Yasmina berangkat ke sekolah seperti biasa, hari ini dia berangkat bersama Ayu karena kebetulan kakaknya itu ada jadwal kuliah pagi. Yasmina sudah menyiapkan mentalnya, hari ini sekolahnya pasti sedang heboh membahas dirinya kemarin dijemput anak STM depan. Semalam Cindy mengabari kalau Javier masuk akun lambe turah sekolahnya, memang tidak ada yang menyebut atau menandainya di postingan tersebut namun semua komen menuju padanya.
Dan benar, baru keluar dari mobil Ayu, Yasmina sudah menjadi pusat perhatian mereka yang baru sampai di sekolah. Yasmina ingin menghilang saja rasanya. Saat Yasmina hendak memasuki gerbang sekolah, dari arah STM ada yang membunyikan klakson motornya membuat Yasmina menoleh dan mendapati Javier melambaikan tangan ke arahnya. Yasmina mengumpat dalam hati, semalam Yasmina sudah memberi tahu Javier untuk tidak terang-terangan bertemu untuk sementara waktu tapi namanya juga Javier mana mau melakukan apa yang Yasmina minta.
Yasmina tak membalas lambaian tangan Javier, Yasmina langsung menuju ke kelasnya. Namun begitu Yasmina masih bisa mendengar kasak kusuk yang mereka bicarakan. Mungkin sengaja berbicara agak keras agar didengar oleh Yasmina. Karena berjalan sambil menunduk, Yasmina tidak memperhatikan jalan di depannya. Sigra dan Candra yang kebetulan berjalan di depan Yasmina dan mendengar sindiran itu segera menoleh dan mendapati Yasmina berjalan sambil menunduk. Mereka berdua berhenti, berniat untuk mengajak Yasmina ke kelas bersama. Yasmina menabrak Cakra dan mengaduk kesakitan.
"Jalan itu lihat ke depan, ada uang jatuh Lo jalan sambil nunduk?" Geram Sigra.
"Ya kalian ngapain berhenti di tengah jalan!" Yasmina tak mau kalah.
"Masih pagi, Yas! Lebih baik Lo hemat deh tenaga Lo, sia-sia debat sama Sigra pagi-pagi gini!" Candra menengahi.
"Temen Lo tuh resek!"
"Eh, temen Lo juga ya! Udah ayo ke kelas!"
Yasmina tak mendebat lagi, ketiganya berjalan menuju kelas mereka. Sigra yang biasanya kepo dengan urusan orang lain kini memilih untuk diam, tidak menanyai Yasmina dulu perihal cowok yang mengantarnya pulang kemarin. Sigra tahu kalau Yasmina sedang tidak nyaman saat ini.
"Kesambet setan mana Lo, tumben nggak berisik?" Goda Cindy pada Sigra saat ketiganya sampai di depan kelas mereka.
"Temen Lo nih yang kesambet, dari tadi bengong Mulu mana jalan sambil nunduk lagi!"
"Lo bisa diem nggak sih, Gra? Pusing gue dengerin Lo ngomong!" Semprot Yasmina.
"Padahal dari tadi gue diem aja!" Sigra tak terima.
"Ayo, Yas! Nggak usah peduliin bocah sinting satu ini!" Ajak Cindy.
Candra tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Cindy, dia puas sekali melihat Sigra diolok-olok oleh Cindy pagi ini.
Dijam istirahat pertama Javier selalu menghabiskan waktunya di kantin karena dijam istirahat kedua dia akan nongkrong di tempat parkir untuk memperhatikan Yasmina. Sebenarnya Javier tidak masalah kalau seandainya dia sendirian di tempat parkir namun teman-temannya jelas tidak mau menyia-nyiakan kesempatan menggoda Javier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable |Ataksia; What If| °HaeSelle°
Novela JuvenilCerita ini sebenarnya adalah cerita Ataksia versi happy ending. Ataksia sendiri udah pernah aku publish dan udah tamat di akunku yang nggak bisa dibuka itu dan sengaja aku ganti fececlaimnya karena disana ada mendiang Moonbin yang aku pake buat sala...