PEKERJAAN BARU

209 18 0
                                    

*tok tok tok*

"Sopo ?" (Siapa?) Tanya Gilang.

"Gak tau, sek tak delok e" (Gak tau, sebentar tak lihat nya).

Aku beranjak dari lantai untuk mengecek siapa yang ada diluar sana.

*Cklekkk*

"Ohhh Gita, kenapa?"

"Aku boleh ikut nonton nggak?"

"Boleh..., masuk aja, pintunya jangan ditutup" Ucapku sambil meninggalkan kembali duduk di lantai.

"Lho, ada Gilang ternyata" Ucapnya terkejut kecil.

"Aku gabut, jadi ya nonton bola sama ini beruk"

"Okeee okeeee"

Ditengah saling melontarkan ejekan satu sama lain, kami hanya ditertawakan oleh Gita.

"Eh lang, onok informasi fresh" (Eh lamg, ada informasi fresh) Ucapku ketika sibuk melihat grup chat whatsapp.

"Opo?" (Apa?).

"Minggu minggu iki kan jarene onok reuni SMP, awak mu melu opo ora?" (Minggu minggu ini kan ada reuni SMP, kamu ikut atau tidak?).

"Gawe opo, males aku" (Buat apa, males aku).

"Ajang pamer aset pasti. iki pasti Inggris kalah, yakin aku, italy kan kalah pas lawan Swiss"

"Dih, mana bisa gitu" Sahut Gita.

"Bisa lah, Inggris mana jelas kalo pemain, itu si South Gate banyak eksperimen, berani taruhan gue"

"Oke, bener ya, kalo Inggris menang, kamu harus traktir aku sate ayam"

"Oke, deal"

Pertandingan pun dimulai, 2×45 menit pun sudah berjalan, aku cukup senang ketika Swiss mencetak gol lebih awal, namun malah disamakan kedudukan nya oleh Inggris beberapa menit kemudian.

Disaat babak tambahan menuju penalti aku sudah keringat dingin. Disaat babak tambahan 2×15 usai tanpa adanya tambahan gol, akhirnya masuk lah ke babak adu penalti.

Disini lah mimpi buruk ku dimulai, karena di babak adu penalti ini lah Inggris yang jadi pemenangnya.

"Wohooo, menang wleee" Ejek Gita sambil kegirangan dan menjulurkan lidahnya ke arahku.

"Yaudah iyeeee" Ucapku sadar atas taruhan yang ku berikan tadi.

"Janji ya?" Ucap Gita sambil menunjukkan kelingkingnya.

"Iyaaaa" Jawabku sambil membalas mengaitkan ke kelingkingnya.

"Hadeh..., bucin terus, gak eleng Marsha?" (Hadeh..., Bucin terus, gak ingat Marsha?) Ucap Gilang.

"Siapa Marsha?" Tanya Gita.

"Ohhh, orang aneh itu, udah-udah ahh sana bobo kek, udah malem juga"

"Iya-iya" Jawab Gita lalu pergi meninggalkan ku berdua dikamar bersama Gilang.

"Heh cok!, ojo nyandak Marsha isok gak ?!" (Heh cok!, jangan bawa-bawa Marsha bisa gak ?!).

"Wooo, baperan"

Pasalnya bisa dibilang bahwa Marsha adalah cegil semasa aku masih duduk di bangku SMP, dan kenapa 'cegil'?, karena menurutku dia benar-benar gila.

Aku tipe orang yang cuek soal cewek, setiap ada yang suka aku tolak, bukan karena jual mahal, melainkan aku sadar diri bahwa masih bagus oli bekas di bengkel daripada wajahku sendiri.

Dan Marsha adalah tipe yang sangat ugal jika mengejarku, jujur saja aku tidak suka dengan sikapnya, sangat terlihat sekali jika suka kepadaku, terutama lagi teman-temannya yang selalu memanggil namaku ketika aku lewat.

You Have Found Her Now Go And Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang