BELAJAR TERUS YA

94 9 0
                                    

"Pagi semuanyaaaa" Ucap perempuan itu sambil melambaikan tangannya ke kami bertiga dan meletakkan tas nya di gudang.

"Kalian anak baru?" Tanya perempuan itu setelah meletakkan tas nya di gudang.

"Iya" Jawabku dan Gita bersamaan.

"Kenalin, gue Eli" Ucapnya sambil menjabat tangan Gita dan tanganku.

"Salam kenal Li, gue Nico"

"Aku Gita"

Setelah beberapa persiapan yang lainnya seperti membersihkan beberapa sudut ruangan, membersihkan area kitchen, dan mengecek stok, akhirnya tepat di jam 9 kami membuka kafe itu, dan ada beberapa pelanggan yang masuk.

Kami sibuk dengan aktifitas kami masing masing, Gita dengan kasir nya, Muthe yang membersihkan beberapa area meja, sedangkan Aku dan Eli sibuk dengan membuat pesanan.

Hari ini adalah hari yang berat bagi Gita, dia banyak melakukan kesalahan dalam memanggil pelanggan yang tak sesuai pesanan nya, hal itulah yang membuatku dan yang lainnya kebingungan, bahkan wajahnya sangat lesu sekali hari ini, penuh akan rasa kecewa.

Saat jeda pergantian shift di sore hari, kami berempat beristirahat sementara di gudang dan sedikit bercerita.

"Kak Gita jangan sedih gitu dong" Ucap Muthe yang duduk di sebelah Gita.

"Udahan dong Git nangisnya" Ucap Eli di depannya.

"Hiks hiks, gak bisa, aku hari ini salah banyak banget"

Aku yang baru selesai membuat caramel latte dan masuk ke gudang pun terkejut akan tangisannya itu.

"Kenapa Gita?" Tanyaku tanpa mengeluarkan suara.

"Gita sedih hari ini dia banyak salah katanya" Jawab Muthe.

Aku memilih untuk duduk di sebelah Gita dan merangkulnya, agar lebih tenang.

"Hey... Kenapa...?, minum dulu nih, awas panas" Ucapku sambil menyodorkan segelas latte art yang ku buat untuk diriku sendiri tadi, namun aku memilih untuk memberikannya ke Gita.

"Kira hiks kira aku bakal di permanenin gak ya disini?" Ucap Gita sambil sesenggukan dan masih meringkuk di lututnya itu.

"Pasti dong itu, dengerin aku, ini masih hari pertama kamu trial, baru hari pertama, kamu udah pakai kuota belajar kamu 1 dari 31, jadi... Masih ada peluang yang lain, aku dulu juga sama kok kayak kamu, malah lebih ke minumannya" Tuturku.

"T-tapi aku kecewa sama diri aku sendiri, apa aku kurang dewasa ya untuk kerja kayak gini?"

"Jangan bilang gitu, inget aja kata-kata ku 'selalu ada buah di pohon', kadang pohon juga mau berbuah, tapi terkadang mau tumbuh malah kena panas terik, malah kena hujan terus terusan, tapi lama lama dia juga bisa berbuah. Itu sama kayak manusia, tiap mau bisa sesuatu ada aja masalahnya dan ada aja salahnya, tapi dari masalah dia belajar cara memecahkannya, dan dari kesalahan dia belajar agar tidak melakukan kesalahan yang sama, akhirnya dia berhasil deh"

"Beneran hiks?" Tanya Gita dengan pandangan matanya yang sembab itu.

"Trust me, kamu cuma kurang belajar aja, mana ada kan belajar naik sepeda sekali naik langsung bisa ngebut"

"Iya juga ya"

"Udah ya jangan nangis, jelek nanti mukanya"

"Bisa aja lo Nic" Ucap Eli sambil menoyor kepalaku.

"Lhooo..., ini dukungan mental bosque" Ucapku sambil memajukan jari-jari ku seperti Hotman Paris.

"Hahaha, kayaknya Kak Gita sama Kak Nico cocok deh" Ucap Muthe yang membuat kami semua terdiam.

You Have Found Her Now Go And Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang