lisa pov
"kau benar tidak memiliki kegiatan lain?" tanyaku pada yoon jung yang saat ini tengah duduk dikursi penumpang mobilku.
"ani,gwencana" jawabnya.
"mianhe,aku jadi tidak enak karna merepotkan" ucapku.
"gwencana lisa-yya, justru aku senang karna sebelumnya aku berfikir tentang apa yang harus aku lakukan untuk mengisi waktu kosongku hari ini" ujarnya membuatku tersenyum.
aku pun kembali melajukan mobilku dengan mempercepatnya.
*flashback mode on
"waeyeo?" tanya seulgi saat jisoo kembali setelah menerima panggilan telpon.
"leon, walikelasnya baru saja menghubungiku bahwa leon terjatuh dan kakinya terkilir" jawab jisoo dengan sedikit panik.
"lalu bagaimana, kau sudah menghubungi jihoon?" sahut jimin.
"jihoon sedang ada quiz, dia baru selesai sekitar satu jam lagi" jawab jisoo.
"wait, kenapa kau yang pusing? maksudku, kenapa pihak sekolah menghubungimu? kenapa bukan orangtuanya?" sahut ku.
ke 3 temanku itu pun melirik ku, jisoo dan seulgi saling menatap sambil mengangkat sebelah alisnya.
"kau bisa membantu ku? aku ada meeting setelah ini" ucap jisoo pada seulgi.
"aigo, aku sudah janji akan menghampiri irene" jawab seulgi.
kini, jisoo dan seulgi pun kembali menatap kearah ku.
aku yang mengerti maksud tatapannya itu pun langsung menggeleng dengan cepat.
"waeyeo? kau tidak kasihan? leon sedang kesakitan dan sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya" sahut jimin.
aku melirik kearah yoon jung sebelum akhirnya menarik nafas panjang dan mengerjapkan mata ku.
aku tidak mungkin menolak dan terang terangan mengatakan bahwa alasannya karna dia adalah anak jennie.
"kau tau kan aku tidak pernah berurusan dengan anak kecil, sekolah, atau apapun itu" ucapku. "tidak tidak, aku tidak bisa melakukannya" sambungku sambil menggeleng.
aku melirik seulgi yang tengah melirik yoon jung.
"aku bisa menemani mu jika kau mau" sahut yoon jung mengarah padaku, dan itu berhasil membuat ke 3 temanku menatap kearah ku sambil mengangkat sebelah alisnya.
"a-aniyeo, gwencana yoon jung-ah, kita tidak mungkin merepotkan mu" ucapku. "jisoo pasti punya solusi lain" sambungku.
"gomawo yoon jung-ahh, ku percaya kan padamu" ucap jisoo membuatku menatapnya sambil membulatkan mataku.
"y-yaakk" seru ku.
"kalau begitu aku permisi duluan" ucap seulgi yang kemudian bangkit berdiri.
aku menatap seulgi sambil menatap harap padanya.
sementara seulgi? dia hanya merespon dengan mengangkat sebelah alisnya sebelum akhirnya pergi mengabaikan ku.
"aku akan mengirimkan lokasi sekolahnya, setelah itu tolong bawa leon ke rumah sakit" sahut jisoo mengarah pada ku dan yoon jung. "arraseo?" sambungnya dengan penekanan kini hanya mengarah padaku.
"jimin-ahh" panggil ku.
"mianhe lisa-yya" ucapnya yang ku yakin ia menahan tawa.
"kajja" ucap jisoo.
"yyaakk" ucapku.
aku menoleh kearah yoon jung, dia menatapku bingung.
*flashback mode off
KAMU SEDANG MEMBACA
moonlight (jenlisa)
Fantasicerita ini tentang seorang wanita 'spesial' yg bernama lalisa manoban. dia adalah seseorang yang sangat menyukai malam. ah,lebih tepatnya dia sangat menyukai bulan dan sinarnya yg indah itu. apa alasannya? bagaimana kehidupannya? ⛔WARNING - futa are...