"Yeyyy, asik" Seru Fiona.
*ting tung*
"Biar aku aja ma" Ucapku kepada ibuku dan segera menuju ke depan rumah karena ada panggilan.
"Siapa ya?" Aku sedikit kebingungan ketika melihat sosok perempuan yang mungkin seumuran denganku.
"Nico..."
"Marsha..."
"Heyyy, apa kabar kamu?, lama nggak ketemu" Ucap Marsha kepadaku sambil mengulurkan tangannya.
"Kabar baik, ada apa ya?" Jawabku membalas uluran tangannya itu.
"Ini mau ngasih undangan wedding"
"Hah!, siapa yang nikah?"
"Aku lah, siapa lagi, makanya dibaca tuh undangan, kebiasaan dari dulu gak pernah baca"
"Ya maaf, yaudah nanti aku kasih ke mama, ga mau mampir dulu?" Tanyaku basa basi.
"Nggak deh, masih harus nganter undangan yang lain juga"
"Ohhh oke, semoga langgeng ya"
"Kamu juga buruan nyusul"
"Sabar yaelah" Ucapku yang hanya dibalas cekikikan oleh Marsha.
Marsha pun kembali masuk ke dalam mobil yang digunakannya dan meninggalkan rumahku, dan disaat aku berbalik badan sudah ada Gita di ujung pintuku.
"Siapa?" Tanya Gita dengan nada dingin nya.
"I-itu, dari Marsha"
"Ohhh mantan kamu itu"
"Mana ada mantan, pacaran aja baru sama kamu ibu negara, kalo gak percaya tanya sama mama deh" Ucapku sambil menghampiri Gita dan memberikan undangan pernikahan itu.
"Siapa tadi le?" Tanya ibuku.
"Itu, dari marsha, dia ngasih undangan nikah"
"Dia mau nikah?"
"Iya, siapa lagi emangnya"
"Kamu buruan nyusul gih"
"Jangan ngadi-ngadi dulu deh ma, itu yang minang Marsha palingan juga orang kaya, aku aja belum mapan udah mau nikahin anak orang"
"Tumben pinter"
"Biasanya kan emang pinter" Ucapku sedikit menyombong.
"Dih, mana ada" Sahut Gita.
"Emangnya kalo Nico di Jakarta gak bener Git?"
"Jajannya banyak bener ma, aku sampai harus buatin bekal buat dia kalo kerja"
"Dih, kalo ga gara-gara bekal itu, kamu pasti ga jadi ibu negaraku sekarang"
"Kalian ngomongin apa sih" Sela Fiona ditengah pembahasan kami bertiga.
"Gapapa, ini urusan orang dewasa nanti Fiona tau sendiri kok" Ujar ibuku kepada Fiona.
"Fiona mau es krim nggak, tante Gita beliin yuk" Ajak Gita agar hubungan Fiona dengannya lebih dekat lagi, bisa saja Gita adalah tante yang paling dekat dengan Fiona.
Akhirnya mereka berdua berjalan ke minimarket yang dekat dengan rumahku untuk membeli es krim.
Sedangkan aku berada di rumah bersama ibuku dan berbincang-bincang seperti biasa.
"Kenapa kamu pacaran sama Gita?"
"Ya gapapa ma, namanya juga ga sengaja, aku lebih suka kalo cinta tanpa disengaja daripada direncanakan"
"Dia baik nggak menurutmu?"
"Baik kok, pinter masak juga, mandiri, gak mau nyerah dalam belajar"
"Kalo soal nikah nanti mama los in kamu buat milih, karena keputusan ada ditanganmu, bahkan sebelum ini mama sempet mau jodohin kamu sama marsha"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Have Found Her Now Go And Get Her
Cerita PendekSiapakah pemenangnya ? Orang lama ? Atau orang baru ? Tidak ada yang tau... Just for fun aja ya, cerita fiksi