Bab 11

552 29 27
                                    

'Berapa kali Allah gagalkan engkau berjodoh dengan seseorang, dikarenakan Allah akan menetapkan Lauhul Mahfudz mendatangi mu di waktu yang telah Allah persiapkan.'

.
.
.

~Happy Reading~

🥀🥀🥀


Sore ini Zeya pergi ke ndalem untuk menyetor hafalan yang di perintahkan oleh Gus Rafael kemarin sebagai hukumannya.

Saat telah sampai di depan ndalem, pintu ndalem terbuka dan Zeya tidak sengaja mendengar pembicaraan Abi Zaenal, Ummi Rahma dan Gus Rafael.

"Lama kelamaan Zeya juga bakalan tahu soal pernikahan kalian berdua." Ucap Abi Zaenal kepada Gus Rafael.

"Iya Abi, tapi Rafael takut kalau Zeya tidak bisa menerima pernikahan ini!" Ucap Gus Rafael.

"Kasih tahu Zeya pelan-pelan nak, dia juga pasti bakal menerima kalau dia itu istri kamu!" Ucap Ummi Rahma kepada Gus Rafael putranya itu.

"Istri?" Ucap Zeya bermonolog yang sedang berdiri di depan pintu ndalem.

Zeya yang mendengar pembicaraan mereka dari luar dia pun syok mendengarnya dan dia juga tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh mereka. Dia pun tidak percaya dan tanpa di sengaja air matanya pun menetes membasahi pipinya itu.

"Kak Zeya." Ucap Reva yang baru saja pulang dari sekolahnya dan melihat Zeya yang berdiri di depan pintu ndalem.

Zeya yang merasa namanya di panggil pun dia langsung menghapus air matanya dengan kasar dan membalikkan badannya menghadap Reva yang berada di belakangnya.

"Kak Zeya ke–"

Ucapan Reva terpotong karena Zeya pergi begitu saja dari ndalem tanpa memperdulikan Reva di sana.

"Loh, kak Zeya!" Ucap Reva memanggil Zeya yang pergi begitu saja.

Gus Rafael, Abi Zaenal dan Ummi Rahma yang mendengar Reva memanggil Zeya pun langsung keluar menghampiri Reva.

"Kenapa, Rev?" Ucap Ummi Rahma bertanya kepada anak bungsunya itu.

"Itu Ummi, kayaknya kak Zeya dengar pembicaraan kalian deh." Ucap Reva.

"Emangnya kenapa?" Ucap Gus Rafael bertanya.

"Itu kak, kak Zeya tadi berdiri di sini sambil nangis." Ucap Reva menjelaskan kepada Gus Rafael kakaknya itu.

"Astaghfirullah! Gimana ini Abi, Ummi?" Ucap Gus Rafael bertanya kepada kedua orang tuanya dengan sedikit panik.

"Kamu tenang aja dulu, Raf. Biarin Zeya tenang dulu baru kamu jelasin dengan baik-baik kepada Zeya!" Ucap Abi Zaenal kepada anaknya itu.

Di sisi lain, Zeya memasuki asramanya dengan sambil menangis. Teman-temannya Zeya bingung melihat Zeya yang baru saja datang sambil menangis seperti itu.

"Lo kenapa, Ze?" Ucap Layla bertanya kepada Zeya.

Zeya tidak menjawab pertanyaan Layla, dia malah mengambil sebuah koper dan memasukkan baju-bajunya ke dalam koper miliknya.

"Loh kamu mau kemana, Ze?" Ucap Aluna bertanya kepada Zeya.

"Gue mau pulang!" Sahut Zeya setelah memasukkan semua bajunya ke dalam koper.

"Lo kenapa sih? Siapa yang buat lo nangis kayak gini? Bilang sama gue! Katanya tadi lo mau setor hapalan lo ke ndalem, tapi kok lo pulang nangis kayak gini?" Ucap Layla menyudutkan Zeya untuk menjawab pertanyaannya.

RAZEYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang