SEMBILANBELAS

167 12 9
                                    

Welcome.......

-Happy reading-

°
°
°

Malam berganti pagi. Hari ini hari rabu, bertepatan pada hari camping mala. Ia sudah di sekolah dari tadi.

Entah apa yang ia pikirkan. Duduk sendirian di salah satu kursi panjang di halaman Sekolah.

Sementara devi, vio, haura sedang mencari gadis itu berada.

"Mana sih tu orang. Gak nongol² pala nya" ujar Vio clingak-clinguk

"Emang lo liat dimana sih ra?" tanya devi pada haura

"Iya ih. Apa jangan-jangan lu boong ya?" curiga vio

"Bener...., tadi gua liat dia di parkiran terus pergi gitu aja gak nyapa gua" jelas haura

"Yaaa gua kira mala udah nyamperin kalian"

"Terus mana haura...... orangnya gak ada" ujar vio

"Bohong tu dia" tuduh devi

"Paan sih lo pada. Nuduh gua mulu. Buat apa gua boong"

"Yaudah" pandangan vio teralihkan pada gadis yang merenung sendirian

"Eh. Itu mala bukan sih"

"Iya itu mala"

"Yaudah yuk samperin"

"DOR....., mala" ujar vio

"Ih kok gak kaget sih" ujar devi

"Iya mal, tumben Lo gak nyamperin kita tadi" tanya haura yang tak di gubris mala

"Mala..." bukan vio, devi ataupun haura yang memanggil tetapi rakha

Seakan-akan pandangan tertuju pada lelaki yang berdiri di depan mala.

Mala pun ikut berdiri. "Mala gua mau jelasin semuanya" ujarnya tak di gubris mala.

Karna sejujurnya mala bingung. Bukan bingung lagi, sangat bingung. "Rakha lo kok udah masuk, bukanya kemaren masuk rumah sakit ya?" tanya vio

"Itu gak penting untuk di bahas. Tolong beri waktu sebentar buat gua sama mala,,!." perintah rakha

"I-iya" ujar vio lalu mereka pergi meninggalkan tempat itu tersisa mala dan rakha.

Mala kenalin duduk yang Di ikuti rakha Di sebelahnya. "Lo mau ngomong apa cepetan. Gua gak ada waktu" ujar mala dingin. Dengan pandangan ke depan.

"Kemaren senin. Sepulang sekolah gua di hadang sama orang. Dan orang itu.... Daren" kata-kata terakhir rakha membuat mala menatap rakha.

"Daren?,dia mau ngapain ngehadang lo?" mala membuka suara.

"Dia... Ngancem gue"

"Ngancem apa?. Lu ngomong sekata sekata dah"

"Dia ngancem. Kalo gua gakau taruan sama gua. Dia bakal ngungkapin rahasia ini ke bokap lo. Yaaa sebenarnya sebelum itu gua pernah di kasih surat. Dia nyuruh taruan ama gua tapi gua gak mau. Dan akhirnya dia ngancem itu. Ya gua mau taruan ama dia lah" perkataan rakha panjang lebar masih di pahami mala sejak tadi.

Teman kecil ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang