Hai Indah, kamu inget pertemuan pertama kita ngga? Lucu banget ya kalau dipikir-pikir. Waktu itu, saya buru-buru masuk ke sebuah kafe karena tiba-tiba hujan di parkiran, sedangkan kamu buru-buru keluar dari situ, karena ada urusan lain yang harus kamu selesaikan. Kita tabrakan di pintu, masuk. Saling minta maaf, terus, kamu pamit berlalu begitu saja, nah, seperti di film-film, dompet kamu ternyata terjatuh dan saya kaget, baru kali ini ngeliat ada Nama sesuai sama orangnya. Sama-sama Indah.
Setelah itu perkenalan kita berjalan natural saja, layaknya dua orang paruh baya, lebih banyak berbincang perihal pendidikan anak, biaya sekolah, dan masa-masa kesepian setelah kepergian. Bedanya kamu malah lebih bahagia setelah cerai, sedang saya lebih banyak sedihnya karena ditinggal pulang. Indah, kamu adalah teman berbincang yang menyenangkan, disaat anak-anak saya lebih banyak berseru bahwa celetukan guyonan saya garing, kamu selalu terbahak sembari memukul bahu saya. Kenapa ya wanita kalau ketawa harus sambil pukul bahu?
Indah, dipertemuan kesekian saya iseng bertanya dalam obrolan "Tebak, warna favorit saya apa?"
Kamu dengan percaya diri menjawab "Kuning" mungkin efek dasi motif bunga matahari yang Lulu siapkan untuk saya tadi pagi.
Jujur, sebelumnya saya tidak punya warna favorit, namun melihat kamu yang begitu percaya diri dan penuh binar keyakinan bahwa jawabanmu benar. Saya mendeklarasikan, mulai saat ini, kuning adalah warna favorit saya. Karena kuning akan membuat saya terus teringat akan senyum indah kamu waktu itu.Indah, maaf ya, ternyata pertemuan pertama kamu dengan keluarga saya tidak berakhir baik, hanya Lulu yang mau menemuimu dan menemani makan malam kita. Tapi untungnya, Lulu cukup baik dalam berkomunikasi, sehingga kamu terlihat lebih santai. Ternyata kejadian penolakan juga terjadi saat saya pertama kali makan malam di rumah kamu. Marsha dan Kathrina memang tetap ikut makan malam, tapi mereka terus menatap saya dengan tatapan mengusir. Untungnya malam itu Ashel langsung menerima saya dengan baik, setelah menyadari saya adalah om-om random baik yang mengantar dia pulang malam-malam setelah dikerjai oleh orang-orang gaul tapi jahat waktu ia SMP.
Setelah banyak drama dan penolakan dari anak-anak kita, akhirnya terjadi juga pertemuan pertama keluarga kita yang Full. Ashel yang banyak omong langsung cocok dengan Olla dan Lulu dipertemuan pertama. Marsha, Adel dan Kathrina juga langsung akrab, karena ternyata mereka pernah beberapa kali satu server di discord dan Adel ternyata Steamer favorit mereka berdua. Flora yang pendiam pun sesekali mulai terlihat nyaman berbincang dengan Ashel.
Indah, saya berterimakasih banget ke kamu, karena berkat kamu, saya bisa merasakan keluarga baru yang begitu menyangi saya, sampai saat-saat akhir. Jujur, saya tak begitu mengerti apa yang bisa saya tawarkan ke kamu sehingga kamu menerima lamaran saya waktu itu. Tapi saya bersyukur sekali kisah kita bisa terjadi.
Indah, maaf kalau selama jadi suami, saya belum bisa jadi sosok yang baik dan sesuai ekspektasi kamu. Meskipun kamu sering bilang, bahwa kamu sudah cukup dengan saya yang apa adanya, saya masih sering banyak kurangnya. Termasuk satu hal yang belum pernah saya ceritain sama sekali ke kamu, karena saya takut kamu kecewa, saya baru berani cerita setelah saya ga ada.
Kamu ingat Gita? Sekretaris saya? Dia waktu worktrip, pernah salah memesan kamar dan membuat kita satu kamar bersama, waktu saya masuk kamar hotel, saya kaget melihat dia setengah telanjang baru selesai mandi, Aku kaget, Gita jauh lebih kaget. Saya langsung berencana memesan kamar lain, tapi hotel itu dan hotel lain yang terdekat fullbook. Akhirnya malam itu saya menghabiskan malam dengan tidur di sofa depan, sembari berusaha menghapus bayangan Gita dengan terus melihat foto-foto kamu. Maaf saya baru cerita, ga seharusnya mata ini menatap tubuh selain punya kamu Ndah.
Indah, ternyata umur fisik kebersamaan kita tidak lama ya? Saya minta maaf, kamu harus terbebani dengan anak-anak tiri dari saya, semoga mereka tidak merepotkan kamu setelah ini ya? Kalau merek nakal tolong marahi dengan galak ya!
Indah, saya minta maaf lagi, saya berharap kita bisa terus bersama sembari melihat anak-anak kita makin tumbuh besar, melihat cucu-cucu yang akan mereka berikan, melihat keriput-keriput mulai tumbuh di wajah satu sama lain. Banyak menghabiskan waktu dengan mengobrol. Sayangnya, saya harus pergi lebih dulu.
Indah, kalau senggang, tolong tanam bunga matahari ya di halaman rumah, saya sedikit berharap bisa bereinkarnasi jadi salahsatu bunga matahari yang kamu tanam, agar saya bisa tetap menjadi warna favorit pilihan kamu. Kuning, dan bisa menatap kalian tumbuh dengan bahagia meskipun tanpa saya.
Indah, dalam perjalan kita, banyak kata-kata salah yang mungkin saya lakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, banyak emosi-emosi yang seharusnya tidak muncul, banyak keputusan-keputusan yang seharusnya tidak diambil. Tapi selama bersama kamu, semua itu jadi terasa sedikit lebih menenangkan. Saya berharap kamu menyusul saya yang lamaaa yaaa, jaga anak-anak, kasihan kalau kita pergi semua, saya akan menjaga kalian dari atas sana.
Indah, kalau ada kata yang lebih mulia dari Cinta, Rasa yang lebih tinggi dari sayang dan hal yang lebih tulus dari Maaf, maka semua sudah saya berikan untuk kamu. Saya sangat mencintaimu Indah Cahya Nabila, semoga kisah kita abadi selamanya.
Dengan seluruh semesta kusertakan untuk cintamu
Dari suamimu, OnielKuning jadi warna favorit ayah tiba-tiba
(Swafoto di date kesekian)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF? (JKT48 Alternate Universe Story)
FanficCerita ini menceritakan kisah-kisah para member JKT48 yang ada dalam semesta yang berbeda-beda. Intinya one-shoot sih haha.