Punch

1K 71 2
                                    

[Hanya Fiksi]
.
.
.

"Mianhaeyeo Hyung... "

Haechan menatap laki-laki yang lebih pendek darinya itu. "Nde?"

"Aku sudah melewati batas hari itu, aku sungguh minta maaf. Aku hanya terlalu bersemangat karena menjadi manajer Haechan-ssi."

Memiringkan kepalanya, Haechan mencoba menatap wajah manajernya yang menunduk. Tidak kunjung mengangkat kepalanya, Haechan terkekeh lalu mengulurkan tangannya untuk mengangkat kepala Park manajer pelan.

"Park manajer, angkat kepala mu.. "

"Aku juga minta maaf, karena kemarin sepertinya aku dalam suasana hati yang tidak baik. Karena itu aku sangat sensitif," jelas Haechan yang memutuskan untuk berbaikan.

Park manajer mengernyit. Suasana hati tidak baik? Seingatnya, kemarin Haechan tertawa sepanjang hari. Ia melihat bagaimana Haechan berlatih bersama deurimi, berbincang bersama produser lagu, dan bertingkah menggemaskan di hadapan ilichil.

"Jadi, kita mau ke mana sampai Park manajer menjemput ku di jam segini?"

Sekedar informasi, sekarang masih jam delapan. Apa mereka sungguh akan pergi ke gym untuk olahraga?

"Ah! Sebelumnya tunggu sebentar."
Park manajer membuka bagasi mobilnya lalu mengambil sesuatu dari sana dan menyodorkannya pada Haechan.

"Ige mwoya?" Sebuah Tote bag mini Haechan terima. Sebenarnya ia hanya harus membukanya, tapi malah bertanya. Anggap saja kebiasaan dan reflek sebagai seorang manusia biasa.

"Buka saja," ucap Park manajer dan Haechan segera membuka Tote bag nya.

"Ige mwoya?" Haechan mengernyit, mengeluarkan sebuah kotak yang ternyata berisi kaus kaki.

"Itu, aku dengar Haechan-ssi menyukai Michael Jackson."

"Jadi?"

"Itu adalah kaus kaki yang pernah dipakai Michael Jackson."

"Nde?"

"Nee?"

Keduanya saling menatap, lalu Haechan tertawa melihat wajah polos manajernya. Sementara Park manajer menggaruk-garuk belakang kepalanya, tersenyum meringis.

"Ri Yan-ssi, bagaimana kau tahu ini kaus kaki yang pernah dipakai Michael Jackson?"

"Ahh itu, ada di deskripsi saat aku membelinya di aplikasi-- aniya aniya, Appa ku yang mengatakannya. Beliau menyimpan kaus kaki itu sejak masih muda. Ini rahasia dari Eommaku, tapi Appa pernah menonton konser Michael Jackson."

Haechan kembali tertawa, ia benar-benar tertawa karena Park manajer. "Jadi, apa Michael Jackson memberikan kaus kakinya pada Appa mu di konser?"

"Nde?"

"Ri Yan-ssi, hoksi bolehkah aku memegang kepalamu?"

"Nde? waeyo?"

Di sisa tawanya, Haechan pun mengacak rambut Park manajer dengan gemas. "kiyowoso.. "

"Arraseoyo, gomawo Park manajer-nim... Sekarang, kita akan kemana?"

"Ah benar! Masuklah Hyung... "

Bahkan Park manajer membukakan pintu mobil untuk Haechan, sungguh kenapa Haechan berpikir untuk mengganti manajer?

"Kita berangkat Hyung."

"Tapi kita akan kemana? Sungguh ke gym?"

"Aniyo. Aku mengatakan Hyung harus memulai diet, tapi bukan pergi ke gym."

[✓] Hug Me : Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang