📚25📚

50 14 5
                                    

Haiii... author tidak menghilang ini hehewww... :v




***
Lenteraku masih menyala terang...
Ku jaga sepenuh hati
Agar sinarnya tak menghilang...
Namun aku tak tahu,
Sinar ini akan padam karena tertiup angin disekitar,
Atau aku yang sengaja meniupnya
Karena ingin berlindung di kegelapan...
~S.I.L.Y~













Sudah 4 hari sejak Fia memberikan Pulpen lucu miliknya, itu juga hari terakhir gadis itu melihat lelaki yang biasa mengusik dan mengajaknya berperang. Lelaki itu memang diberi dispensasi 1 hari sebelum OSN dilaksanakan dan berhubung acara itu dilaksanakan tepat hari Jum'at, dan sabtu-minggu adalah hari libur jadilah 4 hari gadis itu tak melihat sosok yang Fia akui dia merindukannya.

Ditambah Eldar tak pernah mengirimkan 1 pesanpun padanya. Jangankan mengirimkan, membalas pesan yang Fia kirimkan padanya saja tidak. Padahal susah payah gadis itu mengumpulkan keberaniannya untuk mengirim pesan pada Eldar, namun pesan yang ia kirimkan hanya dibaca tanpa ada jawaban sampai sekarang.

"Huhhh~ kenapa Senin cepet banget si? Padahal baru aja kemarin Sabtu Fia tinggal buat bobo sekarang dah Senin lagi!" Gerutu gadis lucu yang kini tengah memasukkan kotak bekal dan 1 buku kedalam tas

Fia hanya membawa 1 buah buku karena hari ini akan diadakan perayaan penyambutan kemenang bagi para peserta OSN kemarin dan yah... Fia tahu bahwa Eldar memenangkan urutan pertama disana. Gadis itu sudah terlanjur sakit hati karena pesan yang kirim tak dibalas, jadi saat teman-temannya mengucapkan selamat kepada Eldar dan Agatha ia memilih bungkam. Mengenai Agatha, gadis cantik dan pintar itu meraih Juara ke-2 di Olimpiade Fisika.

"Adek... udah selesai belum? Ayah udah nongkrong di Motor daritadi loh," panggil Mira kesal karena anaknya tak kunjung keluar kamar

"Iya ini Fia udahan kok Mah..." jerit Fia lalu keluar kamar menyalimi sang Mamah sebentar sebelum berlari keluar

"Pagi sayangnya Ayah... lemes banget semangat ah... Senin ini!" Hari Menyemangati

"Ayah... Piaa bolos sehari aja boleh? Hari ini ngga ada mata Pelajaran juga cuma perayaan sekolah aja ya...ya...ya...?" Rengek Fia membujuk sang Ayah

"Lah... bukannya biasanya kamu seneng kalo ada acara gituan di Sekolah? Kan enak ngga ada itung-itungan banyak Stand makanan?" Bingung Hari

"Ya itu kan biasanya, kali ini Fia lagi ngga biasa..." lesuhnya

"Emang ngga mau ngucapin selamat ke Eldar?" Hari menggoda

Jika ditanya darimana Hari tahu? Tentu saja dari grup Orang Tua yang memang dibentuk pihak Sekolah untuk memberikan Informasi apapun mengenai semua tentang kegiatan Sekolah maupun tentang Siswa Siswinya. Untuk menghindari Siswa yang meminta uang untuk buku 200 ribu sedangkan harga sebenarnya 100 ribu.

Hayoooo ngaku kalean yang pernah berbohong perkara bayaran yg ada di sekolah sama emak... 😎

Mendengar Nama Eldar Fia semakin Badmood . Dengan malas-malasan Fia menaiki Burhan Motor Matic Beat milik sang Ayah.

Sesampainya di Sekolah Fia langsung memasuki kelas yang terlihat heboh sepertinya menyoraki kemenangan Eldar dan Agatha. Saat akan masuk Fia berpapasan dengan Valen yang keluar buru-buru dengan mata memerah seperti menahan tangis.

"Loh... Valen kenap-" belum selesai Fia menyelesaikan kalimatnya sahabatnya itu sudah berlari ke arah Toilet

Fia ingin menyusul tapi mengurungkan niatnya karena sebentar lagi akan ada Apel pagi sekaligus pemberian penghargaan. Fia memasuki kelas dan terdiam sebentar, kini ia tahu alasan mengapa Valen menangis. Bisa ia lihat bahwa Eldar duduk berdampingan dengan Agatha dengan kepala keduanya diberi Mahkota buatan teman-temannya yang mengerubungi mereka berdua. Fia tahu bagaimana sakitnya Valen melihat seseorang yang ia sukai bersama dengan gadis lain dihadapinnya, karena Fia juga sekarang merasakan hal yang sama.

"Woyyy... BAKPIAAA... SINI KASIH SELAMAT DULU SAMA MEREKA BERDUA!" Panggil Adi

Fia langsung tersadar dari keterdiamannya dan pandangannya langsung bertubrukan dengan mata Eldar yang ternyata sedari tadi memandanginya. Gadis itu berjalan ke arah mereka berdua dan menyodorkan tangan mungilnya.

"Selamat ya Agatha... Makasih udah mengharumkan nama Sekolah kita," tulus Fia yang dibalas senyum lebar oleh Agatha sambil menjabat tangan Fia

Kini Fia beralih menyodorkan tangannya pada Eldar.

"Apa?" Ketusnya

Fia mengernyit tak suka

"Mau minta uang sama Gue? Berapa? Serebu?" Ledek Eldar tersenyum miring yang sontak mengundang tawa teman-teman kelasnya termasuk Agatha yang juga ikut tertawa dengan reflek merengkuh lengan lelaki disampingnya

Ntah perasaan Fia yang terlalu Sensitif atau bagaimana, tapi gadis itu rasanya kesal bukan main hingga tanpa sadar menitikkan air matanya. Untungnya dia cepat menunduk dan cepat menghapusnya. Fia menatap Eldar sengit dan...

"Aakkkk... BAKPIA BOGELLL," Jerit Eldar beranjak berdiri dan melompatkan kakinya yang baru saja diinjak Fia dengan menggunakan kekuatan bogeman Boboiboy tanah.

"Rasainnn! Suruh siapa jadi manusia ngeselin? Dasar Eldar kambing! Fia benci sama Eldar!" Amuknya lalu berjalan cepat ke arah bangkunya dan langsung menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan

"Ya... Lo gapapa kan? Itu Eldar bercanda Pia..." kaget Killa mengguncang bahu sahabatnya

"NGGA! BECANDANYA JELEK PIAA GA SUKA!" Jeritnya tertahan karena masih telungkup

Killa yang melihat itu meringis bingung. Ini 2 sahabatnya kenapa aneh sekali hari ini. Pertama Valen yang tiba-tiba berlari keluar namun marah saat ia ingin ikuti, sekarang bayi Bogelnya yang pagi-pagi sudah Tantrum akibat digoda musuhnya.

Eldar menatap kesal sekaligus penuh tanya pada gadis yang kini sedang pundung karenanya. Saat Eldar ingin menghampiri gadis mungil itu tiba-tiba Agatha menahan lengannya.

"El... kita harus ke Lapangan sekarang, acaranya udah mau mulai," ajak Agatha

Eldar bimbang namun memilih mengangguk dan berjalan mengikuti Agatha. Fia yang bangun dari telungkupnya menyesal karena harus melihat pemandangan yang lagi-lagi menyesakkan dadanya.

"Ya... kelapangan yukk... Valen dah nunggu diluar," ajak Killa

Fia mengangguk dan berusaha tersenyum manis seolah baik-baik saja.

"Ayokkk..."






***
Mmm... si Eldar agak menyebalkan ya pemirsa :)

Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang