PROLOG

552 26 8
                                    

"Kamu udah sampai mana?" Tanya wanita paruh baya, ya itu ibuku yang sedang berlawanan bicara denganku di ponsel ku.

"Masih di Bandung, lagi cari makan, masih jauh lagi ini" Jawabku.

"Ya udah kalo gitu hati-hati, kalo udah sampai bilang, cari temen yang baik disana" Tuturnya kepadaku.

"Iya-iya" Balasku singkat lalu mematikan panggilan suara itu secara sepihak.

Kenapa aku berkata "jauh lagi", ya karena bisa dibilang aku agak gila sebenarnya, namaku Nico, Nicolas Wardahana hanya itu saja, bukan Nico Hülkenberg driver Formula 1 ataupun Nico Williams pemain sepak bola Spanyol, umurku sekarang 22 Tahun, Lahir di kota Pahlawan.

Asal muasal kegilaan ini adalah ketika aku bosan melihat diriku sendiri, aku dulu sekolah menggambil jurusan DKV, biasanya ketika pulang sekolah aku menuju kafe tempat kakak ku bekerja, aku juga ikut bekerja di sana namun sebagai waiters sedangkan kakak ku sebagai barista, ya agak tidak nyambung sih, tapi kan yang penting cuan.

Hidupnya juga tak jauh dari dunia sepeda motor, tapi dia lebih elite, bukan sepeda motor balap liar melainkan seperti moge 'Harley Davidson' atau yang lainnya, namun kakak ku dan aku sangat berbeda, tipikal laki laki yang berbeda 180°, dia tampangnya lebih keras karena pergaulannya dulu yang juga sangat luas, sedangkan aku hanya berada di lingkup rumah saja, jarang keluar rumah, selalu main game, nonton bola, atau rebahan saja.

Walaupun aku sering di rumah atau sepertinya terlihat jarang bersosialisasi, ya... itu salah, aku bahkan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain, mudah bergaul, ataupun bercanda, sedangkan kakak ku tidak seperti itu, makanya ketika aku masih semasa SMP dahulu sering menjadi juru bicara ketika temanku ada masalah dengan kelas lain ataupun tukang presentasi, aslinya sih malas saja mengerjakan jadinya mau presentasi doang, namun bagi teman-temanku presentasi bukanlah hal yang mudah, jadinya sangat menguntungkan posisiku.

Kembali lagi ke topik utama, setelah aku bekerja selama kira kira 5 tahun lamanya, dan sudah mempunyai banyak informasi mengenai bisnis kafe, jadinya aku memberanikan diri untuk pergi jauh ke Jakarta untuk memulai bisnis itu, 'darimana mendapatkan modalnya?' selama aku bekerja aku selalu menyisihkan uang gajian ku, bahkan menyisihkan nya lebih banyak daripada yang aku gunakan sehari-hari.

Beberapa hari sebelum keberangkatan ku aku menyempatkan diri mencari kos yang ada di Jakarta, aku menemukannya dengan tampilan yang sangat mewah namun harganya miring, aku sempat tak percaya sebelumnya, namun mana tau itu sungguhan kan?

Aku berangkat menggunakan motor 'Royal Enfield' yang aku beli dengan cara mencicil, aku berangkat dengan tas yang ada dimana mana, di punggung, samping kiri atau kanan jok, di atas jok, maupun di tanki, bahkan saat memulai perjalanan ku menuju Jakarta, banyak pasang mata yang melihatku, mungkin nampak seperti orang yang kabur dari rumah.

Aku berangkat menggunakan motor 'Royal Enfield' yang aku beli dengan cara mencicil, aku berangkat dengan tas yang ada dimana mana, di punggung, samping kiri atau kanan jok, di atas jok, maupun di tanki, bahkan saat memulai perjalanan ku menuju Jak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Semoga author bisa beli ini beneran hehehe 😋)

Sesampainya aku di depan alamat yang aku tuju, aku benar-benar terkejut akan kondisinya, bahkan lebih bagus daripada yang di foto, luas besar dan adem, lebih tepatnya seperti rumah yang disewakan, aku pun ingin memastikan dengan cara menekan bel yang ada di dekat pagar, namun ingin menekannya tiba tiba ada yang menepuk tanganku dari belakang, namun aku langsung menepisnya dengan kasar.

You Have Found Her Now Go And Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang