Author POV
"Kalian berdua ada hubungan apa?"
Maudy dan Monica langsung saling bertatapan setelah mendengar pertanyaan dari Dinar. Mereka bingung harus menjawab apa. Padahal, mereka bisa saja menjawab sebagai rekan kerja karena memang kenyataannya seperti itu.
"Kan mereka berdua temen kerja" Jawab Bilqis tiba-tiba yang membuat semuanya mengarah pada Bilqis.
Mereka bingung, mengapa tiba-tiba Bilqis yang menjawab pertanyaan dari Dinar.
"Ohh iya ya" Ujar Dinar setelah ia melihat Bilqis selama beberapa detik.
"Lagian Ka Monic mana mau tinggal sekamar sama gue. Dia nginep sehari aja udah ngoceh mulu karena kamar gue berantakan" Jelas Bilqis sambil menyuap makanannya.
"Bener juga sih" Timpal Dinar setelah mendengar penjelasan Bilqis.
Mendengar itu, Monica langsung bersyukur dan merasa lega karena Bilqis sudah membantu menjawab pertanyaan dari Amel dan juga Dinar. Sedangkan Maudy, ia justru memperhatikan Bilqis yang sepertinya sudah mengetahui hubungannya, dengan Monica.
"Makanya kamar tuh rapihin. Setiap gue ke kamar lu pasti kertas di mana-mana" Suruh Amel pada Bilqis.
"Lah wajar kali namanya juga lagi skripsian" Sewot Bilqis sebelum ia menyuap makanannya.
"Tapi gue ga pernah liat lu ngerjain skripsi tuh" Ucap Amel sambil menuang air putih ke dalam gelasnya.
"Ya kan gue ngerjainnya diem-diem. Yakali gue harus ngerjainnya di depan mata lu" Ujar Bilqis.
"Emang udah sampe mana?" Tanya Dinar tiba-tiba pada Bilqis.
"Apanya?" Tanya Bilqis balik.
"Skripsi lu lah" Jawab Dinar.
"Pendahuluan" Sambil mengambil sepotong ayam goreng.
"Pendahuluan?!!"
Semua orang langsung melihat kearah Monica setelah Monica ikut menimpali pembicaraan Dinar dan Bilqis dengan nada yang sedikit meninggi.
"Iya" Jawab Bilqis sambil menggigit ayam goreng miliknya.
"Jadi lo belom nyampe ke intinya sama sekali?" Tanya Monica sambil melihat kearah Bilqis.
"Ya belom" Jawab Bilqis.
"Ngapain aja? Udah lama banget gue denger lo lagi skripsian, tapi sampe sekarang masih pendahuluan?!" Omel Monica pada Bilqis.
"Ya kan Bab I itu harus dipikirin juga" Bela Bilqis.
"Ya kenapa ga dipikirin?" Tanya Monica.
"Susah" Jawab Bilqis
"Makanya jangan pacaran mulu" Ucap Monica.
"Diih, siapa yang pacaran!" Sewot Bilqis.
"Ya lo lah!" Ujar Monica.
Bilqis kini hanya diam mendengar omelan Monica. Ia tidak mau melawan Kakak Sepupunya yang sifatnya tidak suka dilawan, dan tidak mau mengalah. Jadi ia memutuskan untuk diam saja, dan melanjutkan makanannya.
Suasana pun kini menjadi hening. Mereka semua sibuk dengan makanannya masing-masing tanpa obrolan sama sekali setelah mendengar amarah Monica pada Bilqis barusan. Mereka yang lebih tepatnya Bilqis, Dinar, dan Amel, tidak ada yang mau memulai obrolan lagi karena takut dengan Monica.
Sedangkan Maudy kini sekarang sedang menahan tawanya, karena melihat sifat Monica yang sudah menakuti Dinar dan juga Amel.
"Lu kenapa ketawa?" Tanya Fitri dengan suara pelannya sambil menyenggol tangan Maudy karena tak sengaja melihat Maudy yang sedang menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFISH
RomanceMaudy adalah seorang manusia pengalah yang menjadi korban keegoisan kedua orang tuanya. Dirinya lebih memilih untuk mengalah demi kebahagiaan kedua orang tuanya dan membiarkan kedua orang tuanya untuk memilih jalan masing-masing. Maudy yang sudah me...