Prolog

138 25 2
                                    

Jangan lupa klik 🌟

Ini real ide, No plagiat karya⚠️‼️

Komen kalo ada peniru cerita ini‼️


Happy reading Adriza's


👑



"Pa, Anca boleh pindah ke sekolah itu ya.." pinta gadis itu

"Please, Pa. Boleh ya.. Janji deh aku aman sekolah di sana" rengek gadis itu lagi

"Tapi Ca-" ucapan Papa terpotong karena Anca menyela dengan cepat

"Papa tenang aja. Aku bisa jaga diri kok. Kan ada Abang juga yang bakalan jagain aku. Boleh ya, Pa..." ucap Anca memohon

"Ca..." ujar Papa

"Please, Pa.. Anca mohon boleh ya..." ucap Anca lagi

Anca terus membujuk papanya sampai papanya setuju dengan permintaannya itu. Karena rengekan Anca yang belum berhenti, membuat Papa memutuskan untuk menuruti permintaan putrinya itu namun dengan sebuah syarat. Anca pun menyanggupi syarat apapun yang akan papanya katakan.

"Okay Papa setuju, namun dengan sebuah syarat. Apa kamu setuju?" ujar Papa

"Umm.. Syarat? Oke deh, asalkan Papa kabulin permintaan Anca" ucap Anca sambil menganggukkan kepalanya

"Syaratnya..."

"Apa ihh, Pa?? Jangan bikin penasaran" ucap Anca

"Kamu cuma harus konsisten dengan keputusanmu itu. Tapi kalau kamu kenapa-kenapa kamu bisa kasih tau Papa, Mama atau abang-abang kamu" ujar Papa sembari tersenyum

"Itu syaratnya, Pa??" tanya Anca memastikan

Papa menganggukkan kepalanya. Anca akhirnya bisa bernapas lega dan hatinya pun juga merasa senang.

'Yeay! Akhirnya bisa sekolah kayak abang. Papa ada-ada aja deh, syukurlah kalo gitu' batin Anca

"Siap, Papa. Makasih ya udah bolehin Anca sekolah kayak abang" ucap Anca yang langsung memeluk erat papanya.

"Sama-sama, cantik" ujar Papa sambil mengelus rambut Anca

"Yaudah, Anca turun ke bawah duluan ya.." ucap Anca sembari mencium punggung tangan papanya

"Iya, Ca. Hati-hati dan jangan lari-larian ditangga loh!" ujar Papa mengingatkan

"Iya, Papa. Dadah Papa" ucap Anca

Tak lupa Anca menutup pintu ruang kerja papanya, sebelum dirinya turun ke lantai bawah. Papa tersenyum melihat tingkah laku putrinya itu.


👑

Setelah putrinya pergi, Papa mengambil ponselnya dan menghubungi Realdo.

Realdo adalah asisten pribadi di keluarga Adriza, ia sering membantu menyelesaikan berbagai masalah yang ada di keluarga Adriza.

Papa memerintahkan Realdo untuk mengurus dokumen-dokumen yang digunakan untuk perpindahan sekolah Anca. Realdo pun segera melaksanakan perintah itu. Bagi Realdo tugasnya kali ini cukup mudah dan hanya memakan waktu beberapa puluh menit saja.

Tak berselang lama, Realdo menelepon Papa untuk mengabarkan hasil kerjanya.

Drrttt...

Papa yang sedang fokus mengerjakan file di laptopnya segera menghentikan aktivitasnya itu dan mengambil ponselnya. Lalu ia menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Halo tuan, dokumennya sudah selesai diurus" lapor Realdo

"Baiklah, terima kasih sudah membantu" ujar Papa

"Sama-sama, Tuan. Lalu bagaimana dengan seragam-seragam sekolah milik nona ini?" tanya Realdo

"Berikan saja pada Bi Ima, biarkan dia yang meletakkannya di lemari putriku" ujar Papa menjawab pertanyaan dari asistennya itu

"Baik, tuan. Kalau begitu saya pamit undur diri" ucap Realdo

"Ya, silahkan" ujar Papa

Tut..Tut..Tut...

Papa menekan tombol merah di ponselnya dan telepon itu pun terputus. Ia tersenyum dan akan memberitahu kabar bagus ini pada Anca nanti malam.

👑

Halo semuanya!!

Ini masih awal, maaf kalo belum sempurna.

Tunggu kelanjutan ceritanya di part selanjutnya, bye²!!

Azlea Claryanca [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang