07

518 60 9
                                    


°°°

Flashback ------------------------ -- -


Keluarga Yuzuki.

Dulu, ketika orang tuamu masih ada. Semuanya terasa sempurna. Benar-benar sempurna, orang tua yang baik, keluarga yang harmonis dan tetangga yang ramah. Ibumu adalah seorang dokter sekaligus perawat di desamu, Ayahmu merupakan seorang seorang samurai yang melindungi desa dari para iblis. Baik ayah atau ibumu merupakan orang yang paling banyak berjasa di desa sehingga para warga sangat menghormati mereka.

"Aku mau jadi seperti ayah! Mengayunkan pedang kaya wush!wush! Ayah keren!" Kamu kegirangan membanggakan aksi ayahmu sementara dia menggendongmu di pundaknya.

"Masa tidak mau jadi dokter seperti ibu?" Ibumu terkekeh mendengar keinginan anaknya itu.

"Mau! Jadi dokter sambil mengayunkan pedang!" katamu lanjut memperagakan gerakan mengayun pedang.

"Kalau begitu nanti para pasien takut dong karena kamu merawat mereka sambil mengayunkan pedang" Ayahmu tertawa dan ibumu pun ikut tertawa mendengar ejekan yang dibuat oleh ayahmu.

"Eehh! Enggak kok!" kamu tidak terima atas candaan itu dan memberontak di gendongan Ayahmu.

Ibumu pernah bercerita, saat kamu dilahirkan beliau merasa sangat takut dan sedih, karena kamu dilahirkan dalam keadaan tidak menangis. Ibumu mengira kamu mati sehingga dia sempat menangisi anaknya yang baru saja di lahirkan, lalu karena dia dan dokter menyadari kamu masih bernafas, akhirnya kamu diberi pertolongan agar air ketuban yang tertelan oleh mu segera keluar, itu karena kamu tidak menangis dan air ketuban masih ada di dalam tubuhmu.

Sampai besar pun tidak ada setetes air mata yang keluar dari matamu, Ketika jatuh ataupun sedih kamu tidak ada niatan menangis sedikitpun. Orang tuamu percaya bahwa tuhan memberkahi hidupmu dengan kebahagiaan tanpa kesedihan. Kamu dianggap anak yang istimewa di desamu, lahir pada hari yang suci, diberkahi kebahagiaan, wajah cantik jelita dan memiliki kelebihan fisik, yaitu punya indra yang tajam. Kamu punya fisik sempurna yang membuat warga desa memanggilmu "Kami no ko" atau 'Anak dari dewa'.

Kamu kira kebahagiaanmu pasti akan bertahan lama, tapi itu semua salah. Kamu hidup di zaman penuh iblis, kebahagiaan mu bisa kapan saja direbut oleh makhluk-makhluk itu.

Pada suatu malam yang sunyi, kamu mendengar keributan dan terbangun dari tidurmu, kamu sadar ada yang tidak beres, instingmu memberi tahu bahwa kamu harus bergegas pergi ke arah asal suara itu.

"Menyedihkan.." kata seorang pria. Matamu tertuju pada sosok pria bermata merah yang segera pergi ketika melihatmu.

Disana terdapat mayat kedua orang tuamu yang sudah tergeletak di atas lantai tatami dengan bersimbah darah. Bibirmu terbuka, lututmu bertekuk lemas melihat pemandangan di depanmu.

"..Kaa-chan?..Too-chan?" kamu bisa merasakan tekanan pada indramu, suara,bau,dan kulitmu yang merespon hingga bulu kuduk berdiri. Iblis merusak kebahagiaanmu. Tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding pembantaian di desamu.

"..Semuanya?.."

Duniamu seolah kosong, Tidak ada air mata yang keluar dari matamu melainkan hanya rasa sakit dihatimu. Itu sangat menyakitkan sampai kamu mencengkeram dadamu sekuat tenaga. Apa yang bisa kamu lakukan? Tidak ada. Hidup mu hancur tapi dunia terus berputar, Yang bisa kamu lakukan hanyalah berdoa, berdoa sambil mengutuk apapun yang menyebabkan ini semua bahkan jika itu dewa sekalipun.

FIDELITY WIFE'S - Himejima GyomeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang