DUAPULUHSATU

135 12 5
                                    

Welcome........

-Happy reading-

°
°
°

Setelah sampai Di pekarangan rumah. Claraa masih memikirkan cara untuk masuk rumah tanpa ketauan.

"Gimana cara biar gue bisa masuk ya?" gumam nya pada dirinya sendiri

Ide jernih masuk di pikiran mala. Senyuman terbangkit dari mulutnya. "Gua tau" ujarnya dengan cepat mengambil hp di tas nya dan segera menghubungi seseorang

"Hallo mi.." bisik claraa di dalam telfon

"......"

"Gini mi, mami keluar sekarang ya. Tapi jangan sampai papi tau"

"......"

"Udah mami keluar aja nanti mala jelasin"

"......."

"Makasih mami kuuu"

TUT

"Nah setelah ini tinggal tunggu mami buat keluar" ujarnya mematikan telfon

Cklekkk

Suara pintu terbuka memperhatikan seorang wanita berparuh baya.

"Mala kok kamu dah pulang? Camping nya kan 3 hari" ujar sang mami

"Mi papi mana?" bukanya menjawab malah bertanya balik

"Udah tidur..., ada apa coba? Mami disuruh diem-diem buat keluar" tanya linda kembali

"Mala jelasin di kamar aja ya..... Yuk" ajak nya

Setelah sampai di kamar mala. Mala menutup pintu. Setelah itu ia Duduk di pinggir kasur di ikuti sang mami

"Sebenarnya ada apa sih?" tanya linda

"Em... Aku sudah bertemu dengan danis lagi mi!!"

Jawaban mala membuat linda tercengang kaget. "Ha!!! Kok bisa?" ucapnya agak teriak

"Sstttt, jangan keras-keras nanti papi bangun"

"Kamu ketemu dimana mala!!"

"Mami tau kan cowok yang sering jemput mala" linda mengangguk. "Dia itu danis mi, dan sebelum aku tau dia udah tau duluan, tapi dia takut kalau aku marah" lanjutnya

"Apa bener papa nya ngelakuin pembunuhan ke letta?"

"Itu cuma jebakan mi. Pelaku Sebenarnya adalah daren, dan Sebenarnya yang bawa tante letta ke rumah sakit itu papa reza" jelas Claraa

"Daren?" linda memastikan

"Mungkin dia ngelakuin ini karna ngincer harta kita dengan cara ngedeketin aku, dan akhirnya dia menyingkirkan orang-orang terdekat kita seperti keluarga permana"

"Papi harus tau soal ini" linda hendak beranjak dari sana namun nihil, tangan mala terangkat untuk menahanya.

"Kenapa mala papi harus tau. Mau bagaimana pun keluarga permana Banyak membantu kita. Jadi gak boleh berpecah belah kaya gini hanya karna ke salah pahaman"

"Mala mohon jangan kasih tau papi mi, mala gak mau nanti papi nyuruh mala lagi buat ngejauhin rakha dari mala mi, apalagi baru kertemu"

"Tapi mala"

"Mi..... Mala mohon. Mala yakin pasti papi akan sulit untuk percaya soal Ke salah pahaman ini, apa lagi kita gak ada bukti sama sekali mi. Mala mohon jangan di kasih tau dulu ya"

"Yaudah iya. Tapi kenapa Kamu bolos camping?" tanya linda

"Tadi mala nemenin rakha mi dia di rumah sakit"

Teman kecil ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang