What if : Twins Revenge (3)

326 56 3
                                    


Sebenarnya perundungan itu terjadi karena apa? tentu akan banyak alasan yang muncul. Dari yang pelik seperti broken home, rantai sistematis (yang biasa terjadi di ospek atau masa pengenalan ukm di kampus-kampus), masalah ekonomi dan semacamnya atau sampai karena alasan sepele, hanya karena korban terlihat lemah dan tak melawan, hanya karena kepuasan batin karena merasa lebih kuat, atau pada kasus Ashel adalah dia menolak cinta Zee, jika kalian pikir karena Ashel tidak cinta, itu jelas salah. Ashel menolak Zee karena tekanan dari orang-orang sekitarnya, terutama Chika. Ashel juga sadar diru Seorang papa, yatim piatu yang bukan siapa-siapa, menjadi pasangan dari anak ketua yayasan, yang multi-talenta, seperti di dunia wattpad saja.

Hati Adel teriris, membaca buku diary Ashel menemukan fakta bahwa sebenarnya kedua orang itu saling mencintai. Sekarang harus bagaimana? Apakah kembarannya akan ikhlas kalau dia menyentuh Zee? Tapi kelakuan bajingan Zee juga tidak bisa ditoleransi. Adel bingung. Sejak kejadian di rooftop, kelompok Zee tidak pernah benar-benar merundung Adel, tapi mereka masih melakukan gangguan-gangguan sederhana. Seperti mencoret-coret meja dengan kata-kata tidak senonoh, membuang buku-buku ke selokan. Adel masih bersabar menunggu momen yang tepat. Tapi membaca buku diary Ashel hari ini, cukup membuatnya ragu.

"Menurut aku sih, kamu tetep harus bikin dia jera Del" bisik Lyn, saat ini mereka berdua bertemu diam-diam di toilet "At least, kondisinya sama kek Ashel lah, terus baru deh terserah mereka kalau mau bangun semuanya dari awal lagi"

"Hmm, Ci Lyn bener, jadi gimana, bener besok mereka bakal party-party di rooftop?" tanya Adel.

Lyn mengangguk yakin. Tanpa di duga, kedua gadis itu merasakan tumpahan air menimpa mereka. Adel dan Lyn kaget, gadis itu merengut kesal, Lyn mencengkram tangan Adel. Meminta gadis itu tetap stay in-character. Di luar sudah ada Chika, jessi dan Christy, rupanya ketiga orang itu kadang suka bergerak sendiri.

"Jadi lu berkhianat selama ini sama kita?" Chika mencengkram tubuh mungil Lyn. "Lu anak adopsi aja belagu banget ye!"

Perbedaan tinggi mereka membuat pemandangannya makin terlihat menyedihkan.

"Sesama anak adopsi makanya begitu Chik" kekeh Jessi dengan wajah meremehkan.

Panas, lagi-lagi pipi Lyn merasakan tamparan yang panas. Tangan besar Chika sang anak basket terasa begitu perih. Lyn menggerakan tangannya ke belakang, kode agar Adel tidak ikut campur, karena jelas itu akan merusak semua rencana mereka. Lagi pula, dia pantas mendapatkan ini.

"Mau ngomong apa Lu!" Chika membentak melihat bibir Lyn sedikit bergetar, seperti ini berucap sesuatu.

"Chī nǐ---" Lyn mengangkat tangan kanan dang mengeluarkan jari tengah sembari menyeringai "--de shǐ ba!"

Jessi yang paham sedikit bahasa mandarin mukanya langsung memerah dan menerjang Lyn. Dia mengunci pergerakan gadis mungil itu dan memukulinya tanpa ampun, Adel jerih. Selama ini Ashel juga mengalami ini. Ingin rasanya ia menarik penutup pompa toilet dan memukulkannya ke kepala Jessi, tapi belum. Belum saatnya.

"UDah udahhh!" Adel berteriak dengan nada pasrah, mencoba menirukan Ashel, dia mendorong Jessi, dan memapah Lyn menuju keluar kamar mandi. Christy menghalangi gadis itu.

"Mau kemana?" ucap gadis itu dingin.

Manis, entah kenapa itu yang terlintas di benak Adel, sayangnya meskipun manis gadis ini juga jelmaan iblis.

"kak Lyn ga salah apa-apa, dia cuma rada khawatir dan nanya kondisiku karena baru keluar dari RS, bukan kayak kalian, ga peduli kondisiku, main hajar aja" dengus Adel.

Mendengar kata RS, raut wajah Christy berubah sedikit, dia mendengus kesal, lantas mencengkram bahu Ashel.
"Awas, kalau lu laporan kita yang bikin lu ke RS, foto telanjang lu bakal kita sebar!" bisik gadis itu.

WHAT IF? (JKT48 Alternate Universe Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang