Kejadian di Pasar

203 18 1
                                    

Beberapa jam Mammon menunggu Revelyn sadar tanpa beranjak dari duduknya, dan akhirnya Revelyn melenguh pelan yang menandakan kalau Revelyn akan bangun, membuat Mammon yang melihat itu tidak bisa menutupi kebahagiaannya, bahkan senyum terukir di wajahnya yang seram. Dan benar saja tidak lama mata Revelyn terbuka dan memperlihatkan iris mata biru laut yang sangat di sukai Mammon, bukan hanya iris matanya, tapi semua di tubuh Revelyn sangat di sukai Mammom, atau lebih tepatnya sangat di sukai semua kekasih Revelyn.

"Kita dimana?" tanya Revelyn saat merasa dia berada di tempat yang asing, tempat yang di penuhi oleh pepohonan.

"Kita di hutan, tepatnya kita berada di dunia manusia" jawab Mammon sambil mengelus surai Revelyn.

"Benarkah?" tanya Revely antusias, bahkan saat mendengar kalau dia berada di dunia manusia, dia langsung duduk sambil menatap Mammon serius.

"Tentu saja" gemas Mammon yang meliputi ekspresi antusias Revelyn saat mendengar dunia manusia.

"Apa kamu mau jalan-jalan?" tanya Mammon yang langsung mendapatkan anggukan dari Revelyn.

"Ayo! Aku tidak sabar melihat dunia manusia itu seperti apa" jawab Revelyn dengan mata berbinar.

Melihat keantuasiasan Revelyn, Mammon segera teleportasi ke sebuah pasar, tidak lupa dia juga mengubah wujudnya menjadi manusia.

"Dimana ini?" tanya Revelyn saat melihat banyaknya orang yang sedang berjalan kaki sambil membeli sesuatu.

"Ini namanya pasar, di sini biasanya menjadi tempat menjual dan membeli barang" jelas Mammon yang mengerti kalau Revelyn belum tahu apapun tentang dunia manusia, karena sejak kecil Revelyn selalu berada di neraka.

"Dan kalau kamu ingin membeli sesuatu, kamu bisa membelinya dengan ini" ujar Mammon sambil memberi Revelyn kantong berisi koin emas.

"Kalau begitu aku ingin membeli itu" tunjuk Revelyn kepada pedagang yang menjual beberapa jenis kue.

"Tapi aku juga ingin itu" lanjut Revelyn sambil menunjuk pedagang penjual minuman yang terlihat menyegarkan itu.

"Kalau begitu kamu beli saja yang disana dan aku akan membeli yang itu" saran Mammon, membuat Revelyn mengangguk dan langsung berjalan ke pedagang kue.

Melihat Revelyn yang sangat antusias, membuat Mammon tersenyum tipis dan pergi ke penjual es yang tadi di tunjuk oleh Revelyn.

Saat sedang memilih kue yang akan di belinya, Revelyn yang mendengar ibu-ibu yang berbicara tentang sebuah akademi sihir pun membuatnya antusias untuk mendengarnya.

"Apa anakmu diterima di akademi sihir?"

"Tentu saja! Meskipun tidak bisa masuk ke kelas gold, tapi aku tetap bangga kepada anakku itu" jawab ibu itu dengan bangga.

"Lalu anakmu masuk ke kelas apa?"

"Kelas silver"

"Bukannya kelas silver itu kelas terendah ya? Dan biasanya murid yang lulus dari kelas silver hanya akan menjadi prajurit kerajaan saja?"

"Iya! Tapi itu wajar saja karena aku hanya rakyat biasa, jadi kemampuan anakku juga tidak bisa di bandingkan dengan anak para bangsawan yang sudah di ajarkan sihir sejak kecil" jawab ibu itu apa adanya.

"Benar! Tapi aku dengar kalau putra mahkota juga masuk ke akademi dan masuk ke kelas gold"

"Kelas gold? Beruntung sekali putra mahkota masuk ke kelas gold, apalagi yang aku dengar murid yang lulus dari kelas gold akan menjadi lebih kuat dari murid kelas yang lain, bahkan kekuatannya jauh lebih besar dari pertama masuk akademi" kagum ibu itu, tapi dia juga mewajari kalau putra mahkota akan masuk ke kelas gold.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsession Of The Seven Rulers Of HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang