✯:゚Five゚⁠:✯

4 3 0
                                    

Heyou 🤗

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai."Sapa seseorang yang baru saja datang dengan senyuman yang mengembang.

Mereka menatap orang tersebut dengan heran, mereka kemudian melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Parwez Rasendriya Regnala."Ucap orang tersebut seraya menatap nametag Wezra.

Orang tersebut lantas membuka resleting tasnya lalu mengeluarkan sebuah benda yang berbentuk persegi. Yang diyakini ada kotak bekal berwarna putih dengan motif bunga floem berwarna pink.

Orang tersebut meletakkan kotak bekal tersebut diatas meja Pemuda Ambarawa.

Wezra melirik kotak bekal tersebut sekilas lalu melanjutkan kegiatannya.

"Ini sebagai tanda terima kasih dari aku. Karena kamu udah nolongin aku waktu itu."Ucap orang tersebut. Dia adalah Aya.

"Ngga perlu."Ucap Wezra tanpa menatap lawan bicaranya.

"Ngga papa, aku juga punya kok."Ujar Aya sambil menatap Wezra yang tengah serius membaca sebuah buku yang bisa dibilang lumayan tebal.

"Arwez."Panggil Aya dengan tubuh yang sedikit dibungkukkan dan kepala yang dimiringkan ke kiri.

Wezra mengangkat kepalanya dan menatap Aya dengan tatapan tajamnya. Aya yang ditatap seperti itu langsung saja menegakkan tubuhnya.

Aya terkekeh pelan seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Kamu bisa makan itu."Ucapnya seraya menunjuk kotak bekal yang tadi ia letakkan di atas meja.

Wezra menatap kotak bekal tersebut dengan wajah datarnya lantas berucap."Ngga butuh."

Aya mengerjapkan matanya beberapa kali sembari menatap Wezra.

"Itu sehat kok, aku buat sendiri lho. Aku buatnya dari nasi putih, terus aku goreng dengan memakai minyak yang lumayan agak sedikit."Ucap Aya.

"Oh iya, aku juga ngasih bumbu, aku juga ngasih lauk. Lauknya sosis sama udang."Lanjutnya seraya menatap Wezra.

Wezra berdiri dari duduknya seraya membanting kotak bekal tersebut ke lantai, ia menatap Aya dengan tatapan tajam yang menghunus dan kedua telapak tangan yang terkepal erat dan kuat.

Wezra menutup bukunya lalu pergi dari sana dengan langkah lebar dan cepat secara bersamaan seraya menenteng bukunya.

Mereka berempat ikut pergi dari sana sembari menenteng bukunya masing-masing.

Aya menatap kepergian mereka, ia kemudian beralih menatap kotak bekal yang terlantar di lantai.

Aya menghampiri kotak bekal tersebut lalu mengambilnya, ia kemudian pergi dari sana dengan para penghuni kantin yang menatapnya dengan tatapan jijik, hina, cemooh, dan mengejek.

CHARMOLIPI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang