9

17 2 0
                                    

10 tahun kemudian

"Pak kita mengadakan pertemuan dengan klien yang berada di Indonesia." Ucap seorang wanita berkepala tiga kepada atasannya.

"Siapkan penerbangan besok dan pesankan hotel disana." Titah nya yang tak lain adalah jevan noxellen.

Setelah mendapatkan perintah wanita itu membungkuk kan badan lalu pergi.

Di usianya yang 28 tahun, ia sudah menyelesaikan pendidikan nya dengan baik

Namun kehidupannya terkesan flat, tidak ada yang spesial.

Tiba tiba Pekikan seorang gadis menginterupsi nya

"Kak jevv aku dengar kamu mau ke Indonesia?" Tanyanya manja

"Mm, gue ada bisnis disana."

"Aku ikut ya?"

Jevan hanya mengangguk dan gadis itu yang tak lain adalah meyra mogister merasa senang.

Ya setelah tamat SMA, meyra menyusulnya ke London dan gencar sekali mendekati jevan.

Kini ketiga orang itu sudah mendarat di Indonesia.

"Pak orang suruhan sudah menjemput." Sang sekretaris memberitahukan.

Jevan mengangguk lalu melangkah dan diikuti meyra.

Namun suara seseorang yang sangat familiar mengambil perhatian jevan.

"Iya iyaaa, Lo diam aja dehhh gue tau kok."

"Iya pokoknya Lo diam, kalau Lusi tau Lo yang gue gorok."

Lalu gadis itu berlari menuju kedalam bandara.

Jevan memperhatikan gadis yang menggunakan topi dan masker berwarna putih.

Ia kembali melangkah lalu melihat papan iklan yang terpampang jelas di depan sebuah bangunan.

Jevan tertegun menatap Lamat foto itu.

"Wahh dah jadi artis aja perempuan itu." Bisik meyra yang juga melihat ke papan iklan.

10 tahun sibuk di London dan meninggalkan semua yang ada di Indonesia, kini jevan dihadapi dengan kenyataan bahwa meyranya sudah menjadi seorang bintang.

Ia melihat Lamat wajah meyra yang tersenyum dengan memegang sebuah produk parfum yang sangat terkenal di tangan sebelah kiri, dan tangan kanan menopang dagunya.

Ia mengunakan gaun berwarna kuning dengan rambut di kepang.

Tak heran, meyra sangat cantik dan berkarisma sangat cocok menjadi bintang.
Tapi tunggu, ia memperhatikan parfum yang dipegang gadis itu.

Ia menyeringai.

"Dia meyra fraklyn mezi pak, dia yang akan menjadi artis untuk mempromosikan parfum yang akan kita luncurkan. Dan besok pukul 3 sore kita mengadakan pertemuan dengan artis itu." Jelas yera sang sekretaris.

Jevan mengangguk lalu memasuki mobil yang diikuti oleh meyra.

"Kak, aku boleh ikut kan besok ketemu sama dia? Dah lama gak ketemu." Mohon meyra memegang lengan jevan.

Jevan hanya diam menatap meyra sejenak lalu ia menyeringai samar lalu mengangguk.



"Lusiii.." pekik seorang gadis yang tak lain adalah meyra.

Lusi baru saja mendarat di Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan S2 di Singapura, lusi kini kembali ke rumahnya, indonesia.

"Lohh??? Meyraa?? Lo jemput gue?" Tanyanya heran.
Bagaimana tak heran, ia tahu sepadat apa jadwal sahabatnya ini yang seorang artis.
Bahkan untuk telponan saja sangat susah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang