°°°Kamu mengambil marga Himejima dan meninggalkan marga Yuzuki. Memang naif, tapi itulah yang terjadi.
Apa yang kamu ketahui tentang kehidupan berumah tangga? Kamu sudah pernah bekerja sebagai pembantu orang kaya sebelumnya, dan disana harus serba bisa, memasak, bersih-bersih, mencuci, melayani tuan nyonya dan masih banyak lagi. Pekerjaan seperti itu tentunya bisa kamu atasi dengan mudah bahkan dengan tutup mata.
Sedangkan menjadi istri? Bisa masak,bisa mencuci,harus bisa melayani dan bersih-bersih. Hanya itu kan? Iyakan? Tidak ada bedanya. Kamu selalu berpikir begitu,entah karena terlalu polos atau terlalu sat set, tapi kamu melakukan semuanya dengan baik.
Memang menjadi seorang Hashira mendapatkan pekerjaan yang lebih merepotkan, jarang pulang dan padat misi. Tapi hari ini adalah hari santaimu (setidaknya), mungkin akan ada misi lagi dalam waktu dekat tapi kamu harus menghargai dan menikmati waktu-waktu ini
Memakai yukata santai dan rambut yang terikat cepol dengan poni yang tergerai manis. semenjak kamu menikah kamu selalu menata penampilanmu secantik mungkin.
PRANKK!
Kamu baru saja mememecahkan mangkok, pecahan pada mangkok tersebut menyebar ke lantai menjadi bagian-bagian kecil, "Ah..aku memecahkannya.." nadamu pelan dan cemas, andai kamu masih menjadi pembantu mungkin kamu akan dimarahi habis-habisan karena memecahkan mangkok itu, kamu akan mengumpulkan pecahannya sendirian dengan perasaan sakit hati karena tuan mu punya mulut yang tajam, tidak peduli ia jika kamu terluka karena pecahan mangkok kaca tersebut.
Tapi tidak, itu tidak akan terjadi lagi. Sebelum kamu berjongkok untuk mengumpulkan pecahannya, Gyomei lebih dulu mengambil satu persatu pecahan tersebut.
"Gyomei-san aku bisa melakukannya" katamu mencoba menahan dia agar tidak perlu membantumu.
"Aku tahu..tapi biarkan aku" jawabnya tersenyum sambil terus memungut pecahan mangkok. Kamu tahu menikahinya tanpa cinta adalah kesalahan besar, orang sebaik dia seharusnya mendapatkan lebih banyak terima kasih dan cinta. Kamu tidak pernah mengatakan perasaanmu sebenarnya bahkan sejak kalian pertama kali bertemu.
Gyomei membuang pecahan kaca itu ke tempat sampah, ia menyadari kamu melamun beberapa saat. "kau teluka?" kamu pun tersadar "Tidak, tidak aku baik-baik saja". Kamu hanya...merasa tidak pantas bersama pria sebaik dia. "Syukurlah..",
Ujarnya.Matamu selalu berbinar memandangi senyumannya, dia raksasa yang paling lembut yang pernah kamu temui, mulutmu mungkin berbohong, tapi tidak dengan hatimu. Kedua orang ini belum terbuka mungkin 3 bulan masa hubungan belum cukup untuk kalian, apalagi karena Gyomei tidak pernah menyentuhmu. Yah..yang penting kamu tidak kesepian lagi kan?
Kamu tidak makan sendirian, tidak tidur sendirian, tidak duduk di Engawa sendirian, ada teman mengobrol hampir setiap hari, itu hal sederhana yang cukup memberi warna pada hidupmu.
"apa asin?"
Dia menggeleng.
"Tidak enak?"
Gyomei menggeleng lagi.
Kamu selalu bertanya seperti itu ketika selesai membuat makanan, kamu tahu Gyomei akan selalu jujur, jadi kamu akan merasa lega setelah memastikan jawaban darinya.
"mau tambah lagi?" dan ini lah saatnya. Awal mula bencana untuk Gyomei. Setelah ia menghabiskan semangkok nasi dan menyebut masakanmu enak, kamu akan menawarinya tambahan. Sekali tidaklah buruk pikir Gyomei, itu untuk menghargai tawaranmu.
Tapi, setelah ia menghabiskan semangkok nasi lagi, kamu akan menawarinya tambahan lagi, lagi dan lagi sampai kamu merasa puas melihatnya makan, Kamu senang melihat dia menikmati masakanmu dan Gyomei tahu kamu melakukannya secara sengaja, dia tetap meneruskan makannya menyadari bahwa kamu senang ketika dia menikmati hidangan buatanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIDELITY WIFE'S - Himejima Gyomei
Fanfiction___________________________________ Era Taisho. Kesetian mempengaruhi perjalanan hidup. Menjadi pemburu iblis sekaligus Seorang istri tidaklah buruk. __________________________________ ⚠️ -Mungkin ada kesalahan deskripsi karakter -Sudut pandang mun...