Maudy POV
Saat ini aku sedang berada di dalam ruangan Studio Foto milik perusahaan ku yang memang disediakan untuk mengambil foto-foto produk, bahkan juga untuk mengambil foto Model atau Artis yang sengaja disewa untuk menjadi Model atau Brand Ambassador produk-produk perusahaan ku.
Aku berada di sini atas suruhan atasanku untuk ikut memantau pengambilan foto yang dilakukan oleh seorang Fotographer yang disewa oleh perusahaan ku.
Aku pun tidak sepenuhnya memantau pengambilan foto tersebut, karena aku kini juga sedang fokus mencari bahan-bahan desain baru untuk mendesain foto yang diambil pada hari ini.
Kini aku sedikit mundur ke belakang setelah menemukan bahan-bahan yang sekiranya cocok untuk desain foto produk terbaru yang diambil pada hari ini.
Selain itu, aku juga sebenarnya ingin menghindar dari salah satu rekan kerja se-Tim ku yang dari tadi kudengar terus-terusan mendumel karena permasalahan waktu itu saat kami melakukan meeting untuk strategi promosi produk yang sedang kami lakukan hari ini.
Dirinya merasa tidak terima dengan keputusan Pak Kevin yang lebih memilih ide dariku untuk melakukan strategi promosi produk terbaru yang akan dikeluarkan oleh perusahaan ku, dibanding ide darinya.
"Bu Monica, sekarang senyum dikit ya!"
Aku refleks langsung melihat kearah proses pengambilan foto yang sedang dilakukan, setelah mendengar teriakan dari Fotographer pada Monica yang merupakan Model kami kali ini.
Semua orang yang berada di sini, sangat fokus memperhatikan Monica yang sepertinya sedang menjadi seorang bintang di dalam ruangan ini.
Hal itu karena mereka semua terbius dengan kecantikan Monica yang memang bisa dibilang sangat cantik, dan terlihat seperti perempuan yang sangat berkelas.
Monica hari ini memakai blouse berwarna Putih, dengan dipadukan blazer berwana Abu-Abu. Bawahan yang ia gunakan juga celana bahan berwarna Putih, yang sangat pas dengan kaki jenjangnya.
Ia pun terus saja berpose sambil memegang sebuah Tas yang merupakan produk keluaran terbaru perusahaan ku, yang katanya, harganya sangat mahal.
Aku terus saja memperhatikan wajah Monica yang kini sedang tersenyum simpul sambil melihat kearah kamera. Kuakui wajahnya memang terlihat lebih cantik dibanding hari-hari biasa ia bekerja. Mungkin saja, hal tersebut karena pengaruh Make Up yang sedang ia pakai sekarang.
Kini aku fokus kembali melihat layar handphone milikku untuk melanjutkan kegiatanku tadi. Dan saat aku sedang fokus memilih-milih bahan desain selanjutnya, tiba-tiba ada yang meneleponku lewat panggilan WhatsApp.
Dan seseorang yang meneleponku sekarang adalah Bilqis, teman satu kos ku.
"Halo?" Sapaku.
"Halo Ka, lagi sama Ka Monic ga?" Tanya Bilqis.
"Iya" Jawabku.
"Gimana keadaan dia sekarang? Baik-baik aja kan?" Tanyanya.
Aku langsung melihat kearah Monica yang kini sedang berbicara dengan Fotographer yang disewa oleh perusahaan ku.
"Iya baik-baik aja" Ucapku.
"Tolong jagain Kaka gue ya Ka di sana" Pintanya.
"Dia baru aja keluar dari rumah sakit soalnya" Katanya lagi.
Aku hanya diam sambil terus memperhatikan Monica yang sekarang sedang melihat hasil fotonya bersama dengan seorang Fotographer.
"Iya tenang aja" Ucapku pada Bilqis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFISH
عاطفيةMaudy adalah seorang manusia pengalah yang menjadi korban keegoisan kedua orang tuanya. Dirinya lebih memilih untuk mengalah demi kebahagiaan kedua orang tuanya dan membiarkan kedua orang tuanya untuk memilih jalan masing-masing. Maudy yang sudah me...