°°°
Hal wajib apa yang harus dicoba saat sudah menikah?, yaitu saling berpelukan di pagi hari, bayangkan saat tubuhmu yang kedinginan oleh udara pagi buta bahkan tidak bisa dihilangkan hanya dengan selimut futonmu, satu-satunya solusi dari masalah itu hanyalah pelukan suamimu, tubuhnya yang besar seolah adalah alat penghangat abadi yang selalu dekat denganmu.
Kedekatan dan sentuhan selalu menjadi hal yang penting antara kalian berdua, Gyomei pun mengakui itu, dia jujur padamu bahwa dia lebih suka memastikan dirimu disisinya dengan menggenggam tanganmu dari pada memanggil namamu.
Namun, kadang Gyomei tidak sengaja menyentuh titik dimana bagian itu adalah bagian sensitif tubuhmu, seperti saat dia memegang pipimu lalu usapannya perlahan turun ke leher dan bahu. Dia suka memastikan bagaimana ukuran tubuhmu sangat kecil dari tubuhnya itu membuatnya merasakan gairah cinta yang jarang ia rasakan.
Intinya semakin dekat atau menempel kamu dengan suamimu semakin tinggi pula hasratnya, itu normal jika kau punya pasangan sah, dia pernah memberitahumu bahwa dia begitu menginginkanmu ketika kamu sering menyentuh dia. Gyomei juga terkadang menangis ketika menyadari kebaikanmu, dia pikir kamu sudah terlalu bekerja keras sebagai pemburu iblis sehingga ia terkadang ingin mengambil alih misimu. Belum lagi kamu harus mengurus rumah ketika pulang, memasak, mencuci, bersih-bersih, berbelanja dan bahkan kamu tetap mau melayani dirinya tanpa mengeluh sedikitpun.
"Kamu terlalu baik untuk pria buta sepertiku.." ujarnya, kamu akan memberi dia usapan di kepala dan juga punggung untuk menghentikan perasaan sedihnya itu.
Gyomei juga terkadang akan membantu pekerjaan rumah sebisanya. Namun kamu lebih sering memaksanya untuk diam dan membiarkan kamu melakukan semuanya, Gyomei akui pekerjaan rumah tangga adalah tugas istri, ia tetap tidak bisa membiarkanmu bekerja sendirian sementara ia hanya memerintah di dalam rumah, Gyomei pikir tipe seperti itu tidak cocok untuk dirinya.
Jadi, dia akan memaksa kamu juga supaya kamu mau dibantu olehnya.
.
.
.Saat itu kamar dalam keadaan dikunci dan kamu dengan leluasa berbaring bersama suamimu, Gyomei telentang sedangkan kamu tiarap di atas tubuhnya, tangan Gyomei berada di punggungmu memastikan kamu tidak terjatuh dari tubuhnya, berat badan mu ia anggap seringan bulu, kamu begitu betah sebab merasa hangat di dekat dia. Kamu rasa beribu-ribu tahun pun kamu sanggup berposisi seperti ini asalkan suamimu terus mengusap lingkaran punggungmu dengan lembut.
"danna.."
"hm?.."
"Pernahkan kamu melihat dunia sebelumnya?..", kamu membuka mata memperhatikan wajah suamimu yang terlihat mengantuk.
"Ya..", suaranya serak karena baru bangun tidur.
"Sungguh?", Gyomei tersenyum atas rasa penasaranmu, dia lalu memejamkan mata sambil mengingat-ingat.
"Dulu saat aku kecil, ketika aku berusia 8 tahun tepat sebelum aku sakit yang menyebabkan aku buta..."
.
Gyomei masih ingat ketika langkahnya perlahan-lahan menaiki satu persatu anak tangga menuju kuil, saat itu musim semi, udara terasa sangat bersahabat, Ayah Gyomei mengajak dirinya yang baru berumur 5 tahun untuk berdoa di kuil.
Dia tidak ingat apa yang ayahnya ucapkan untuknya, tapi ia ingat apa yang didoakan ayahnya, yaitu ibunya. semenjak ayah Gyomei kehilangan istrinya (ibunya Gyomei), ayah Gyomei lebih sering pergi ke kuil untuk berdoa.
Begitu pun dengan Gyomei, ayahnya meminta agar ia menjadi orang yang religius, karena jika ia selalu berdoa maka kehidupannya akan berjalan lebih baik. Dia tidak akan pernah ingat wajah ayahnya, tapi dia ingat senyuman keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIDELITY WIFE'S - Himejima Gyomei
Fanfiction___________________________________ Era Taisho. Kesetian mempengaruhi perjalanan hidup. Menjadi pemburu iblis sekaligus Seorang istri tidaklah buruk. __________________________________ ⚠️ -Mungkin ada kesalahan deskripsi karakter -Sudut pandang mun...