin.
"Aran gak ada tuh sama tiga sontoloyo nya"ujar feni.
"Iya shan, kok tumben gak ada cowok lo"ucap siska.
Shani menatap ke arah meja kantin pojok yang biasa di duduki oleh aran dan circle nya.
"Mungkin lagi ke toilet kali"ucap shani.
"Duduk bareng circle nya aran yuk shan"ajak feni.
"Tumben lo mau sama mereka?"tanya siska.
"Lagi pengen ketawa gue, udah ayuk!"ajak feni menarik lengan shani dan siska.
Zee mendongakkan kepalanya menatap shani dan entek entek nya.
"Kenapa ci?"tanya zee.
"Em, nih si feni mau gabung katanya"ucap shani.
"Kok gue?!"ujar feni tak terima.
"Kan emang lo yang ngajak, gimana sih.."siska.
"Punya temen gak bisa di ajak kompromi"gumam feni pelan.
"Duduk aja ci, masih lapang nih"ujar deo.
"Gak papa kan?"tanya shani.
"Gak papa ci, aman"sahut aldo.
Mereka bertiga duduk semeja dengan circle aran.
"Em, aran kemana ya?"tanya shani.
"Gak tau, katanya ada urusan sebentar"ucap deo.
Shani menganggukkan kepalanya mengerti. Zee menatap shani dengan lekat, lalu tersenyum tipis.
Shani yang merasa di perhatikan menoleh mentap ke arah zee.
"Kenapa zee?"tanya shani.
Gadis itu menggelengkan kepalanya."gak papa ci"
Shani hanya tersenyum heran saja. Shani menoleh ke arah stan bakso, di sana ada aran kekasihnya dan juga mira.
"Itu aran ya?"tanya shani.
Feni memicingkan matanya."iya"
"Di samping mira siapa sih?"tanya shani.
"Gak tau, mungkin temen adeknya aran kali"ujar siska.
Shani tersenyum saat aran berjalan menghampiri meja mereka.
"Sudah pesan makanannya?"tanya aran mengusap lembut pucuk kepala shani.
Shani menggelengkan kepalanya."belum"
"Habis dari mana ran?"tanya aldo.
Aran mendudukan dirinya di samping shani."habis di palak"
Deo tertawa mendengar ucapan aran, ia sudah tau siapa yang memalak aran.
"Adek lo emang gak di kasih uang jajan ya sama bokap lo?"tanya aldo.
"Ya dikasih lah, tapi duit dia untuk beli album BTS"ujar aran.
Zee berdesis pelan mendengar itu."udah ketebak sih"
"Temen lo tuh"ujar aldo.
"Temen lo juga bambang!"ujar zee mengeplak kepala aldo.
"Seperti biasa selalu kena kekerasan"ujar deo tertawa.
Aldo hanya mengelus kepalanya sembari berdumel pelan.
"Mau makan apa?"tanya aran pada shani.
"Aku kepengen mie ayam deh"ucap shani.
"Kemarin udah mie"sahut aran.
"Itu kan tiga hari yang lalu, sekarang kak belum"ujar shani memberikan cengiran nya.
"Boleh ya..."mohon shani.
"Oke, sampai sepuluh hari kedepan gak ada cerita makan mie lagi"ujar aran bangkit dari duduknya untuk memesan kan mie ayan untuk kekasihnya.
"Ih kok gitu sih!"kesal shani.
"Duh, gatel banget badan gue banyak nyamuk"ujar siska.
"Diem!"desis shani.
Zee yang melihat itu tersenyum tipis, ia bangkit dari duduknya."kayak bisakan?"
Aldo dan deo menganggukkan kepalanya.
"Lo kak, mau sekalian gue pesenin?"tanya zee pada siska dan feni.
"Em, kita ikut aja deh. Yok fen"ajak siska.
Di sisi lain chika menatap aran yang tengah berada di stan penjual mie ayam. Matanya tak pernah lepas memperhatikan gerak gerik aran.
"Santai dong liatin kakak gue. Kayak buronan aja kakak gue lo buat"ujar mira tertawa.
"Susah ya chik?"tanya olla.
Chika menoleh menatap ke arah olla heran.
"Susah lupain kegantengan bang aran. Bwahaha!"tawa olla.
Chika berdesis pelan, ia memakan baksonya dengan kesal.
"Cari cowok lain gih. Di dewangga banyak nih chik cowok yang ganteng di sini"ucap olla.
"Tapi gak seganteng bang aran kan?"ujar chika membuat olla dan mira terdiam.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Loves Upperclassmen
Подростковая литература"Asli itu abang lo mir?" "Iya kenapa, suka lo?" "Banget lah. Gila ganteng banget mir!!" "Gak usah lebay chika, abang gue gak suka cewek lebay" "Oh gitu ya, ya udah mulai besok gue bakalan jadi cewek brandalan yang cool" "Dih! Sinting!" [Versi AU ada...