Seperti biasa, di jam istirahat kedua Yasmina memilih tetap di kelas. Ponsel yang sedang dia pegang karena ingin streaming MV KPop tiba-tiba bergetar, sebuah panggilan masuk dari Javier. Yasmina mengerutkan keningnya, ada apa cowok itu menelponnya?
"Kenapa?" Tanya Yasmina begitu panggilan teleponnya tersambung.
"Lagi dimana?"
"Ya di kelas lah. Kenapa emangnya?"
"Gue di pos satpam sekolah Lo, sini bentar dong!"
"Lo ngapain di sekolah gue? Mau pindah sekolah Lo? Atau mau ngapelin cewek sekolah gue?"
"Iya kan Lo cewek yang lagi gue apelin! Udah buruan ke sini, gue izinnya cuma bentar!"
"Ngapain sih, Jav?" Tapi meski begitu Yasmina tetap berdiri dari duduknya dan menuju ke pos satpam depan.
"Gue beliin Lo camilan banyak, bisa Lo makan sama temen sekelas Lo! Buruan sini, gue dilihatin cewek-cewek!"
"Ya siapa suruh Lo ke sekolah gue? Kan gue juga nggak minta Lo beliin camilan!"
"Sebagai cowok yang pengertian dan sayang sama pacarnya, ya jelas gue beliin Lo makanan."
"Bisa banget gombalnya! Lo sama siapa?"
"Sama Kevin, dia mah kesenangan gue ajak ke sekolah lo soalnya bisa tebar pesona! Jadi Lo buruan ke sini!"
"Iya, iya sabar! Kelas gue ke pos depan jauh tau!" Yasmina mempercepat langkahnya, dia kasihan juga pada Javier karena menunggunya terlalu lama.
Sesekali Yasmina menanggapi beberapa siswi dan siswa yang menyapanya. Dia juga masih sempat menanggapi obrolan Javier lewat telepon. Yasmina sudah melihat Javier dari jauh, senyumnya merekah begitu saja melihat cowok itu tampak akrab dengan satpam sekolahnya. Yasmina langsung memutuskan sambungan telepon mereka saat sudah berada beberapa meter dari Javier. Javier menatap Yasmina saat melihat cewek itu berjalan mendekat ke arahnya sambil menyahuti sapaan beberapa siswa yang berpapasan dengannya.
"Lama banget ternyata lagi tebar pesona sama cowok lain!" Cibir Javier.
"Apaan sih, orang cuma nyapa doang!"
"Nih!" Javier menyodorkan satu tas belanjaan ukuran sedang pada Yasmina.
"Banyak banget?" Yasmina menerima tas belanjaan itu sambil melihat isinya.
"Emang sengaja beli buat Lo sama temen-temen Lo yang lain!"
"Kok Lo boleh keluar sekolah, Lo mau bolos ya?" Tuduh Yasmina.
"Enak aja! Gue tadi disuruh wali kelas gue buat ambil barang buat praktik nanti terus sekalian mampir ke Indomaret!" Javier tak terima dituduh mau bolos padahal dia kan murid teladan.
"Oh, kirain! Thanks ya! Udah kan, sana balik!"
"Buset, main usir-usir aja! Lo sana balik dulu, gue pantau dari sini, awas aja kalau Lo genit sama cowok lain!"
"Gue bukan Lo yang suka genit ke cewek lain ya! Ya udah kalau gitu, makasih banget camilannya! Mari, pak Ujang!" Yasmina tak lupa menyapa pak Ujang, satpam sekolahnya. Mungkin nanti Yasmina akan menginterogasi Javier bagaimana dia bisa akrab dengan pak Ujang.
Yasmina berjalan cepat menuju kelasnya, para siswi masih membicarakannya secara terang-terangan meskipun kemarin Javier sudah memperingatkan beberapa siswi yang berada di halte. Karena tidak memperhatikan jalan, Yasmina tidak tahu kalau ada Juvenal, Hugo dan Nugraha sedang berjalan kearahnya.
"Darimana, Yas?" Tanya Juvenal begitu melihat tas belanjaan ditangan Yasmina, tidak mungkin cewek itu habis keluar sekolah karena memang mereka dilarang keluar area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable |Ataksia; What If| °HaeSelle°
Fiksi RemajaCerita ini sebenarnya adalah cerita Ataksia versi happy ending. Ataksia sendiri udah pernah aku publish dan udah tamat di akunku yang nggak bisa dibuka itu dan sengaja aku ganti fececlaimnya karena disana ada mendiang Moonbin yang aku pake buat sala...