6

511 72 1
                                    

Nicole yang penasaran pemandangan apa yang membuat sahabatnya itu mengalihkan dunianya segera menatap ke arah Emily menatap. Terkejut dengan apa yang dia lihat kemudian. Suaminya sedang berada di dalam mobil. Berduaan dengan seorang gadis kecil yang tampaknya masih berusia belasan tahun. Oh, Nicole akan merasa biasa saja jika dia tidak mengenal gadis itu. Tapi dia mengenalnya.

"Bukankah gadis itu adalah Zara Coopers? Arlen menjadi donatur untuk gadis itu, kan? Apa seorang donatur juga bisa menjadi semanis itu?"

Nicole tidak mengatakan apa-apa. Dia terlalu terpaku melihat Arlen yang sedang memasangkan sabuk pengaman untuk Zara. Mereka tampak sedang bercakap-cakap dengan serius dan Zara memegang bunga yang tampak begitu cantik dengan kedua tangannya. Terlihat sangat bahagia dan cerah. Seolah masa depan yang selama ini suram akhirnya menemukan titik terangnya.

Yang membuat Nicole kembali terpaku adalah gadis itu yang menatap ke depan, melihat ada Nicole. Dia melihat Nicole, Nicole tahu itu. Tapi dengan gerakan lembut dan perlahan seolah gadis kecil itu ingin mengatakan sejauh apa hubungannya dengan Arlen bergerak ke depan Arlen. Dia tampak hendak mencium Arlen tapi tangannya memperbaiki dasi pria itu, membuat Arlen menatap ke Zara dan tidak mendorong gadis itu sama sekali.

"Bajingan itu gila!" seru Emily yang kebakaran jenggot. "Aku akan menghampiri mereka dan aku tidak mau tahu, kau harus menceraikannya!" Emily sudah melepas sabuk pengamannya.

"Hentikan. Jangan lakukan."

"Tapi, Nic ...."

"Hentikan. Tetap di tempatmu. Aku dan Arlen memiliki kesepakatan, kami tidak akan mengganggu hubungan pribadi satu sama lain. Jika kau pergi sekarang dan membuat dia tahu aku melihatnya lalu dia akan menuduh aku menyuruh sahabatku ikut campur dengan masalah kami. Kau akan membuat kami kehialngan harga diri. Jadi berhenti sebelum kau membuat aku malu."

Emily mengepalkan tangannya dengan sangat kesal. Dia benar-benar merasakan ubun-ubunnya terbakar sekarang. Sebelum Emily kembali meracau, mobil Arlen sudah bergerak dan pergi.

Yang membuat Emily terkejut, Nicole juga menjalankan mobilnya tanpa mengatakan apa pun.

"Kau akan mengikutinya?"

"Aku akan menurunkanmu jika kau mau," Nicole mengatakannya dengan serius. Ini masalahnya, dia tidak mau melibatkan orang lain. Apalagi pandangan Nicole sekarang tidak dapat enyah dari bayangan bagaimana gadis kecil itu memberikan keangkuahan pada kedekatan mereka.

Yang lebih membuat Nicole tidak berdaya adalah sikap Arlen yang sama sekali tidak tampak terganggu oleh gadis belia itu. apa sebenarnya hubungan mereka di belakang Nicole? Apakah gadis kecil itu yang membuat sikap penuh permusuhan Arlen ada di depan Nicole? Bagaimana kalau Arlen menikahinya hanya untuk menutup hubungannya dengan gadis kecil yang jelas akan merusak namanya kalau sampai dia ketahuan memiliki hubungan.

Pengacara nomor satu yang sering memperjuangkan hak wanita dan melindungi anak-anak dari orang dewasa malah menjalin hubungan terlarang dengan gadis kecil? Bukankah itu hanya akan membuat dirinya menjadi lelucon? Jadi Nicole bisa membuat Arlen tidak ketahuan. Dengan praduga yang dia nyatakan benar, Niicoel merasa seluruh tubuhnya panas.

"Mana mungkin aku meninggalkanmu. Kejar dia, aku akan selalu ada di sisimu. Apa pun keputusan yang kau ambil, aku ada untukmu, Nic."

Nicole tidak menjawab, dia mengebut lebih cepat.

Sampai di sebuah pinggiran pantai tepat di mana restoran luar ruangan berada, Nicole berhenti. Menemukan mobil Arlen terparkir di pinggir, Nicole menunggu Arlen dan gadis itu keluar. Dia memarkir mobil di seberang jalan. Menunggu dan menunggu sampai Arlen benar-benar turun dengan pakaian yang agak rapi. Karena tadi pria itu tidak mengenakan jas, sekarang jas itu malah terpasang rapi.

Beberapa saat dalam penungguan, dua orang itu melangkah masuk ke area restoran yang memiliki gerbang kecil setinggi lutut orang dewasa. Di sana, tepat di pinggir gerbang sudah ada dua orang menunggu Arlen. Nicole memperhatikan saat Arlen memeluk satu per satu keduanya dengan bahagia. Ciuman dan mata penuh rindu diberikan dua orang itu pada Arlen.

Kemudian wanita itu yang tadi memeluk Arlen melepas pelukannya dan menatap Zara. Tersenyum ke arah Zara dan mencium kening Zara. Kemudian pria yang juga selesai memeluk Arlen segera menepuk pundak Zara.

"Siapa mereka? Aku tidak pernah melihat mereka," suara Emily terdengar bingung. Dia tadinya berpikir akan melihat kencan dua orang yang romantis. Tapi melihat mereka menemukan para orangtua, perasaan Emily malah lebih tidak nyaman. Apalagi pandangan Nicole tidak terputus dari pemandangan yang sepertinya menyakitinya tersebut.

"Orangtua Arlen."

Wajah Emily memucat. "Orangtua? Maksudmu mereka yang bahkan tidak bisa hadir ke pernikahanmu, sekarang sedang memeluk gadis lain yang dibawa putranya dengan bahagia? Apa maksud Arlen melakukan semuanya?"

Nicole menarik napasnya dan menghembuskannya dengan perlahan. Dia mencegah airmatanya tumpah. Bukankah dia sendiri yang menginginkan ini. Dia yang menikahi pria itu tanpa benar-benar mengenalnya dan dia juga yang menginginkan pernikahan mereka tanpa campur tangan satu sama lain. Sekarang kenapa malah dia rasanya keberatan?

"Nicole, katakan sesuatu, jangan membuat aku takut."

Nicole mengangkat kepalanya. Dia menyalakan mobilnya. Melajukan kendaraan itu meninggalkan pemandangan yang menyakitinya.

"Kenapa kau pergi? Kau harusnya mendatanginya dan melabraknya. Dia tidak bisa berbuat demikian padamu!" seruan Emily marah. Pada kebungkaman Nicole dan pada apa yang dia lihat di diri Arlen. Tidak hanya dingin, rupanya Arlen juga bajingan.

"Lalu apa? Setelah melakukannya apa yang akan terjadi? Mendengar dia menyatakan kalau gadis itu yang dia cintai dan bukan aku? Bahwa aku hanya istri pajangan yang bahkan tidak pernah mau disentuhnya?" napas Nicole menguat. Dia sepertinya merasakan sakit pada paru-parunya.

***

Ready Ebook di playstore
Tamat di karyakarsa
Bisa beli pdf di aku

Sampai jumpa mingdep

Di Ranjang Mantan Suami (SEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang