- a sign and a piece of a cheescuit.
an original story, written by deen....
Acara pagi ini adalah bersih-bersih toko, mengingat bahwa sejak semalam, suasana hati Moza berubah jadi secerah sinar matahari pagi, maka dari itu dirinya sangat bersemangat dalam kegiatan menyapunya saat ini. Ditemani oleh Juan yang tengah membersihkan sarang laba-laba yang memenuhi pojok-pojok plafon, dengan sapu super panjang yang ia temui di dalam gudang.
Lagu milik 1 I'Am yang berjudul A beautiful Day terhitung sudah diputar ulang untuk yang ketiga kalinya oleh Moza, membuat Juan sang sahabat sampai hapal betul bait pertama lagunya.
"Lo udah kayak anak SMA yang lagi nunggu pacar dateng, tau nggak? Padahal paketnya nanti juga dianter sama kurir," oceh Juan yang kini tengah menuruni anak tangga dengan hati-hati. Jengah melihat Moza yang senyum-senyum sendiri sejak tadi.
"Lo harusnya seneng tau, Ju. Temen lo ini bisa chattingan sama idol! Chattingan loh! Chattingan!" Juan memutar kedua bola matanya untuk yang kesekian kali. "Pamer."
Moza menjulurkan lidahnya. "Biarin!"
Lampu-lampu di pinggir jalan menyala, menampilkan cahaya oranye berbentuk bulat seperti kepala permen gagang, menghiasi setiap sudut kota yang redup sebab mendung. Gerimis tipis yang turun pun nampaknya akan awet, sebab airnya tidak bertambah deras dan juga tidak ingin berhenti sama sekali sejak dua jam terakhir. Membuat udara dingin terasa menusuk kulit, untung saja Moza dan Juan sama-sama mengenakan pakaian yang tebal saat bersih-bersih sambil menunggu kedatangan kurir paket.
Bunyi bel toko berdenting, menampilkan sosok pria yang kira-kira berumur setengah abad dengan balutan jaket hijau terang yang memegang sebuah paper bag berukuran sedang dalam genggamannya. "Paket untuk Mbak Moza!" Sang pemilik nama kemudian datang menghampiri dengan senyuman lebar khas miliknya, menerima paket itu dengan senang hati. "Terima kasih!"
Gadis itu berlari kecil menuju meja kasir, duduk di sana dengan nyaman sebelum akhirnya membuka paper bag yang berisikan sebuah kotak beludru berwarna biru tua dan secarik kertas di bawahnya. Daripada membuka kotak terlebih dahulu, Moza ternyata lebih tertarik untuk membaca isi surat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sign and A Piece of A Cheesecuit
Teen FictionMoza mendapati bahwa gelang pemberian Omanya hilang saat kembali ke rumah, setelah mengantarkan pesanan cheesecuit pada pelanggan. Dirinya kemudian membuat sebuah utas di Twitter supaya dapat menemukan gelangnya kembali. "GUYS SIAPAPUN BANTU TEMUIN...