°°°Gyomei melemparkan bola besinya dan menghancurkan iblis yang dilawannya dalam sekejap mata. Pria ini memegang besi yang kira-kira seberat 350 pound (158 kg) sebagai senjatanya seakan sedang memegang benda 10 pound, hal yang membuatmu selalu semangat saat melakukan misi adalah di tugaskan bersamanya.
Kamu sangat suka memperhatikan cara ia bertarung, Gyomei menggerakkan otot lengannya untuk menggunakan senjata adalah pemandangan yang memanjakan matamu, otot lengan yang berurat itu pasti bisa sanggup menahan beban apapun. Di saat itu lah otakmu terlalu kotor untuk di intip, semua itu tertutup oleh wajah datar dan polosmu.
Gyomei sebenarnya bisa melakukan misi ini sendirian, tapi ada alasan khusus mengapa ia ditugaskan bersamamu. Jadi Gyomei kebanyakan mengeluarkan senjata, dan kamu? Oh wanita tidak bertindak kuat di depan pria yang disukainya.
"Ini iblis bulan bawah ke-4." kamu membaca kanji di bola mata iblis yang baru saja Gyomei bunuh.
"..Namu Amida Butsu.." Gyomei menangkup tangannya dengan air mata dipipi. "Seharusnya masih ada yang lain..tapi sekarang..tidak ada lagi.." katanya berjalan mendekatimu.
"Hawanya hilang? Dia melarikan diri mungkin" bola mata iblis itupun menjadi abu ditanganmu. Kamu menoleh ke Gyomei. "Aku akan mencarinya". Sebelum kamu dan Gyomei memutuskan pergi dari lokasi, terdengar suara seseorang yang membuat langkah kalian terhenti.
"TUNGGU!"
Kamu dan Gyomei langsung menoleh kebelakang, melihat ada anak kecil yang tersengal-sengal dengan luka di sekujur badannya, dengan cepat kamu segera menghampirinya. "Apa yang terjadi? Kamu baik-baik saja? Apa ada iblis yang menyerangmu?" anak itu nampak sempoyongan dia begitu berantakan hingga sulit berkata-kata. Tubuhnya terjatuh ke tubuhmu, kamu memeluknya bergegas mengangkatnya dengan tubuh bergetar dan panik.
"AH! DIA MATI!" katamu berbalik ke arah Gyomei dengan wajah pucat ingin menangis.
Gyomei memeriksa denyut nadi anak itu, "Dia hanya pingsan. Sepertinya sangat kelelahan" tubuh anak itu tampak mulai berkeringat dingin. "oh Tuhan. Syukurlah" kamu pun memeluknya lebih erat.
.
Nafas anak itu semakin berat, dia sakit setelah kamu dan Gyomei membawanya ke rumah. Tubuhnya banyak terbalut perban, kamu sudah memanggil dokter dan dikatakan dia hanya sakit karena tidak makan berhari-hari.
Bocah laki-laki itu berambut mohawk hitam dengan luka horizontal di wajahnya. Kamu terus merawatnya dengan penuh kepedulian, Dia tidak berhenti tersengal-sengal terlihat tersiksa karena demam yang tinggi, wajahnya merah dan tubuhnya membasahi futon karena berkeringat.
"Apa dia sudah bangun?" tanya Gyomei memasuki kamar.
"Belum..tapi kurasa demamnya perlahan menurun" kamu memeriksa suhu tubuhnya dengan meletakkan telapak tanganmu di dahi anak itu. Gyomei duduk di sampingmu, Tanganmu bekerja me lap keringat bocah itu dengan kain dan air dingin.
"Dia pasti akan segera bangun..kau mengkhawatirkan dia?"
"iya..orang tuanya mungkin mencarinya..dia harus segera pulang.." tanganmu yang gemetar di genggam oleh Gyomei, kamu mengatur nafas mu agar bisa lebih tenang, berurusan dengan masalah yang berkaitan dengan anak-anak selalu membuatmu gemetar seperti ini, anak-anak selalu menjadi keemahan terbesarmu.
Hingga Setelah 4 hari akhirnya bocah itu bangun dan suhu tubuhnya mulai membaik, Gyomei sedang dalam misinya jadi kamu dipercayakan untuk menjaga anak itu.
"Makanlah. Setelah itu kita akan berbicara", kamu membawakan semangkuk nasi dan lauk yang banyak, tidak nanggung-nanggung itu adalah porsi makan Gyomei. Bocah itu hampir ternganga mendapati porsinya tapi dia dengan patuh menerima makanan darimu tentu saja karena dia kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIDELITY WIFE'S - Himejima Gyomei
Fanfiction___________________________________ Era Taisho. Kesetian mempengaruhi perjalanan hidup. Menjadi pemburu iblis sekaligus Seorang istri tidaklah buruk. __________________________________ ⚠️ -Mungkin ada kesalahan deskripsi karakter -Sudut pandang mun...