- a sign and a piece of a cheescuit.
an original story, written by deen....
Cahaya lampu belajar berwarna oranye menemani aktivitas Moza malam ini. Gadis itu baru saja berhasil memindahkan kartu sim dari ponsel lamanya ke ponsel baru dan memulihkan semua nomor-nomor penting serta akun sosial medianya-kecuali akun Twitter miliknya, maka dari itu ia berniat untuk segera membuat akun yang baru.
Gadis dengan balutan piyama berwarna krem dengan motif bunga-bunga berkelopak merah muda itu naik ke atas kasur, menenggelamkan diri menggunakan selimut tebal yang menutupi ujung kaki hingga leher, berniat untuk membaca seluruh pesan yang ada, namun atensinya tertuju pada nomor tak dikenal yang kini berada paling atas pada ponselnya. Menampilkan tujuh pesan yang belum terbaca dan empat panggilan tak terjawab. Kedua sudut bibir gadis itu terangkat sempurna saat mengetahui bahwa pengirimnya adalah Melvan.
"Is he cared about me?" Batin Moza dalam hati. Gadis itu berguling ke samping, mendekap boneka beruang berukuran kecil yang berwarna krem dengan malu-malu, sebelum pada akhirnya sebuah pesan baru kembali masuk dari Melvan, gadis itu terkesiap.
"Lah, jadi dia udah usaha buat ngehubungin gue, waktu itu?" Bibir tipis milik Moza melengkung ke bawah, merasa sedikit bersalah karena telah mengacuhkan Melvan tempo hari, membiarkan lelaki itu pergi dari ruang inapnya dengan raut wajah sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sign and A Piece of A Cheesecuit
Teen FictionMoza mendapati bahwa gelang pemberian Omanya hilang saat kembali ke rumah, setelah mengantarkan pesanan cheesecuit pada pelanggan. Dirinya kemudian membuat sebuah utas di Twitter supaya dapat menemukan gelangnya kembali. "GUYS SIAPAPUN BANTU TEMUIN...