We always have our own world, aren't?
________Sumpah! Mungkin gendang telinga Hyunsuk akan pecah saking kencangnya musik yang mengusung club bernama The Sleeve itu. Kepalanya agak sakit, tapi tentu dentuman musik tidak akan bisa dihindari walaupun dia susah payah menutup telinga.
Lagi pula, dia sendiri yang memilih datang ke tempat itu karena termakan omongan Mashiho yang berkata jika pernah melihat Jaehyuk berciuman dengan seorang laki-laki cantik. Tak hanya itu, Mashiho melanjutkan jika tunangan Hyunsuk itu menarik si dia ke suite room setelah menggila karena meremas pahanya.
Ah, sial! Hyunsuk hanya akan bertahan untuk membuktikan kebenaran itu. Persetan tentang hubungan 2 tahun dengan Jaehyuk, lebih baik Hyunsuk mencabut akar sejak muda daripada akar itu sulit dibinasakan sebab telah tertanam dalam di kemudian hari.
Jujur Hyunsuk tidak mencintai Jaehyuk. Itu mungkin hanya dulu. Mereka dijodohkan hanya untuk meneruskan generasi sendok emas. Hyunsuk menyetujui itu karena terpaksa. Perusahaan ayahnya ada dibawah milik keluarga Jaehyuk, dan mereka mau membantu saham jika ayah Hyunsuk sepakat menjodohkan dirinya dengan satu satunya pewaris Saeshin, Yoon Jaehyuk.
Hyunsuk yang malang. Masa mudanya tidak dipenuhi cinta monyet seperti yang teman-temannya rasakan, dia terus saja tertekan dalam keadaan yang membuatnya muak.
Kembali kedalam club, posisinya sekarang cukup tersembunyi karena misinya memang ingin memata-matai Jaehyuk, mengambil beberapa foto, lalu memutus hubungan sialan itu. Kini perusahaan ayah Hyunsuk, C&H Group menjadi yang berpengaruh ke-12 di Korea. Hampir setara dengan Saeshin Group. Walau ada sedikit rasa takut perusahaan akan terkena imbas jika hubungan ini terputus, tapi, Hyunsuk tetap bersikeras. Dia sudah menyiapkan beberapa rencana jika memang pihak Saeshin Group mencabut aset mereka.
Hyunsuk berjanji akan menanggungnya.
Dia masih setia duduk disana ditemani fruit punch yang asam-manisnya sudah hilang karena es batu yang mencair banyak. Namun Hyunsuk tidak berniat memesan lagi karena bukan itu tujuan utamanya. Dia tidak ingin mengundang terlalu banyak perhatian dengan sweater hitam yang dikenakannya seperti saat berdiri didepan meja bar tadi, orang-orang menatapnya aneh. Siapa yang datang ke tempat seperti ini dengan pakaian serba rapat?
Walau begitu, Hyunsuk makin memilih Hoodie hitam kebesaran dengan kacamata Gentle Monster hitam. Kepalanya tertutup atasan Hoodie (apasih namanya gtau:) dan kini Hyunsuk terlihat seperti mafia.
Beberapa kali Hyunsuk celingukan melihat pintu masuk, bersiap mengangkat ponsel untuk merekam beberapa video bukti perilaku Jaehyuk. Dan ... di sanalah dia. Tunggu, tapi dia tampak tak mencurigakan. Jaehyuk masih berpakaian kantor lengkap, dengan jas yang sudah tersampir di lengan kanannya serta kemeja dan dasi yang lusuh karena bekerja seharian. Pria itu berjalan menuju sofa emerald di antara meja bartender dan pusat DJ. Bertemu dengan beberapa orang dan melakukan high five sederhana. Selanjutnya, yang dilakukan hanya duduk di sofa sambil menyesap beberapa Soju.
Itu saja?
Apa mungkin Mashiho salah lihat?
Saat tatap Hyunsuk masih terfokus pada layar ponsel, seseorang tiba-tiba hadir di mejanya, seorang pria, membuat Hyunsuk mendongak saat menyadari dia sudah duduk di satu kursi tersisa. Pria itu tak tampak ingin mengajak bicara, mungkin hanya mengisi kursi yang kebetulan kosong di samping Hyunsuk.
Dengan sekali gerak, pria itu mengeluarkan card access suite room VVIP II. Kamar paling elit yang ada di lantai 25 gedung depan club. Entah apa alasannya, Hyunsuk tidak terlalu peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent's || HOONSUK
RomanceJihoon tahu, saat ini dia hanya sedang dimanfaatkan. Namun, siapa peduli? Karena Jihoon menyukainya. Menyukai saat bibir Hyunsuk menciumnya, saat tangan-tangan kecil itu menakup pipinya, menyukai saat tubuh itu merapat hingga Jihoon bisa memeluknya...